14 [KSJ]

99 15 0
                                    

"Jika kau ditanyai apakah kau suka nonton film, katakan padanya jika kau lebih suka membaca buku."

🌿🌿🌿

Aku tengah sibuk memilih serta mencocokkan baju yang akan ku pakai ketika ia tiba-tiba datang dan mulai mengganggu kegiatanku.

Ia tengah duduk diatas ranjang sembari memperhatikan diriku saat bibir tebal itu berucap.
"Kau akan memakai itu?" Tanyanya saat aku menempelkan kaos berukuran besar serta celana jeans pendek didepan tubuhku, memeriksanya didepan cermin untuk memastikan bahwa aku tidak terlihat norak.

"Itu tidak bagus!" Serunya. Aku memutar kedua mataku, mulai sedikit jengah saat ia mulai mengeluarkan kebiasaan buruknya.

"Itu juga tidak bagus!"

"Tidak tidak!"

"Tidak juga!"

"Jelek!"

"Itu norak, astaga!"

"Ganti!"

"Apa kau gila?!"

"Selera mu payah!"

"Astaga, itu seperti nenek-nenek!"

"Hey! Kau ingin masuk angin, huh!"

Ya Tuhan! Dia ini cerewet sekali!!!

Dia terus berteriak menyuruhku mengganti setiap baju yang ku coba.

"Kau ini ingin membantuku atau hanya ingin mempermainkan ku, bodoh!" Teriakku padanya. Dia lantas terdiam sembari menggaruk tengkuknya kikuk.

"Baiklah, kau pilih saja sendiri, terserah yang mana, silahkan silahkan." Lagi, aku memutar kedua mataku, menghembuskan nafasku berat dan melempar baju yang terakhir aku coba keatas tempat tidurku.

"Jika kau hanya ingin mengacaukan acaraku, lebih baik kau tidak perlu datang menampakkan wajahmu dihadapanku!" Kesalku sembari menjejakkan pantatku diatas ranjang tepat disamping kanannya.

"Aku hanya ingin membantu mu, kau saja yang memang payah soal fashion." Oke, dia membela diri.

Aku menghela nafas panjang. Dia benar. Aku memang payah jika berurusan dengan fashion.

"Apa kau yakin ingin pergi berkencan dengan Yoongi?" Tanyanya padaku.

Aku menarik nafas dalam dan mulai menghembuskannya secara perlahan.

"Ya, tentu saja. Bukankah hidup harus tetap berjalan?" Jawabku sembari menatap lurus kedepan, menerawang jauh entah kemana.

"Aku benar-benar tidak bisa melepaskanmu..." aku berpaling menatap sosok yang kini tengah menundukkan kepalanya dengan seraut wajah sedih.

"Tapi kau sudah tidak bisa memiliki ku lagi, Jin." Ucapku.

Jujur saja, aku benar-benar menginginkannya. Tapi takdir tak menginginkan kami untuk bersama.

"Jika kau ditanyai apakah kau suka nonton film, katakan padanya jika kau lebih suka membaca buku." Mendadak ia mengalihkan pembicaraan kami.

Aku tersenyum, "kenapa begitu?"

"Karena aku tidak ingin mantan kekasihku dianggap bodoh oleh orang lain." Aku tertawa mendengar kalimat yang keluar dari bibir yang pernah ku cecap selama 5 tahun.

"Baiklah baiklah..." jawabku pasrah. Aku kembali meraih beberapa baju untuk ku coba lagi sembari berbalik menatapnya yang tengah menatapku dengan tatapan teduhnya.

"Dan pastikan kau tidak mengacaukan kencanku kali ini, Jin!" Tunjukku padanya.

"Hey! Aku kan hanya mengujinya, dia takut pada hantu atau tidak. Tapi rata-rata pacar baru mu langsung lari ketakutan saat melihatku." Sungutnya.

"Padahalkan aku ini hantu tertampan didunia..." ia menjeda.

"...hantu."

~fin~

25 Days Of Flash Fiction : 7 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang