22 ~ TEROR

120 7 2
                                    

***

Kini tim andra sedang berkumpul di tepi lapangan basket, mereka sedang pemanasan sambil menunggu datangnya tim sultan.

Asya yang diberitahu andra tentang pertandingan basket ini pun tak mau tinggal diam, ia beserta naina dan dira pun ikut mengambil tempat duduk untuk menonton pertandingan nanti.

Tak sengaja, saat asya mengedarkan pandangannya, mata asya bertemu dengan mata andra. Andra mengeluarkan senyuman nya, malu malu namun asya juga membalasnya

Tak berapa lama, tim sultan datang. Mereka berjalan ke lapangan basket. dan setelah sedikit diberi arahan, pertandingan basket pun dimulai.

Tidak bisa diremehkan, kemampuan basket andra dan sultan imbang, mereka sama sama pandai dalam hal bermain basket.

Tim andra dan sultan mendapatkan poin yang sama, akhirnya pertandingan akhir ini menjadi penentu siapa yg menang, saat peluit di tiup, bola berada didalam kawasan tim sultan, yudhis yg juga tak kalah hebatnya dari andra mulai mencoba merebut bola dari tim sultan. sedikit taktik akhirnya yudhis mampu merebut bola itu dari tim sultan dan memasukkannya ke dalam ring lawan.

Akhirnya hasil akhir menentukan bahwa yang menang adalah SMA TARUNA

Sultan menghampiri andra dengan emosi yang masi membakar tubuhnya

"Kali ini lo bisa menang ndra! tunggu aja pembalasan dari gue!" ucap sultan penuh penekanan terhadap andra

"Well, We'll see. tapi lo inget kan sama taruhannya? Tim lo kalah dan itu artinya loo harus lepasin asya sama dira sesuai kesepakatan lo" balas andra tak mau kalah

"Andra Bangsat lo!" batin sultan dalam hatinya dan berlalu meninggalkan andra

***

Setelah selesai mengganti baju olahrgaa dengan baju seragam sekolah, andra beserta yudhis dan dhana menghampiri asya dan dira dikantin.

"Naina mana?" tanya dhana yg menyadari tidak adanya naina

"Tadi dia bilang mau ke toilet!" jawab dira ngasal

"Oyaudah gue samperin dulu yaa, byee!" ucap dhana sambil meninggalkan mereka

"lah, padahal gue ngomongnya ngasal, tapi kenapa dia percaya?"

"Kaya gatau aja lo sama tuh bocah!" jawab yudhis sambil mengambil tempat duduk

"Selamat ya ndra." ucap asya malu malu

"buat apa?" tanya andra balik seolah tidak mengerti dgn ucapan asya

"Yakan lo udah menang."

"Menang apa?"

"Pertandingan basket."

"Cuma selamat doang?" tanya andra menggoda yg membuat asya mengeryutkan dahinya

"Maksudnya?"

"Ga lupain aja sya. Oiya nanti pulang bareng gue ya?" pinta andra, rasanya sudah bertahun tahun ia tidak pulang bareng sama asya, padahal baru  sehari dia tidak pulang dengan asya

"Emm.. iyaa."

"Kita berasa jadi nyamuk ya dhis?" ucap dira tiba tiba, karna dari tadi asik mereka berdua saja yang berbicara.

"Lo aja kali nyamuknya, gue enggak!"

"Sabar yaAllah." Ucap dira sambil memutar malas bola matanya

***

Andra mengantarkan asya pulang kerumahnya, di sepanjang perjalanan mereka asik berbicara, bahkan tanpa sadar mereka sudah sampai di rumah asya. andra berniat mengantarkan asya sampai ke depan pintu rumahnya.

LOVE IN THE RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang