11 ~ Gelisah

155 7 0
                                    

Kak, papa dimana?" tanya andra ke dinda yang sejak tadi asyik nonton tv

"Lagi di Paris, palingan juga dua hari lagi balik." jawab dinda tak menoleh ke arah andra

"Hahahaaa, kerja melulu! lupa sama keluarga sendiri dia, anak sendiri juga ga dipikirin." ketus andra yang mulai meluapkan emosinya.

"ndra, lo ga boleh gitu."

"basi kak basi, emang nyatanya dia gitu kan? dia lebih mentingin pekerjaan dia daripada keluarga dia, emang kita langsung bangkrut apa kalo dia ga kerja sehari dua hari aja." ketus andra yang sekarang tidak bisa lagi menahan emosinya.

Ya memang itulah faktanya, semenjak nyokapnya andra meninggal, papanya selalu mementingkan pekerjaannya dari pada keluarganya, bahkan jarang sekali papanya berada di rumah, kalo pun berada dirumah papanya pasti akan sibuk dengan tv dan laptonya, hal tsb membuat berkurangnya perhatian papanya ke andra.

"ndra lo bisa tenang ga sih?." bujuk dinda berusaha menenangkan andra

"tenang, lo bilang tenang? lo gila apa kak? gue capek kak pura pura suka sama dia, pura pura santai, pura pura tenang di depan dia, lo tau ga? kenapa gue ga mau ikut kalian waktu ke singapore? itu karna gue pengen kita part time di rumah kak, tanpa pekerjaan dia yang ga jelas itu." kini luapan emosi andra sudah sampai pada puncaknya, andra yang biasanya santai kini telah berubah menjadi sosok yang paling menakutkan. memang selama ini andra berlagak menjadi bad boy disekolahnya, itu semata mata dilakukan hanya agar papanya mau memperhatikan dirinya.

"Ndra!" Teriak dinda yang puncak kesabarannya sudah mulai habis.

"Kenapa kak? gue salah, enggak kan? Lo liat aja sekarang, tepat dua tahun mama meninggal, papa ada gak pergi ke makam mama? enggak kan? HAHAHA HE'S CRAZY."

"nddrr..."

belum siap dinda melanjutkan ucapannya, andra segera mengambil kunci motornya di atas meja, dan beranjak pergi meninggalkan dinda yang masih berusaha menenangkannya

Disisi lain, Asya tengah bersenandung riah karna mendapat pesan 15menit yang lalu. yaa kamu pasti tau kan dari siapa? kalo ga tau nih mimin kasih tau:v yangg itu tuh yang my angel tuh tuh, taukann?

Saat asya tengah asyik bersenandung riah, tiba tiba asya tak sengaja menjatuhkan gelas di sampingnya, saat asya berusaha membersihkan gelas yang berantakan itu, tangannya yang mungil tanpa sengaja terkena serpihan kaca dan mengakibatkan luka di jarimanis asya.

Jantung asya berubah drastis, detakan jantungnya tiba tiba berdetak lebih cepat dari biasanya, pikiran nya kini tak tau entah ter arah kemana, kini hatinya hanya tertuju pada dua makhluk yang sangat berperan penting dalam hidunya

Mamanya dan Andra....

Tak berpikir lama, Asya langsung bergegas pergi ke kamar mamahnya memeriksa apakanya mamahnyanitu baik baik saja, Tanpa memperdulikan apapun asya langsung membuka pintu kamar mamahnya dan mencari mamanya di berbagai sudut kamar, ia tak menemukan mamahnya di dalam kamar itu, tanpa berpikir panjang asya langsung mencari mamahnya di berbagai sudut rumahnya, pikiran asya sudah tak karuan, setetes demi setetes butiran air jatuh dari kedua bola matanya yang indah itu. setelah kurang lebih dari 15 menit asya hampir saja kehilangan arah, kini hatinya semakin berdetak lebih kencang dari yang tadi. untung saja sesosok wanita paruh baya menyadarkannya dari kegelisahan yang sedang melanda dirinya.

"Asya, kamu ngapain disini? tanya wanita itu karena terheran melihat asya ada di taman belakang malam malam begini, apalagi malam ini hujan sudah mulai mengkode bahwa akan menurunkan sebagian airnya

asya menyadari suara itu, ia merasa sedikit lega dan membalikkan Tubuhnya ke arah Wanita paruh baya itu. tanpa berpikir panjang asya langsung memeluk wanita itu dan melepaskan semua air mata yang sudah membendung di matanya, bersamaan dengan itu wanita paruh baya itu langsung mengajak asya masuk ke rumah karna hujan sudah menurunkan airnya.

"Asya kamu kenapa nak?" tanya Wanita paruh baya itu yang tak lain adalah mamahnya.

asya masih aja belum menjawab pertanyaan dari mamahnya itu, ya.. memang setelah menemukan mamanya ia sedikit lega, namun entah apa yang masih menggangu pikiran dan hatinya itu, bersamaan dengan jatuhnya butiran butiran air mata asya, hujan juga semakin deras menunjukkan kekuatannya.

"Udah udah. tenang nak, mamah udah disini sayang." ucap mamahnya berusaha menenangkan putrinya itu. Usaha mamah asya sedikit berhasil, putrinya itu kini telah merasa tenang sedikittt.

Jam menunjukkan pukul 21.30 namun pikiran asya juga belum bisa setenang biasanya, dikamarnya asya masih terus gelisah, mondar mandir kesanaa kemari, bahkan ia merasa kepanasan padahal suasana malam ini dingin karna hujan.

"Drrrrrtttt"

Notif telfon masuk menyadarkan asya dari lamunannya

Andrahnnadytm is calling you. tak berpikir lama asya langsung menerima panggilan itu.

Belum sempat asya berbicara, suara disebrang sana memulai percakapan yang tak pernah terduga.

"Sya, ini gue Yudhis, Lo bisa ga datang ke rumah sakit sekarang?" Ujar yudhis yang ternyata menelfon asya.

"Rumah sakit? siapa yang sakit?" tanya asya terbata bata

"Andra kecelakaan Sya, dan dia manggil nama lo aja dari tadi." ucap yudhis yang agak sedikit kurang jelas karna gemuruh hujan yang tdk mau bersahabat dengan kondisi mereka.

Meskipun tak terdengar jelas, asya dapat mendengarr ucapan yudhis bahwa andra kecelakaan.

Mendadak tubuhnya langsung bergetar sedemikan kencangnya, bulir bulir air matanya perlahan jatuh lagi membasahi wajahnya yang masih sembab itu.

Handphone yang tadi ada di genggamannya kini telah berada di lantai, asya tidak memperdulikan lagi suara orang yang berteriak di sebrang sana. yang ia tahu sekarang hatinya telah hancur beribu ribu kali akibat perbuatan hujan.

Flashback on

Andra langsung mengendarai motor ninja miliknya itu, andra merasa gelisah, marah, dan sedih, semuanya telah bercampur aduk di dalam hati dan pikirannya. andra meluapkan emosinya dengan mengendarai motornya itu di jalan raya dengan kecepatan di atas rata rata. di tengah derasnya butiran air hujan yang jatuh membasahi bumi andra juga mengeluarkan air mata yang sudah ia bendung lama. pikirannya sangat kacau sekarang.

Tiba tiba sebuah cahaya putih dan bunyian klakson yang dikeluarkan oleh banyak mobil menyadarkannya dari kegelisahan itu, namun na'as andra tak bisa mengelak dari kecelakaan itu.

Ditengah derasnya hujan, andra mengeluarkan darah segar dari sekujur tubuhnya, pandangannya mulai berkaburan, ia hanya mendengar suara orang orang yang berada di sekelilingnya. dan tak lama matanya tertutup dan dia tak mengetahui apalagi yang terjadi pada dirinya.

Selepas mendengar berita itu, Yudhis, Dhana, Kak Dinda bergegas menuju rumah sakit. Mereka menemukan andra sedang berada di ruang ICU.

"Dok bagaimana keadaan adik saya dok?" tanya dinda kepada dokter yang baru keluar dari ruang ICU

"Keadaan adik anda sedang dalam keadaan berbahaya, dia sedang dalam keadaan kritis, sangat tipis harapan buat dia selamat."

"Dok saya mohon dok, selamatkan adik saya dok, saya mohon dok." Pinta kak dinda yang tak menyangka adiknya akan mengalami kejadian seperti ini.

"Kita tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, berdoa sajalah. saya sarankan untuk mendatangkan wanita yang bernama Nasya, sebab dari tadi pasien memanggil nama itu terus."

Flashback Off

Hujan!! Kamu lebih jahat dari yang Nasya bayangkan ~ Batin asya marah

LOVE IN THE RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang