8 ~ PDKT-an

200 9 2
                                    

***

Setelah asya menata sedikit dirinya , ia langsung turun kebawah menemui andra. asya telah mengiyakan ajakan andra untuk pergi jalan jalan.

"Subhanallah , Gue baru percaya kalo bidadari itu ada." ucap andra pelan namun masih dapat terdengar dengan jelas di telinga asya.

"Siapa ?" tanya asya polos

"Itu mainan tas lo"  Jawab andra canda

Asya heran sambil melihat ke arah mainan tas miliknya yang diberi oleh kakaknya tahun lalu. sambil memajukan bibir nya asya terlihat kesel.

"Bidadari gue kalo lagi ngambek makin keliatan cantiknya" Ucap andra sambil merangkul tangan asya. "Yaudah yuk jalan, keburu sore."

Entah apa sekarang yang terjadi pada asya , dia gatau harus sebel atau malah harus seneng atas ucapan andra tadi , ia yakin sekarang pipinya udah merah ketomatan:v.

sadar dari lamunan yang ga berfaedah asya langsung aja mengiyakan ajakan andra, tanpa melepas tangan andra yang kini telah menggandengnya.

***

"kita mau kemana ?" tanya asya yang kini merasa hening didalem mobil

"Mau tau aja , atau bangett ?" tanya andra balek dengan senyum cuteenyaa ituuu

"ih andra mah bikin sebel asya" ucap asya sambil mengalihkan pandangannya ke arah kaca mobil.

"Awwwwwwwwwwaaaaaaaaaaa." ringis andra kesakitan

"eh eh lo kenapa ? ada yang sakit ?" tanya asya panik.

"iya gue sakit, sakit gula, abis yang disamping gue manisnya kelewatan."

"ih andra mah -," kesal asya sambil mencubit tangan andra.

***

Tak terasa kini mereka sudah tiba di sebuah taman tak jauh dari rumah asya.

"Ngapain kesini ?" tanya asya

"Main bola." jawab andra singkat sambil mengedarkan pandangannya ke sudut taman

"ha? main bola? lo gilaaaaaaa apaa" belum sempet asya menyelesaikan perkataan nya, kini asya sudah berada di belakang punggung andra , ya mau gamau asya terpaksa naik ke punggung andra dari pada harus jatuh saat andra mau menggendongnya.

"Ternyata lo bawel juga ya , Ga kaya biasanya" ucap andra sambil menggendong asya ke arah kursi di sudut taman.

"Ah apaansih ndra, turunin gue gak?"

"Kalo gue gamau gimana?" tantang andra

"Emm gueee u e..." Guman asya

"Lo cantik!" ketus andra cepat

"Tuh kan mulai lagi deh gombalnya." ucap asya sambil senyam senyum sendiri di belakang pundak andra.

***

Setelah menggendong asya yang beratnya biasa biasa aja , andra langsung mendudukan asya di kursi yang ia pilih tadi.

"Lo sini dulu ya sya , gue mau beli eksrim." pinta andra.

"emm eskrim?" tanya asya sedikit ragu

"iyaaa , udah deh lo lupain aja itu semua masa masa bodo lo itu, kan sekarang ada gue, intinya hari ini, besok, lusa, selamanya lo haruss BAHAGIA, jangan mikirin masa lalu lo yang entalah gue juga ga tau." ucap andra panjang lebar bangett

"Ah lo ndra, yaudah sana cepetan beliin gue eskrim , gue mau vanila 2 , coklat 2 , ya ?" ucap asya sambil menyuruh andra pigi.

"Iya tuan putri."

"Sejak ada kamu , aku merasa hidup aku lebih baik, aku merasa kamu adalah alasan tuhan kenapa masih biarin aku begini. Ndra, lo udah ngeubah cara pandang hidup gue ndra, Gue gatau apa gue masih bisa senyum selepas masa lalu gue yang serem ndra, tapi dengan senyum harapan lo bawa harapan gue kembali lagi. mungkin mulut gue ga berani ngomong ke elo ndra, tapi hati gue ngerasa damai sama lo ndra."  lirih asya dalam hatinya sambil senyam senyum ga jelas bangettt.

Tak terpikirkan oleh asya , kini andra sudah ada dihadapannya sambil membawa eskrim yang dia beli barusan.

"He?" Ucap andra menyadarkan lamunan asya.

"eh kamu? mana eskrim gue?" tanya asya sambil menyodorkan tangannya ke arah tangan andra.

"Gue simpen" jawab andra.

"ah boong kamu yah," ucap asya sambil mencoba menggelitikin tubuh andra.

"eh iya iya ini , tapi lo boleh makan kalo gue yang nyuapin." ucap andra menantang

"Nyuapin? emang aku anak bayi apa."

"Iya bayi hati akuuu ❤" jawab andra spontan

mereka terus bercengkrama meskipun gajelass apa yang mereka bicarain, andra nyuapin asya, dan sebaliknya. dan jam pun menunjukkan pukul 20.00

"sya?" panggil andra.

"iya?"

"Terbangin lampion yuk?" ajak andra

"lampion? eh ayok , asya udah lama tuh ga main lampion." jawab asya sambil mengiyakan ajakan andra

***

"sya itu ada kertas disamping lampionnya lo tulis dulu orang yang lo sayang, abis itu lo make a wish buat hubungan lo sama dia" suruh andra sambil menyodorkan spidol ke arah asya.

"'ha ? buat apa ndra?" ucap asya sambil mengambil spidol dari tangan andra

"ya gapapa manatau keinginan lo terwujud." jawab andra sambil menatap mata asya yang sibuk menulis di kertas lampion.

"dah finish, lo ga mau nulis juga ndra?"

"iya dong, gue kan mau nulis nama lo, siapa tau gue bisa berjodoh sama elo."

"Ah gomballluuu , palingan juga yang lo tulis mantan mantan lo itu." ucap asya salah tingkah.

Setelah selesai menulis wish di lampion , mereka pun bergegas ke tepi danau untuk menerbangkan lampion mereka.

1..
2..
3..

ucap mereka ber barengan , sambil menerbangkan lampionnya. tak sadar kini asya telah berjalan ke arah danau dan ya setengah langkah lagii....

"Nasyaa....." teriak seseorang sambil berlari menarik tangan asya sehingga asya jatuh dipelukannya. mata mereka ber adu pandang cukup lama , menembus ruang di mata mereka masing masing. kini mereka sama sama merasakan getaran aneh di hati mereka.

Tersadar asya langsung melepas dirinya dari dekapan pria itu , iya pria itu adalah pria yang ia tulis namanya di lampion tadi, pria yang mampu menggetarkan hatinya, pria yang selalu ia sebut dalam doanyaa , pria yang mampu mengubah cara pandangnya, pria yang selama ini menjaga nya , dan pria itu adalah andra

LOVE IN THE RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang