01 [KSJ]

536 47 2
                                    

"People said you're a damn trouble, I said, you're a miracle."

🌿🌿🌿


Aku masih disini. Duduk seorang diri menghadapi sebuah gelas kosong yang hanya menyisakan serpihan kecil batu kristal dingin yang sudah mencair setengahnya.

Memandang kosong tanpa ada satu objekpun yang mampu mengalihkan dunia lamunku.

Teringat kembali kejadian beberapa waktu lalu yang menyebabkan ku terdampar disini.

Kejadian yang menyebabkan ku kembali pada masa gelapku.

"Apa aku benar-benar bermasalah?" Gumamku lirih. Berkata pada diri sendiri walau tahu tidak ada yang akan membantu ku untuk menjawabnya.

"Kau tidak bermasalah." Suara lembut itu sukses menggelitik gendang telingaku membuat kepalaku terangkat dan beralih menatap sosok pria tinggi yang entah sejak kapan sudah berdiri di samping kanan ku.

"Kau tidak bermasalah. Hanya saja kau butuh perhatian." Lanjutnya sembari menempatkan dirinya disalah satu kursi kosong disamping ku.

"Apa kau akan kembali menenggak minuman keras ini, hm?"

"Kau tahu, ini tidak baik untuk tubuhmu. Aku sudah mengatakannya bukan?" Aku hanya terdiam mendengar setiap kalimat yang keluar dari bibir tebalnya.

"Aku hanya ingin menenangkan diriku." Ucapku akhirnya sembari menundukkan kepalaku.

"Apa mereka menyalahkanmu lagi?"

Aku hanya terdiam sembari menahan emosi yang kembali membuat wajah ku panas dan memaksa airmata ku kembali tergenang.

Dengan sekuat tenaga ku tahan mataku untuk tidak menjatuhkan setetes air dari sana.

"Aku... aku tidak tahu... apa yang salah dengan ku... hiks..."

Dan aku gagal menahan setiap isakan yang sukses keluar dari bibir ku, membuat airmata ku kembali menetes dan jatuh di atas meja bar.

"Mereka bilang aku selalu menyebabkan masalah, yang entah apa akupun tidak tahu.. hiks.. aku merasa, aku tidak melakukan apapun yang menyebabkan masalah untuk mereka, tapi... kenapa mereka mengatakan hal itu seakan akulah pelaku yang selalu membuat onar di kehidupan mereka..."

"Apa aku benar-benar bermasalah Jin?"

Aku merasakan telapak tangan besar nan hangat menyentuh punggung ku, mengelus lembut untuk sekedar menenangkan ku.

Jujur, aku suka setiap perlakuannya padaku. Aku merasa seperti manusia yang diinginkan.

"Ada satu hal yang harus kau tahu..." dia menjeda sejenak.

Aku kembali menatap wajahnya menanti kalimat selanjutnya yang akan keluar dari bibirnya.

"People said you're a damn trouble, I said, you're a miracle."

"Aku akan tetap bersama mu, disamping mu, mencintai mu..."

"Sekalipun ada banyak kepribadian yang tinggal didalam dirimu yang terus mencoba merusak kehidupan mu."


~fin~

25 Days Of Flash Fiction : 7 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang