chapter 32

14 3 0
                                    

Gadis berambut Curtly itu berjalan dengan riangnya di koridor seraya mencari seseorang.

Rambutnya yang hitam ia Bleaching bawah berwarna pirang.

Manik mata yang awalnya berwarna coklat sekarang berwarna hitam terang.

Kaos kaki yang biasanya pendek ia panjangi sampai lutut.

Intinya biasanya ia yang tampil tomboy sekarang mengubah sejarah hidupnya sendiri. Siapa lagi kalau bukan Agnes.

Para siswa-siswi lainya memandangnya terkejut dengan berbagai bisikan.

Itu kak Agnes?

Kok beda.

Kelihatan feminim banget.

Ini mata gue lagi kelilipan gajah yah?

Ya ampun kaca mata gue retak, parah banget.

Cantik banget Agnes. Beda banget yak!

Kenapa dia jadi cantik gitu?

Kalah saing lo Vir!

Dan banyak lagi kalau author nggak males nulis.

Reaksi Agnes? Biasa, dengan sombongnya ia terus berjalan.

Mata gadis itu menangkap seseorang yang ia cari, sedang berjalan kekelasnya bersama pacarnya.

Agnes tersenyun dan langsung melesat ke arah Kian dan Ara. Sampainya ia disamping Kian.

"pagi Kin! "sapa Agnes.

Kian menoleh.

Wow. Batinnya.

"pagi Ara! "lanjutnya pada Ara.

"pa-pagi! "balas Ara.

Ini Agnes?. Batin Ara.

Tanpa ba-bi-bu-ta lagi Agnes langsung mengelayut manja dilengan kiri Kian. Kian terkejut.

"gue masuk bentar yah kekelas kalian? "tanya Agnes.

Hening

Kian masing dengan keterkejutanya dan Ara dengan kekesalanya, tapi ia tutupi dengan senyumannya.

"yuk! "ajak Agnes menarik lengan Kian, Kian mau tak mau mengikuti Agnes, begitupun Ara yang masih berpegangn dengan tangan Kian.

Saat mereka sampai dikelas Kian, 12 IPS 5.

Pasang mata terkejut melihat Kian mengaet 2 wanita cantik seantero sekolah, dan yang paling mengejutkan adalah Agnes hari ini.

"Agnes! Agnes! "panggil Mahpud –playboy dikelas itu–.

Agnes menoleh masih dengan memeluk lengan Kian.

"apa Fans? Nanti aja deh tanda tangannya? "balas Agnes dengan wajah yang sok polos.

Agnes menatap Kian.

"Noval sama Ade mana? "tanya Agnes pada Kian.

Kian hanya mengedikan bahunya. Kian melepaskan tangan Agnes dari lenganya dan mengajak Ara duduk dikursi mereka. Agnes kesal.

Bel masuk berbunyi. Tapi tak kelas itu hiraukan.

Agnes baru mau ikut duduk dekat Kian tapi Genk Mahpud mendekati Agnes, menggoda Agnes yang nampak cantik hari ini.

"cantik banget lo Nes! nggak kayak biasanya. "ucap Cero menoel pipi putih Agnes.

Agnes menepisnya.

FallenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang