Minggu ini Doni sibuk sekali. Dia harus mempersiapkan diri dengan belajar untuk UAS, lalu belajar untuk UN, dan juga persiapan untuk seleksi masuk perguruan tinggi. Selain itu, Doni juga cukup sibuk dengan kegiatan di luar sekolah seperti les Bahasa Inggris bersama Hans, makan-makan ganteng bersama Hans, jalan-jalan bersama Hans, main DUTA bersama Hans, membuat vlog bersama Hans, dan memotret OOTD (outfit of the day) Hans untuk diunggah ke IG. Rasanya Doni ingin mengubah satu hari menjadi 48 jam agar dia bisa istirahat.
Saat masa tersulitnya ini, untung saja Doni selalu mendapat semangat dari para Kabogoh Doni yang sangat aktif di sosial media dan juga di dunia nyata. Mereka meninggalkan komentar semangat untuk Doni di media sosialnya, lalu mereka memberikan makanan untuk Doni saat di sekolah. Bentuk dukungan yang paling membuat Doni tersentuh adalah mereka selalu berhasil membuat Doni tersenyum dengan salinan PR dan kisi-kisi untuk UAS. Berkat semua itu, Doni berhasil mendapatkan nilai sempurna untuk UAS terakhirnya di sekolah.
"Nuhun ya (terima kasih). Tanpa kalian, aku mah apa atuh." Doni pun memberikan senyuman terindahnya sebagai bayaran atas kerja keras dan dukungan dari para Kabogoh Doni.
Para gadis di sekolah, tidak hanya gadis, bahkan para ibu guru pun meleleh karena senyuman Doni. Rasanya mereka ingin memeluk Doni saat itu juga. Senyumannya yang polos dengan kertas hasil UAS bernilai 100 di tangannya, sungguh membuat perasaan orang yang melihatnya menjadi hangat. Tampan, baik hati, dan pintar, betapa sempurnanya seorang Doni ini. Sampai datanglah seorang lelaki berambut pirang yang baru saja turun dari angkot hijau. Kakinya panjang sekali, kulitnya cerah, tapi tatapan matanya sangat dingin. Perhatian para perempuan itu pun beralih ke lelaki itu.
"Kang Hans! Sini euy!" Doni melambaikan tangannya pada lelaki itu, ya siapa lagi, Hans.
"Yo, bro!" Hans langsung menghampiri Doni. Mereka melakukan high-five sambil tersenyum senang. Meleleh sudah para perempuan di sana saat melihat orang tampan bertemu dengan orang tampan yang sedang bersalaman tampan.
"Aku juga dateng ih ai kamu." Suara yang terdengar agak berat itu muncul dari balik punggung Hans.
"Wah, kang Yogi! Maneh euy!" Doni langsung melingkarkan tangannya di leher Yogi.
"Ayo buruan balik ke rumah lo! Gue butuh main DUTA nih." Hans sekarang mencapit leher Doni.
"Let's go lah!" Doni melepas capitan tangan Hans, berbalik mencapit Hans sekarang.
Jadi, Doni ternyata tidak sesibuk yang kita kira. Dia tidak memerlukan 48 jam dalam sehari untuk meluangkan waktu istirahat. Dalam 24 jam pun, dia bisa menghabiskan waktu 10 jam untuk tidur, lalu sisanya bermain DUTA. Doni selalu beralasan sedang belajar dengan kakak mahasiswa tiap kali ibunya masuk ke dalam kamarnya, melihat ada Hans dan Yogi di sana. Padahal mereka sedang bermain DUTA. Sampai tagihan internet di rumah Doni membengkak, ibunya berpikir positif kalau Doni memakai internet untuk mencari informasi tentang perguruan tinggi dan belajar.
Awalnya semua terasa begitu indah. Doni, Hans, dan Yogi sangat bahagia dengan kebahagiaan sesaat ini. Sampai tiba-tiba permainan DUTA mereka harus terhenti karena ada kerusakan listrik di kompleks rumah Doni. Belum lagi internet Indohome sedang gangguan karena ada petir yang menyambar di wilayah rumahnya. Cuaca yang tiba-tiba berubah ekstrim, hujan deras disertai petir, membuat kompleks perumahan itu gelap gulita seperti tidak ada kehidupan.
"Besok mah kita mainnya di warnet aja, gimana?" tanya Doni sambil menjaga lilin yang ada di depannya.
"Emangnya lo dibolehin sama nyokap lo?" Hans mengerenyitkan dahinya.
"Aku sih yes." Yogi mengangguk ala mas Nanang, salah satu juri Idola Indonesia.
"Yah, kalau gitu mah, aku sih no euy." Doni menggelengkan kepalanya, lesu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Daydreamer
Hayran KurguYou're not a daydreamer~ JBJ dengan cita rasa lokal: Donghan as Doni Taehyun as Taufik Yongguk as Yogi Hyunbin as Hans Sanggyun as Sugeng Kenta as Kevin