16 [MYG]

86 17 0
                                    

"Mereka bilang, kau akan bahagia jika orang yang kau cintai bahagia, namun aku berharap kau menderita sebab aku juga menderita."

🌿🌿🌿

"Ku rasa, masa berlaku untukku bertahan telah habis..." aku tersentak saat mendengarnya mengatakan hal itu.

"Sebelum aku pergi, ada satu hal yang ingin ku tanyakan padamu Yoong..."
Aku mendengarnya menghembuskan nafas dengan begitu berat.

Jujur, aku sungguh ingin berbalik menatapnya, namun egoku lebih memilih untuk tetap diam dan tak bergerak sedikitpun.

"Jika rumah adalah tempat dimana kau bisa menemukan kebahagiaan, lantas bagaimana jika rumah hanya memberimu rasa sakit?"

Ya Tuhan, apa aku telah menyakitinya begitu jauh?

"Mungkin bahagiamu memang bukan dengan diriku. Tapi, ada satu hal yang harus kau tahu Yoong..."

"Aku bahagia selama hidup bersamamu. Walau ku tahu kau tak pernah menyukaiku, meski kau tak pernah menyentuh bahkan menjamahku, aku sudah cukup bahagia. Meskipun ku tahu aku cukup konyol, karena sudah begitu bahagia hanya karena kau menghabiskan setiap makananmu yang selama ini ku masak sendiri. Setidaknya kau sudah memberiku sedikit kebahagiaan."

"Terima kasih atas semua kebahagiaan yang kau beri. Aku benar-benar mencintaimu. Dengan sangat."

Tanpa aku sadari airmataku tengah mengalir deras ketika mendengar setiap untaian kalimat yang mengalir indah dari bibirnya.

Seketika hatiku menghangat saat mendengar semua hal yang selama ini ia rasakan.

Astaga, apa yang selama ini kau lakukan keparat!

Aku terus memaki diriku yang masih tetap tidak bergerak dari posisiku. Kedua tanganku terus mengepal mencurahkan segala emosi yang kini tengah menguasaiku.

Aku tahu aku egois, aku memang membencinya saat tahu bahwa kami dijodohkan dan dia tidak melakukan perlawanan apapun pada kedua orangtuanya.

Dan aku semakin membencinya saat aku diputuskan secara sepihak oleh kekasihku hanya karena perjodohan konyol ini.

Dan malam ini adalah puncaknya. Ketika mantan kekasihku kembali mengunjungiku distudio musikku dan memohon padaku untuk dapat mengijinkannya kembali padaku. Bahkan kami melewati malam bersama disebuah hotel ternama ditengah kota Seoul. Menikmati satu sama lain, melepas hasrat dan rindu yang selama ini tersimpan.

Dan pada detik ini, kepalaku seperti baru saja dihantam oleh besi seberat 1 ton, ketika menyadari bahwa ada tempat lain yang telah diisi oleh wanita itu.

Wanita yang selama ini menyandang status sebagai istri sahku, wanita yang selalu menerima sikap dinginku, wanita yang selalu tersenyum cerah saat menyambutku pulang, wanita yang akan tersenyum bahagia saat melihatku menghabiskan makananku yang telah ia masak sendiri, wanita yang sudah berhasil menyelinap masuk kedalam hatiku tanpa sepengetahuanku.

Ya, dialah Song Yerin. Istriku yang selama ini tak pernah ku anggap.

Seketika aku terdiam saat aku membalikkan tubuhku dan tidak mendapati wanita itu disana. Secepat kilat aku berlari mencari keberadaan istriku. Hingga mataku menatap lurus pada pintu kamar mandi yang tertutup rapat, mengeluarkan suara gemericik air dari dalam sana.

Dengan cepat aku mendorong pintu dan mendapati tubuh Yerin yang tengah tergenang didalam bak mandi yang dipenuhi air yang berubah warna menjadi merah pekat, dan bau anyir darah yang keluar dari pergelangan tangannya memenuhi rongga hidungku.

Aku menangis memohon maaf padanya dan memintanya untuk bertahan sekali lagi.
Namun, ia hanya tersenyum seraya berkata,
"Mereka bilang, kau akan bahagia jika orang yang kau cintai bahagia, namun aku berharap kau menderita sebab aku juga menderita." Ucapnya sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya dipelukanku.

Dan aku benar-benar menderita setelah kepergiannya...

~fin~

Waaaaa akhirnya lanjutan part 13 terlaksana.. 😄
Otak terus menuntut minta dikeluarin isinya...
Dan hasilnya iniii 😄
Maaf ya kalo jelek, maklum penulis baru netes hehee

Sekali lagi terima kasih banyak buat yang udah mau meluangkan waktunya untuk membaca.
Semoga semua kebaikan kalian dibalas oleh Tuhan dengan yang lebih indah 🙏


Terima kasih banyak
Salam,
-eus-
Istri sah Jung Hoseok

25 Days Of Flash Fiction : 7 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang