17 ~ Bahagia

140 9 0
                                    

***

06.15 AM

Andra bergegas menuruni anak tangga menuju ruang utama, dia baru ingat kalo papanya kini tengah berada dirumah. andra sedang tidak mood untuk ketemu dengan papanya, akhirnya dia memutuskan untuk pergi kesekolah cepat cepat agar tidak ketemu dengan papanya.

Saat andra melewati ruang makan, tiba tiba dinda memanggilnya tanpa menoleh ke arah andra.

"Woiii!! Sutsss!!! Suttsss!!" panggil dinda dengan bibir dimonyong-monyongkan

andra melirik ke arah suara yg memanggilnya dalam hati ia merutuki kakaknya yang bungsal itu

"ngapaain sih kuda poni ini disini, masi pagi juga" ~ batin andra merutuki nasibnya

"Apaa? lo kira gue tikus lo panggil sat sut sat sit?" ucap andra yang mengarah sinis ke dinda

Dinda menghentikan aktivitasnya mengolesi roti bakar, di balasnya tatapan sinis andra

"Mau kemana?" tanyanya datar

andra menatap tatapan sinis kakanya yang tak seperti biasanya, tersirat di kedua belah mata dinda bahwa dia sedang tidak bercanda

"Ke sekolah."

"Jam berapa sekarang?"

"06.15"

"Mau jadi tukang buka gerbang ya?"

"Gue mau ngerjain tugas. semalam gue lupa ngerjain." jawab andra asal

"Gananya gue!"

"Serah lo deh, gue pigi dulu." ucap andra hendak pigi meninggalkan ruang makan

"Sarapan dulu, papa udah nunggu lo dari tadi. papa lagi di kamar mandi bentar."

"Lain kali aja, guee.." belum sempat andra menyelesaikan ucapannya, kini papa gilang sudah berada di ruang makan sambil membawa handuk yang ia gunakan untuk mengelap wajahnya tadi

"Andraa, Dindaa. kalian pada ngomongin apa? ayok duduk entar andra telat lagi." ucap papa gilang beranjak duduk yang diikuti oleh kedua anaknya

Andra tak bersemangat pagi ini, bahkan dia tak menyentuh sedikitpun roti lapis buatan dinda

"andra itu rotinya kok ga dimakan?"

"lagi ga lapar pa."

"Kamu ga lapar atau gasuka ada papa?"

DEG papa tau dari mana? ~ batin andra

"Apaan sih pa?"

Gilang tampak menyudahi aktivitas makannya dan menatap kedua anaknya lekat lekat bergantian

kini giliran gilang menatap lekat mata andra putranya

"Papa bingung harus mulai dari mana. Papa tau kalo kamu gasuka sama papa,  papa juga tau kalo kamu makin bandel di sekolah, papa tau siapa aja teman teman kamu, papa tau siapa yang lagi deket kamu, papa tau perkembangan kamu, papa tau semua tentang kamu ndra. Kamu mungkin berpikiran kalo papa ga pernah nyisain waktu buat kalian kan? kamu benar ndra. tapi asal kamu tau papa udah berusaha sekuat mungkin supaya papa bisa jadi ibu sekaligus papa buat kalian. tapi nyatanya papa belum bisa memenuhi itu. papa memang mantau kamu ndrraa, tp kamu benar papa ga pernah mantau kamu secara langsung. papa hanya mantau kamu lewat teman teman dan paman kamu. Papa tau kamu kemaren kecalakan karna papa kan? kamu ngebut dijalanan karna kamu kecewa sama papa kan? papa tau itu nak. Papa sibuk kerja karna papa masih kepikiran sama almarhum mama, kalo papa kerja seakan pikiran papa bisa sibuk ndra. jd ga kepikiran mama kamu lagi. tapi papa tanpa tdk sadar malah ga memperdulikan kamu. Papa bingung ndra harus gimana lagi." ucap papa gilang menekan nada penyesalannya

LOVE IN THE RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang