chapter 15

22 4 0
                                    

"minta dikit aja, De! " pinta Agnes yang sedang melompat-lompat berusaha mengapai apa yang Ade pegang, sedangkan Ade sibuk menjulurkan lidahnya dengan mengangkat tanganya tinggi-tinggi.

"jangan dikasih De! lo itu cewek, Nes kalo lo kecanduan gimana? Cukup kita aja yang rusak, Nes! "sahut Noval yang masih setia duduk dikursi usang dalam gudang sekolah itu, sambil menghisap batang candunya.

Bel pulang sekolah sudah dibunyikan 5 menit yang lalu, mereka bertiga memang berencana untuk nongkrong sebentar disini sebelum pulang kerumah, karna sudah tak lama tak menghabiskan waktu banyak disini, –ditempat sakral mereka–, selain pohon beringin itu.

Kian?
Ia tak bisa ikut karna ingin mengantar Ratunya (muka malas).

Agnes memajukan bibir bawahnya kesal. Ia mengambil posisi duduk bersila dilantai.

Hening untuk sesaat.

Mereka biasanya tak pernah diam seperti ini. Bahkan Ade pun yang paling ribet dan cerewet diantara mereka diam sambil merokok memandang Agnes dan Noval secara bergantian. Karna Ade tak suka dengan suasana yang awkward ini, ia ingin mencairkan suasana sekaligus curhat gratis! daripada harus menelpon ke radio langgananya karna menurutnya itu akan menghabiskan pulsa....

"guys!" panggil Ade dengan raut wajah sedih.

Agnes dan Noval memandang Ade.

"apa? "tanya Agnes sambil mengibaskan tanganya agar ia tak menghirup asap rokok kedua sahabatnya ini.

Noval tau Agnes tak nyaman dengan asap itu. Ia pun mengambil rokoknya dan rokok Ade lalu ia matikan.

"eh rokok gue!" cegah Ade tapi sudah.... Terlambat.

Noval menatap Ade seolah mengatakan 'nggak aman! ada Agnes', lalu Ade menatap Noval seolah mengatakan 'trus? Tadi kenapa lo ngajak Agnes?' dibalas tatapan lagi oleh Noval 'kasihan aja sama Agnes' , 'kenapa' balas tatapan Ade, Noval menatap lagi 'nggak pa-pa!'.

Mereka kayak punya kekuatan telepati yah? Aku mau dong! Dan author setuju sama Noval, katanya perokok pasif itu lebih berbahaya dan cepet diambil nyawanya, daripada perokok aktif.

"apa De? "tanya Agnes mendesak karna Ade sibuk menatap Noval sedari tadi, Agnes sampai berfikir kalo kedua sahabatnya ini Homo.

Ade menatap Agnes.

"Kelinci gue mati! "curcolnya dengan gaya yang dilebay-lebaykan.

"kenapa? "tanya Agnes kaget, karna ia termasuk penyayang binatang.

"karna adek gue jatoh dari sepeda! "jawabnya menyeleweng dari pertanyaan.

"nggak jelas banget sih jawaban lo! "jawab Agnes ketus karna kesal.

"entah! Kayak iklan sprei california aja! "timpal Noval.

"kenapa kok ke iklan sih? "tanya Ade binggung.

"lo nggak tau? " tanya Noval, Ade menggeleng.

"jelasin Nes! "lanjut pinta Noval pada Agnes.

"ekhmm! Lo liat aja kalo diiklan! Tu sprei dari indonesia, namanya California, yang nyanyi Bule, gayanya India! Maunya apa coba? " jawab Agnes rasional.

"iya juga yah? "sadar Ade.

Agnes dan Noval hanya terkekeh.

"lo berdua korban iklan banget! "lanjut Ade.

"huh! Jujur ya! Gue aja rela nunggu iklan daripada filmnya!" ujar Noval.

"kalo lo Nes? "

"gue nggak sengaja liat aja! "

FallenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang