chapter 30

23 3 0
                                    

Hari ini hari pertama masuk sekolah untuk semester 2.

Gadis itu makin berantakan saja, dari hari-hari biasa. Ia berjalan menelusuri koridor. Kantung matanya tak hilang, tatapanya kosong, rambutnya ia cepol berantakan, bajunya tak disetrika, sepatunya lusuh.

Jika ada yang kehilangan anak, mungkin orang-orang berfikir kalau ialah anaknya.

Agnes memasuki kelasnya dengan perlahan, lalu langsung duduk dikursinya. Jam baru menunjukan pukul 06:20 dan ia sudah sampai disekolah.

30 menit berlalu.

Kelas sudah mulai ramai. Agnes menenggelamkan kepalanya diatara lipatan tanganya dimeja, tapi matanya tak tertutup.

Ade dan Noval main kekelas Agnes, biasanya pasti ada Kian. Mereka berdua melihat Agnes dikursinya, tapi dimana Reni? Sabodo teuing la. Mati kono lah.

Mereka menghampiri Agnes dan temapt duduk dekat Agnes.

"Pagi! Cecan! "sapa Ade semangat.

Agnes mendongkak.

"astagfirullah alazim! "kaget Ade memagangi dadanya.

Noval pun terkejut melihat kondisi muka Agnes yang seperti Zombie.

"Nes! Lo masih hidup? "tanya Noval hati-hati seraya memegangi dahi Agnes dengan punggung tanganya.

"yah! Masihlah!" ia membuka suaranya untuk pertama kalinya hari ini.

Noval menurunkan tanganya.

"muka lo kenapa kayak mayat hidup? "tanya Ade khawatir.

"gue tadi malam salah makan, mau makan permen, eh... Kemakan terasi! Makanya muka gue kayak gini! "karang Agnes.

Ade hanya mangut-mangut percaya, tapi Noval tidak.

"lo jangan ngerahasiain sesuatu! Gue kenal lo! Ada apa Nes? "tanya Noval.

Agnes tersenyum lembut dengan wajah pucatnya.

"gue baik-baik aja! "

"Nes! Lo jangan senyum kayak gitu dong! "pinta Ade dengan wajah yang takut.

"kenapa? "tanya Agnes.

"muka lo pucet, lo senyum kayak gitu. Behh... Ngeri gue! "ucap Ade mengusap-usap bahunya.

Plakk..

"lo pikir gue mbak kunti? Sunder bolong? Enak aja lo! "kesal Agnes kembali duduk.

Ade mengusap-usap kepala belakangnya. Noval lega, kalau Agnes sudah marah-marah tandanya ia baik-baik saja. Meskipun Noval tetap menghawatirkanya.

Kringggg.....kringgggg...

"tuh! Udah bel, mending lo pada balik! "perintah Agnes ketus.

"iye! "

"Nes! Nanti lo pulang sama siapa? Gue nggak bisa nebengin lo, soalnya gue.... "ucap Noval melirik Ade.

Agnes terkekeh paham.

"iya! Gue juga nanti pulang sekolah ada jadwal Padus! Santai aja, gue udah besar! "bohong Agnes.

Ibu Julita saja belum pulang dari liburanya.

Noval tersenyum. Tak lama ia mengajak Ade untuk ke kelas mereka.

Agnes melihat kepergian dua sahabatnya. Ia tersenyum. Kedua Sahabatnya itu membuat mood nya sedikit naik.

Semua siswa kelasnya sudah masuk. Agnes melirik bangku sampingnya.

FallenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang