chapter 5

43 7 0
                                    

Agnes terlihat berfikir didapur.

Mie apa bubur yah?. Batinnya bertanya.

"mie aja deh, enak! Bubur mana kenyang! "akhirnya keputusanya jatuh pada indomie goreng –bukan sponsor–.

Sehabis pulang sekolah Agnes langsung menyiapkan makan siangnya sendiri, untungnya makan malamnya di traktir Kian nanti malam.

Tak sampai 10 menit, mie ala kadarnya telah jadi –nasib anak kos –.Ia pun membawa mie nya ke sofa depan Tv, lalu makan sambil nonton acara nya.

Tling..

Notif BBM nya berbunyi. Mulut Agnes komat-kamit munyumpahi siapa yang menggangu makan cantiknya.

Ia pun membuka ponselnya.

Adera1109 : cecan mindit dong! 😆

Magnesia Andn : kemaren aja belom dibalikin 200 rb. :(

Adera1109 : aduh! Biar nanti gue balikinya pas 500 ribu.

Magnesia Andn : ok! 💐nya 50%.

Adera1109 : hmm! Nggak jadi deh! Gue nggak mau buat dosa, minjem sama rentenir.

Magnesia Andn : asem lo!

Adera1109 : Bapak gue nggak pulang dari semarang, mak gue belum dikirimin.

Magnesia Andn : ok lah, besok disekolah yah!

Adera1109 : ayayay Captain!

Magnesia Andn : yaudah bye! Gue mau ngelajutin makan, jangan ganggu!

Akhirnya Agnes bisa makan dengan tenang.

Tok.... Tok....

Mie gorengnya saja belum ada ia sentuh.

Apa boleh Agnes melambaikan tanganya kekamera?

Biar Agnes hitung kesialanya : pipi berdarah dikantin sekolah, tadi motor Kian kempes dijalan jadi dia harus dorong, rendang yang dikasih bude tadi malam habis dimakan kucing, sekarang mau makan ada aja yang ganggu.

"BENTAR WOY! "teriaknya dari dalam, kesabaranya sudah 0%.

Agnes pun melangkah dengan menyeret kakinya menuju pintu. Gimana tuh???????.

"Ara? Ngapain? "tanyanya agak terkejut saat membuka pintu dan datanglah Ara.

"Oh ini nes! Soto dari Mama, buat sendiri lo Mama! "serahnya mangkuk putih pada Agnes.

"makasih ya! "syukurnya pada Ara.

"sama-sama gue pulang dulu ya? "pamitnya pada Agnes.

"nggak masuk dulu? " tanyanya.

"enggak, gue ada tugas kelompok jam 4 nanti, mau siap-siap. Ok lah bye! " pamitnya sekali lagi, sambil melambaikan tangan ke arah Agnes.

Agnes membalas lambaian tangan itu. Lalu berbalik hendak menyantap soto ini sebelum kucing coklat itu mendahului nya.

Kayaknya soto lebih enak deh, dari mie! "usul batinnya.

Belum satu langkah meninggalkan pintu utama.....

Tok.. Tok..

Agnes menelan salivanya pelan, merutuki setiap detik kehidupanya.

Ya Allah, hambamu yang cantik ini hanya ingin tenang! Untuk sekarang! "batinya.

FallenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang