20 - Tahura

100 18 10
                                    

"Jangan, Don!"

"Masukin! Masukin!"

"Merem, Don!"

"Buka atuh sedikit lagi."

Doni mengerang saat tangan Hans menutupi mulutnya. Kedua matanya tertutup rapat sekali berusaha menghindar. Hans menarik tubuh Doni ke belakang hingga mereke berdua terpojok di sudut kamar. Yogi dengan nada riang walau raut wajahnya datar, mendekati mereka berdua. Doni berusaha keras untuk memalingkan wajahnya hingga membentur dagu Hans. Kevin diam-diam sudah berada selangkah di depan Doni. Hans mengangkat menutupi hidung Doni sekarang. Aroma ayam goreng yang dipegang oleh Kevin membuat pertahanan Doni melemah.

"Tahan, Don! Lo pasti bisa!" Hans membekap wajah Doni sepenuhnya dengan tangannya yang besar.

"Ini teh ayam goreng Key FC loh. Aaa atuh sini aku suapin." Yogi memegangi dua potong ayam goreng di kedua tangannya.

"Ayam goreng! Ayo nak makan ayo." Kevin ikut menggoda Doni dengan ayam goreng di tangan kanannya.

Yogi dan Kevin mengipaskan ayam goreng di tangan mereka ke wajah Doni sambil tersenyum usil. Hans berusaha untuk menahan Doni dari godaan ayam goreng itu. Karena Doni baru saja melakukan pemeriksaan kesehatan di sekolah. Hasil pemeriksaan mengatakan bahwa Doni kemungkinan mengalami obesitas jika dia tidak mulai makan makanan sehat. Doni mengakui jika akhir-akhir ini dia selalu makan ayam goreng, pizza, dan juga gorengan di pinggir jalan. Dokter menyarankan agar Doni mengurangi konsumsi makanan tersebut, lalu menambah porsi makan sayur dan buah-buahan.

Untuk membantu usaha Doni, lebih tepatnya untuk menguji kesabaran Doni, Yogi dan Kevin menggoda Doni dengan makanan favoritnya. Bagi Doni, tidak ada sehari pun tanpa ayam goreng. Apalagi saat ayam goreng itu digoreng lagi. Lalu Doni selalu menjadikan gorengan sebagai hidangan pencuci mulut. Hans merasa ngeri saat melihat kebiasaan makan Doni itu. Padahal Hans sendiri juga sama saja, tapi setidaknya Hans masih mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan. Kalau Doni itu tidak mau makan makanan yang rasanya tidak gurih.

Kalau Yogi sudah jelas badannya kurus sekali. Yogi bukan tidak suka makan makanan yang tidak sehat. Yogi itu orangnya sangat pemilih dalam hal makanan. Seperti dia lebih suka Indomi kuah daripada Indomi goreng. Dia lebih suka dada ayam yang ternyata tidak berlemak daripada kulit ayam yang ternyata berlemak. Lalu dia suka dengan susu kacang kedelai daripada susu sapi. Terakhir, Yogi tidak suka makan Nasi Padang karena tidak cocok dengan lidahnya. Kebetulan semua makanan yang tidak disukai Yogi itu makanan berlemak, jadi badannya selalu kurus karena secara tidak sengaja telah menghindari makanan berlemak.

"Liat dong si Kevin kurus banget tuh." Hans menunjuk pada Kevin yang memakai kaos kebesaran.

"Iya, da Kang Epin mah jarang makan atuh. Ga kayak kita." Doni cemberut sambil memegangi ayam goreng di tangannya. Rupanya Doni kalah melawan godaan ayam goreng.

"Sayeu makan banyak. Tapi sayeu banyak gerak pun." Kevin menggerak-gerakan tangannya ke atas. Benar, Kevin banyak bergerak karena dia sering melakukan dance cover di dalam kamarnya.

"Nah, lo coba deh banyak gerak aja." Hans tersenyum bangga seperti menemukan solusi terbaik untuk Doni.

"Aku teh jadi ada ide! Kita ke Tahura aja, mau ga?" Yogi mengacungkan jarinya sambil menyengir.

"Boleh boleh. Kang Yogi belum pernah kan ya?" Doni tampak tertarik dengan ide dari Yogi.

"Iya. Kapan kamu bisanya? Aku besok kosong da." Yogi melihat jadwal kelas di HP-nya.

"Duh, kalo minggu ini sih gue ga bisa. Ada pemotretan." Hans melihat jadwal juga di HP-nya.

"Sayeu bisa. Cobeu tanyakan grup je. Ajak babeh dan Sugeng." Kevin mengeluarkan HP-nya.

DaydreamerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang