20 [KTH]

72 13 0
                                    

“Biarkan aku menunjukkan sesuatu yang bahkan tak pernah kau bayangkan.”

🌿🌿🌿

Taehyung tengah berjalan cepat menyusuri lorong panjang yang seakan-akan tidak berujung. Peluh kian mengalir deras membasahi wajah tampannya. Ia sudah tak memperdulikan lagi rasa lapar yang mendera perutnya yang seharian ini belum terisi makanan sama sekali. Ia benar-benar mengkhawatirkan seseorang yang kini mungkin tengah berjuang melawan maut.

Ia semakin mempercepat laju langkah kakinya ketika matanya menangkap sosok yang tengah duduk diruang tunggu dengan tangan yang bertumpu pada kedua pahanya dan menangkup wajahnya. Tampak jelas darah yang telah mengering di kedua tangannya.

"Hyung.." lelaki itu lantas mendongak ketika telinganya menangkap suara panggilan Taehyung.

"Taehyung." Ia berdiri siap menerima segala pertanyaan yang akan ia terima.

"Apa yang terjadi?"

"Aku juga tidak tahu, kejadiannya begitu cepat Tae. Bahkan aku tidak sempat menolongnya. Begitu aku melihatnya ia sudah terkapar. Dan..." lelaki itu menjeda.

"Mobil itu langsung melarikan diri setelah menabrak Jihyun."

"Maafkan aku Tae, aku benar-benar tidak berguna." Lelaki itu menunduk.

"Tidak apa hyung, ini sudah takdir. Jangan salahkan dirimu. Kita berdoa saja semoga ia baik-baik saja." Taehyung menyentuh pundak kanan lelaki yang tengah menunduk merasa bersalah.

"Jin hyung, sudahlah tak apa. Kau jangan seperti ini. Aku tidak akan menyalahkan mu." Lelaki yang memiliki marga yang sama dengan Taehyung itu hanya mengangguk pasrah.

"Tae..." panggil lelaki yang bernama Jin itu.

"Aku takut terjadi sesuatu padanya."

"Tenanglah hyung, dia akan baik-baik saja. Percayalah padaku."

Airmata Jin mulai berjatuhan membasahi lantai membentuk sebuah genangan kecil. Taehyung yang menyadari hal itu, mendekat dan menepuk punggung Jin dengan halus. Mencoba menenangkan perasaan Jin yang mungkin tengah berkecamuk.

"Hyung..." panggil Taehyung yang kembali menarik perhatian Jin.

"Biarkan aku menunjukkan sesuatu yang bahkan tak pernah kau bayangkan." Ucap Taehyung tenang.

Jin masih terdiam. Menunggu kalimat yang akan keluar dari bibir Taehyung.

Dengan gerakan lambat, Taehyung mengeluarkan sebuah kertas yang terdapat beberapa foto yang terlihat jelas bahwa itu adalah hasil dari USG.

"Dia hamil..." seketika Jin mengerutkan dahinya tampak tak mengerti dengan apa yang tengah dibicarakan oleh Taehyung.

"A-apa?! Bagaimana bisa?" Taehyung tersenyum masam.

"Entahlah, ku pikir ini keajaiban. Dia yang kini tengah berjuang didalam sana. Tidak hanya berjuang untuk hidupnya sendiri, tetapi ada kehidupan lain disana yang juga tengah ia perjuangkan."

"Tunggu Tae! Aku masih tidak mengerti. Apa maksudmu? Bukankah Jihyun sudah divonis tidak akan bisa hamil karena efek hormon lelaki yang dulu sempat ia suntikkan didalam tubuhnya? Sekalipun ia sudah kembali pada kodratnya sebagai perempuan. Tapi, tetap saja efek hormon berlebih itu sudah..." Jin tidak mampu lagi berucap.

"Ya, aku tahu itu hyung. Oleh karena itu aku tadi bilang, biarkan aku menunjukkan sesuatu yang bahkan tak pernah kau bayangkan." Ucapnya sembari tersenyum meskipun kini matanya tengah mengeluarkan airmatanya dengan deras.

"Aku berharap Jihyun dan malaikat kecil ku dapat bertahan, hyung..."

~fin~

25 Days Of Flash Fiction : 7 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang