"You're younger than me, I'm not going to date you, get it?"
🌿🌿🌿
"Hoseok! Jadilah pacarku!"
Dengan keberanian dan sedikit mengesampingkan rasa maluku, aku menunduk serta membungkukkan tubuhku dihadapannya saat bibir ini mengucapkan kalimat terkutuk itu.
Selama hampir lima menit aku berada diposisi yang sama, dan selama itu pula aku tidak mendengar suara dari manusia yang kini tengah berada dihadapanku.
Dengan ragu aku mengangkat kepalaku secara perlahan dan menegakkan kembali tubuhku.
Mataku menatapnya dengan penuh harap."Kau bicara denganku?" Tanyanya sembari menunjuk dirinya sendiri.
Beberapa temannya yang kini berada di belakangnya tengah menahan tawa ketika mendengar kalimat yang keluar dari wajah polosnya.
Dia pikir sejak tadi aku bicara dengan siapa? Dengan tembok?! Mana ada tembok setampan dia!
Ingin sekali rasanya aku berbalik dan berlari sejauh mungkin untuk menghindari situasi awkward seperti ini.
Dasar gadis gila! Apa yang kau lakukan sih?! Rutuk ku dalam hati.
"Hmmm... begini yaaaa..." ucapnya sembari menunjuk diriku.
"Je Ah." Sebutku. Aku tahu dia tadi ingin menyebut namaku yang sudah ia lupakan. Aku tahu itu.
"Benar Je Ah, begini..."
"Berapa usiamu?" Lanjutnya.
"23 tahun, Maret ini 24." Ucapku pelan.
"Waaahhh... kau seusia dengan ku?" Hebohnya.
"Tapi, kau lebih muda dariku, aku tidak akan berkencan denganmu, paham?" Dia berlalu begitu saja setelah mengucapkan kalimat yang berisi alasan yang tidak mendasar sama sekali untuk menolak pernyataan cinta seseorang. Dan aku, hanya menatapnya dengan wajah yang benar-benar seperti kehilangan nyawa saat itu juga.
Cih, apa-apaan dia? Alasannya aneh sekali!
Aku berbalik melangkahkan kaki ku untuk berjalan menjauh dari tempat yang mulai saat ini ku anggap sebagai tempat terkutuk sembari menghembuskan nafas berat.
"Huft~ apa sesusah itu untuk mengatakan, 'iya, aku mau!'? Oh astaga bahkan kalimat itu lebih mudah dan singkat dibandingkan dengan tugas resume dari Prof. Park!" Aku terus menggerutu disepanjang jalan yang ku lalui.
"Aarrgghh!! Dasar Jung Hoseok! Harusnya mulutmu itu mengucap kata 'Ya!' Itu saja susahnya bukan main!" Aku benar-benar frustasi.
"Ya, Song Je Ah!" Aku menghentikan langkah ku dan berbalik ketika namaku dipanggil oleh seseorang dari balik punggungku.
"Oh, Hoseok?" Tanyaku heran.
Bukannya ia baru saja menolakku? Lalu, darimana dia tahu nama lengkapku? Tadi saja dia lupa.
Aku terus berpikir keras sembari melihat sosok lelaki bermarga Jung itu tengah berlari menuju diriku.
Belum sempat aku bertanya ia sudah lebih dulu menubrukkan tubuhnya padaku dan memelukku erat.
Ada apa dengan manusia ini?
Aku benar-benar tidak mengerti dengan apa yang tengah ia lakukan saat ini. Ia memelukku dengan sangat erat seakan-akan aku akan hilang begitu saja. Dan ia juga...
Menangis.
Astaga! Dia menangis?
Aku mulai sedikit panik dan berusaha untuk lepas dari dekapannya, tapi kekuatannya lebih besar dari ku.
"Ya, Song Je Ah! Sampai kapan kau akan melakukan hal ini? Sampai kapan kau akan melupakan fakta bahwa aku memang kekasih mu sejak dulu?! Aku sudah tidak tahan untuk terus berpura-pura tidak mengenalmu! Sungguh aku sangat bahagia saat kau menyatakan perasaanmu tadi..."
"Aku benar-benar frustasi ketika harus menerima kenyataan bahwa ingatanmu hilang entah kemana!"
~fin~
KAMU SEDANG MEMBACA
25 Days Of Flash Fiction : 7 ✔
RandomSetiap manusia memiliki kisahnya masing-masing. Layaknya sebuah diary yang menampung setiap cerita dari sang empunya disetiap harinya. (Challenge: 25 Days Of Flash Fiction) Start: 24 Desember 2017 End : 18 Januari 2018 Highest rank: 27052019 #1 25d...