28 ~ Jalan Sore

60 2 0
                                    

Kamu boleh cinta sama aku, itu hak kamu
Tapi kamu ga boleh maksa aku buat cinta sama kamu.
Aku punya hati, dan hati aku bisa milih siapa yang bakal aku cintain.

***

Asya termenung sendiri di kamarnya, selepas pulang sekolah tadi, ia hanya berdiam diri mengurung diri dikamarnya. Baru saja asya hendak memejamkan matanya, tiba-tiba terdengar suara anak kecil memanggili namanya.

“Kaka asyaaa?”

“Kaka Asyaaaaaaa?” panggil suara anak itu dari luar pintu kamar asya

Asya beranjak dari tempat tidurnya, dibuka pintunya dengan malas. Asya membelalakkan matanya melihat bocah kecil dihadapannya.

“Leon?” ucap asya kaget, sedangkan bocah kecil itu hanya cengingiran dengan muka sok polosnya

“kamu sama siapa kesini?”

“tuuuuuuu.” Tunjuk leon ke arah sultan, yang entah sejak kapan sudah berjalan ke arahnya.

Asya pun mengikuti arah telunjuk leon dengan heran plus deg-deg an.

“hai syaaa.” Sapa sultan sambil beranjak menggendong leon

“kalian kok bisa kesini?” tanya asya penasaran. Sedangkan sultan menceritakan dari awal hingga akhir mengapa ia dan leon bisa sampai ke rumah asya.

Flashback On

Sultan masih asik main em el di hapenya. Namun, kegiatannya berhenti karna leon tiba-tiba duduk di pangkuannya dengan tampang lusuh.

Sultan paling tidak suka kalau keponakkannya itu sedih, dengan terpaksa ditinggalkannya game kesayangannya itu dan ia mulai berurusan dengan leon.

“leon kenapa?”

“abang boloong.” Jawab leon cuek

“ha? Bolong?.”

“eh calah. Bohong acud leon.” Ucap leon sambil menutup mulutnya

“bohong apa sayang?”

“jangan panggil leon sayang, leon bukan pelempuan, leon bukan pacal abang.” Ucap leon mulai kesal

Bocah yaallah – batin sultan

“iya iya. Leon kenapa? Tanya sultan lagi

“..........”

“leon kenapa? Abang bohong apa?”

“..........” hening tak ada jawaban

“leon mau eskrim?” bujuk sultan, namun leon hanya menggelengkan kepalanya sambil melipat sombong kedua tangannya

“leon mau pizza?”

“..........”

“leon mau kinder joy?”

“.........”

“leon mau burger?”

“........”

“leon mau permen, cokelat, gula-gula, bakco, tayo, doraemon, hantu, kucing, atau bebek cabe-cabean?.” Tanya sultan namun leon tetap kekeuh mempertahankan pendiriannya untuk tetap diam.

“yaudah deh, abang mau main game lagi aja.” Ucap sultan pasrah melihat bujukannya tidak diperdulikan leon

Belum sempat sultan login di em el, leon tiba tiba menggigit lengan sultan.

“abang ihhhh. Kalau leon ngambek, bukannya di layuu.”

“rayu leon. R bukan L.”

“iyaa rayu acud leon.”

LOVE IN THE RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang