11 [KNJ]

103 14 5
                                    

"Ada satu fakta yang disembunyikan Disney perihal Putri Salju. Jelas Pangeran berencana menyentuh sang Putri, tetapi sebelum Pangeran melancarkan rencananya sang Putri terbangun setelah ciuman pertama."

🌿🌿🌿

"Hey, apa yang kau lamunkan, hm?" Namjoon merengkuhku dari belakang dan melayangkan kecupan di pipi kiriku.

Aku tersenyum sembari menggeleng lemah. Ia bergerak dan menempatkan tubuhnya disamping kiriku.

"Salju turun lebat diluar sana." Ucapku sambil menatap lekat butiran-butiran salju yang turun menyapa bumi melalui kaca jendela kamar ku yang sedikit membeku.

Ku rasakan lengan kekar Namjoon kembali merengkuh tubuhku, membagi kehangatan tubuhnya untukku.

"Dan cuacanya benar-benar mendukung." Ucapnya. Aku hanya tersenyum menanggapi ucapannya. Aku tahu apa yang ia maksud.

"Bisakah otak mu sedikit jauh dari pikiran mesum itu?" Protesku sembari tertawa. Ia mengangkat dagunya yang tengah bersandar di pundakku.

"Bukankah itu yang kau sukai dari ku? Otak mesum ku?" Aku tertawa melihat ekspresi menyebalkannya.

Ya Tuhan, lelaki ini benar-benar...

"Bisakah kau bersikap berwibawa sedikit, hm? Seperti layaknya seorang pangeran di cerita dongeng Putri Salju mungkin?" Ia terkekeh pelan sebelum kembali meletakkan dagunya di pundakku.

"Sayang, apa kau mau tahu satu rahasia perihal Putri Salju mu itu?" Ucapnya.

"Hm? Rahasia? Apa?" Tanyaku penasaran.

Lelaki ini benar-benar tahu banyak hal...

"Kau tahu? Ada satu fakta yang disembunyikan Disney perihal Putri Salju. Jelas Pangeran berencana menyentuh sang Putri, tetapi sebelum Pangeran melancarkan rencananya sang Putri terbangun setelah ciuman pertama."

Aku mengernyit dan menatapnya dengan penuh tanda tanya di kepalaku.

Dia dapat bahan lelucon darimana sih?

"Jangan bercanda Namjoon, itu bukan hal yang bagus untuk dijadikan bahan bercanda." Tegurku sedikit tidak terima.

"Aku serius Hyerim..." dia menatapku dengan wajah seriusnya.

"Kau pikir, lelaki normal mana yang tidak berpikiran kotor jika melihat kesempatan bagus didepan mata? Kita ibaratkan saja seperti kucing liar. Dia tidak akan segan dan tidak akan berpikir dua kali untuk mencuri ikan jika memang ada kesempatan. Benar bukan?" Aku termenung mendengar penjelasannya.

"Dan posisiku saat ini benar-benar sama seperti kucing tersebut..."

Tubuhku seketika menegang ketika mendengar kalimat yang keluar dari bibir tebalnya dengan nada yang benar-benar tegas.

"Aku tidak akan segan-segan dan tidak akan berpikir dua kali untuk mencurimu dari si Jimin keparat yang tengah berselingkuh dengan Yoorin dibelakangmu..." dia menjeda.

"Kau istrinya tapi tidak pernah diperlakukan layaknya seorang istri."

~fin~

25 Days Of Flash Fiction : 7 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang