chapter 27

15 3 0
                                    

Agnes menangis dikasur bergambar Rainbow Dash nya sambil memeluk Lullaby. Ia mengingat bagaimana sikap Kian padanya belakangan ini, dingin dan tak berperasaan.

Otaknya ingin marah pada Kian dan menjauh, tapi hatinya selalu mengingatkan kalau Kian hanya terbawa emosi belakangan ini.

"Lul! Gue boleh nanya nggak? "Tanya pada bonekanya itu.

"kemana Kian yang dulu? "

Hening..

"gue kangen sosok Kian yang dulu!"

Ya Allah, Agnes mau Kian dulu balik, Agnes nggak mau Kian yang ini kasar, suka bentak, sok tau, asal nuduh! Tapi Agnes nggak bisa marah sama Kian, padahal Kian udah jahat. Agnes rindu tawa Kian, gombal Kian, semuanya yang ada di Kian dulu. Batinnya.

Matanya melirik undangan diatas nakas. Lalu ia mengambilnya.

"dateng nggak yah? "tanyanya
sendiri menatap undangan itu.

Ya.

Entah suara dari mana itu.

"Kian kan lagi marah? "

Harus kuat.

Agnes merasa suara itu adalah petunjuk untuknya mendapat perhatian Kian lagi. Ia berfikir kalau ia datang kesana pasti Kian menganggap dia adalah wanita yang kuat dan muka tembok.

Ok! Gue dateng!. Batinnya mantap.

Ngado apa yah?. Batinnya bertanya.

Tiba-tiba lampu menyala dikepalanya. Ia tersenyum penuh arti.

--------------------------

"ganteng banget lo broo! "puji Ade pada Kian yang menawan malam ini.

Terlihat Kian menggunakan celana Jeans biru tua, kemeja panjang dengan balutan switer tanpa lengan, tak lupa pusakanya –rambut jambulnya–.

Ade dan Noval pun tak kalah tampan dari Kian. Ade mengenakan jeans biru tua, toxedo berwarna hitam serta dalaman yang menutupi lehernya.

Noval memakai jeans hitam, tuxedo berwarna abu-abu, dalaman kaos berwarna hitam pula.

"tinggal nunggu acaranya dibuka nih! "ucap Ade mengusap-usapkan tanganya.

Tempat dirayakan ultah Kian dihotel berbintang, ruangan yang outdoor dan terdapat kolam renang ditengah-tengahnya.

Semua tamu datang, Mama dan Papa Kian menyambut tamu-tamu mereka –teman kerja Papa Kian–.

"sayang! "panggil gadis berdress Pink dari pintu masuk, ia baru selesai berbincang dengan orang tua Kian. Biar direstuin.

Ara bercipika-cipiki dengan Kian. Kian sedikit risih tapi mau bagaimana lagi.

Ade dan Noval langsung hilang mood. Mereka berpamitan pada keduanya dan memisahkan diri.

"aku udah tarok kadonya disana! "tunjuk Ara kearah meja yang memang terdapat banyak kado.

"makasih sayang! "ucap Kian.

Tak lama dari pintu masuk terlihat seorang gadis mengenakan dress putihnya, rambutnya di angkat ke atas memperlihatkan lehernya, serta membawa kado ditangannya. Disamping gadis itu terlihat pria bertuxedo tampan dengan rambut rapinya.

"kadonya tarok situ aja Nes!" ucap Genta menunjuk meja yang terdapat banyak kado.

"temenin yuk! "ajak Agnes.

FallenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang