“Jangan menyalahkan orang lain hanya karena kau terlalu lemah untuk menyalahkan diri sendiri. Itu memuakkan.”
🌿🌿🌿
Jeon Jungkook tengah membereskan peralatan melukisnya saat gadis itu mulai melangkah memasuki ruang seni lukis yang tengah Jungkook ikuti satu jam yang lalu.
Jungkook hanya memandang sekilas dan menghembuskan nafasnya berat saat matanya menangkap sosok itu tengah berdiri bersedekap menatap Jungkook dengan tatapan yang seakan-akan menuntut sesuatu yang entah apa.
Jungkook berjalan melewati gadis itu begitu saja tanpa menghiraukan gadis yang sejak tadi menatapnya gusar.
"Apa matamu buta JK?" jungkook hanya menghela nafas gusar. Jika gadis itu sudah mulai memanggil namanya begitu, itu artinya gadis itu tengah kesal setengah mati padanya.
"Apa lagi sekarang?" Tanya Jungkook pelan. Mencoba menguasai emosinya agar tetap terkontrol.
"Kau begitu menjengkelkan Jung!"
Pundak Jungkook jatuh meluruh menggambarkan betapa lelahnya ia menghadapi gadis yang satu ini. Ia bukan lelaki yang mempunyai kesabaran begitu besar. Kesabarannya memiliki batas yang entah kapan akan habis. Meskipun begitu, ia benar-benar sudah lelah menghadapi gadis yang tengah merajuk padanya entah karena apa.
"Kenapa kau tidak mengangkat telepon mu semalam?" Interogasi telah dimulai.
Oh, jadi hanya karena teleponnya tidak ku angkat semalam? Pikir Jungkook.
"Haruskah kau marah-marah tidak jelas hanya karena panggilanmu tidak ku angkat? Aku manusia yang masih punya kesibukan lain yang lebih penting daripada harus menjawab panggilanmu. Toh, tiap kali kau memanggilku yang ada kau hanya marah-marah tak jelas apa masalahnya." Sahut Jungkook enteng sembari bergerak menuju tas ransel besarnya.
"Lagipula, waktu ku terlalu berharga jika ku buang-buang hanya untuk mendengarkanmu marah-marah tak jelas." Ucapan Jungkook terdengar mengintimidasi gadis itu yang kini tengah terdiam tak berkutik setelah mendengar kalimat pedas dari bibir Jungkook.
"Apa kau begitu membenciku Jung?" Tanya gadis itu dengan suara bergetar.
Oh, tidak lagi. Ku mohon... ratap Jungkook dalam hati.
"Kau ingin pulang atau tidak?" Jungkook mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Jawab aku Jung. Apa kau membenciku? Sebegitu bencinya kah kau pada ku? Hiks."
Jungkook berbalik kembali menghadap gadis yang kini tengah menangis.
"El, dengar. Aku tidak membencimu. Hanya saja-"
"Kau membenciku." Potong gadis yang bernama El itu.
"Ini semua salah dia. Jika dia tidak melakukan hal itu padaku pasti semuanya tidak akan menjadi serumit ini."
"Jangan menyalahkan orang lain hanya karena kau terlalu lemah untuk menyalahkan diri sendiri. Itu memuakkan." Sahut Jungkook dingin.
"Jangan seolah-olah disini kaulah korbannya. Jika saja kau juga tidak menerimanya dengan senang hati, sudah pasti anak itu tidak akan bersemayam di dalam perutmu."
"Kau menerimanya dengan senang hati, dan ketika anak itu sudah ada didalam perutmu dan dia pergi meninggalkanmu agar terlepas dari tanggung jawabnya, kau bersikap seolah-olah kau lah korbannya." Gadis itu terdiam. Tak berkutik sama sekali.
"Dan sekarang kau menyeretku untuk bertanggung jawab atas anak yang bahkan bukan hasil dari sperma ku."
"Kau benar-benar memuakkan El."
~fin~
Double update lagi karena kemarin wp bener-bener error. Chapter yang sebelumnya aja sampe ada yang up double tapi dengan cerita yang berbeda. Dan jangan ditanya kenapa.
Karena chapter yang pertama ku publish tiba-tiba hilang entah kemana. Dan copy.an nya gak ada. Otomatis kepala mutar ulang buat ketik ulang dengan alur yang sedikit berbeda. Dan ternyata kejadian lagi.
Hingga akhirnya aku frustasi dan nyerah. Dan ketika aku cek lagi ternyata ke publish dua-duanya.Ingin ku berkata kasar 😤
Sekali lagi. Terima kasih banyak untuk semua pembaca baik yg silent maupun yang tidak.
Aku tetap menyayangi kalian semua.
Semoga Tuhan memberikan kalian hari-hari yang luar biasa.
Aamin 🙏Terima kasih,
Salam
-eus-
KAMU SEDANG MEMBACA
25 Days Of Flash Fiction : 7 ✔
RandomSetiap manusia memiliki kisahnya masing-masing. Layaknya sebuah diary yang menampung setiap cerita dari sang empunya disetiap harinya. (Challenge: 25 Days Of Flash Fiction) Start: 24 Desember 2017 End : 18 Januari 2018 Highest rank: 27052019 #1 25d...