04 [KNJ]

185 20 0
                                    

"Aku memang manusia terbelakang, tetapi persentaseku adalah zero untuk bisa direndahkan."

🌿🌿🌿

Aku tengah duduk di kursiku ketika sosok itu tengah berjalan dan berhenti tepat didepan papan tulis.

Aku terus memperhatikannya, menunggu kalimat panjang yang siap dikeluarkan dari bibir Kim Namjoon, sang ketua tingkat sekaligus assisten dosen.

Ya, dia memang seorang mahasiswa, sama sepertiku. Tapi, karena tingkat kecerdasannya diatas rata-rata dia diminta oleh Park ssaem untuk menjadi assistennya.

Dan tentu saja, dia juga sangat terkenal! Dikalangan mahasiswa perempuan tentunya.

"Hari ini, Park ssaem tidak bisa masuk."

Ada rasa senang ketika indera pendengarku menangkap kalimat itu.

"Tapi..." lanjutnya.

"Beliau memintaku untuk menyampaikan tugas yang beliau berikan." Aku menghembuskan nafasku berat ketika mendengar lanjutan dari kalimat yang diucapkannya.

Aku ingin tidur!

"Dan, jika ada yang tidak kalian pahami, kalian bisa menanyakannya padaku. Aku dengan senang hati akan membantu kalian."

Cih! Yang benar saja! Mentang-mentang dia pintar!

"Ada pertanyaan? Jika tidak ada sekarang kalian buka halaman 94 dan mulai kerjakan!"

Dengan malas tangan ku bergerak membuka lembar demi lembar buku logaritma yang ada dihadapanku.

Aku terdiam, menatap kosong pada lembar buku yang kini tengah terbuka.

Hanya ada 5 soal. Ya, HANYA 5 soal. Tapi dia beranak-pinak!

Seketika dahiku mengerut, mengangkat kedua tanganku-mencengkeram rambutku kuat.
Apa sih yang ada dipikiran orang yang menciptakan logaritma? Dia sungguh pintar. Benar-benar pintar! Pintar membuat hidup ku semakin sulit!

Aku bukan orang yang pintar. Dan aku tidak menyombongkan hal itu. Tentu saja.

Oke, aku tahu aku konyol. Tapi bisakah kau cari tahu apa tujuan orang yang menemukan rumus logaritma?

Ah, apa yang harus ku lakukan? Aku benar-benar buta untuk masalah ini!

"Apa ada masalah, El?" Aku hampir saja jatuh terjerembab karena terkejut.

Manusia ini tiba-tiba saja sudah berdiri disampingku dan berbisik pelan di telingaku.

Dasar bedebah!

"Bisakah kau merubah kebiasaanmu yang suka berbisik ditelingaku?!" Sewotku.

Dia hanya terkekeh pelan sembari menjauhkan wajahnya dari ku.

"El, apa kau tahu? Kau benar-benar lucu jika sedang tidak tahu apa-apa?" Sialan! Dia mengejekku?!

"Apa sih yang ada diotakmu? Aku tidak pernah melihat nilaimu diatas angka 50." Aku hanya memandangnya dengan tatapan sebal.

"Kalau kau seperti ini terus, kapan kau akan maju, hm?" Si Namjoon keparat itu tersenyum sinis setelah mengucapkan kalimat konyolnya itu.

Oh Tuhan! Harus ku apakan manusia pintar nan terkenal ini?

"Ya, Kim Namjoon..." panggilku. Ia menatapku masih dengan senyumnya yang menyebalkan.

"Aku memang manusia terbelakang, tetapi persentaseku adalah zero untuk bisa direndahkan."

Dia terdiam sebelum kembali tersenyum lebar menatapku.

"Benarkah? Waahh... kau benar-benar tangguh, hm?"

"Kau benar-benar tangguh, mirip sekali dengan diriku. Yah, walaupun otakmu tidak sepintar diri ku, tapi setidaknya..." Dia bergerak mendekatkan kembali wajahnya dan berbisik pelan ditelingaku yang berhasil membuat tubuhku meremang.

"Kau pintar melayaniku diatas ranjang, istri ku."

~fin~

25 Days Of Flash Fiction : 7 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang