19 ~ Andra's House

141 12 1
                                    

"Hfttt... Akhirnya." ucap andra legah setelah mengambil bulu mata asya yg jatuh dipipi asya

Asya masih saja memeramkan matanya dengan ekspresi wajah ketakutan, menyadari itu andra langsung iseng mengerjai asya lagi.

"Ciee... ada yg minta dicium." ucap andra menggoda asya

asya perlahan membuka matanya, ia masih belum sadar dgn perkataan andra tadi. pasalnya, yang asya tau andra tadi hendak berniat mencium pipinya.

"Ha? enggak kok." jawab asya dengan lugunya

"terus itu kenapa matanya dimeremin gitu?"

"Itu tadi. emm tadi."

"Apaa?" tanya andra semakin menggoda

"Aishh Andraaa. tadi itu aku pikir kamu bakal ciii..uuu" ucap asya keceplosan

"Oo jadi mau di cium? sini aku cium sini."

"Apaan sih. Siapa jg yg mau dicium."

"Yang mau nyium juga siapa." ucap andra sok cuek

"itu tadi kamu kan yang bilang mau cium asya." ucap asya blak blakan

"kan cuma bilang." ucap andra dengan gaya tak bedosanya

"Gini ya sya, lo pasti udah tau kan gue sayang sama lo, jadi gue itu gabakal ngerusak org yang gue sayang. tunggu kita resmi dulu baru gue brani nyium lo. itu pun kalo lo bolehin. kalo enggak, ya terpaksa langsung gue halalin." Perjelas andra yang tiba tiba ngebuat asya ngeblushing untuk sekian kalinya.

"Gimana gue ga baperr, makannya perasaan mulu"~ batin asya dalam hatinya

"Iya in aja deh." ucap asya sambil mengikat rambutnya

"eh eh itu mau diapain?"

"mau ngiket rambut ndra."

"jangan, gausa diiket sya." ucap andra spontan sambil mengacak rambut asya yg hendak diikat oleh asya.

"gini aja, kamu lebih cantik kalo gini sya." ucap andra puas setelah memberantaki rambut asya

Asya menghadap kearah kaca sambil membagusi rambutnya yang diacaki oleh andra

"apaaan gini cantikk.. kaya Wewe gimhel iya." ucap asya dengan nada keselnya

"Gapapa yang penting gue sayang."

Blusshh.. sepertinya asya udah terkena virus blushing dari andra

"lagian kalo kamu iket rambut, aku khilaf mau?" tanya andra dengan wajah polosnya

"Khilaf?" tanya asya kembali dengan wajah lugunya, namun andra tak menjawab pertanyaan dari asya, ia kembali melajukan mobilnya

"apaan coba hubungannya iket rambut sama khilaf." batin asya dalam hatinya

***

Di rumah andra tampak telah banyak orang yang datang, papa gilang masih asyik berbicara dengan orang tua yudhis dan dhana.

Sedangkan dua alien itu ya seperti biasa masih setia nunggu bakar sate sambik merutuki nasibnya sendiri.

"OuuuuuOooo OuuuuOoo Jonesss." ucap dhana menyindir yudhis dengan bernyanyi lagu ride namun liriknya diganti oleh dhana

"Ehh monyet afrika! lo bisa diem ga sih? mau gue suapin pake bara ni!" ucap yudhis dengan geramnya kpd dhana

"Lo merasa kesindir ya dhis?"

"Oiya, gue kok merasa kesindir sih." ucap yudhis polos

"Ternyata semakin lama seseorang menyandang status jones semakin meningkat pula kadar kesindir yang ia miliki."

LOVE IN THE RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang