chapter 45

25 3 0
                                    

Sudah 2 minggu Agnes dan Kian tak saling sapa. Agnes ingin menyapa tapi selalu dicegah Noval. Agnes juga sekarang hanya dekat dengan Noval, Ade, dan Genta.

"oyah! Gimana keadaan Ara dipenjara? "tanya Agnes menyeruput jus jeruknya dikantin.

"kita mana ada yang tau, Nes! "jawab Genta sambil mengunyah baksonya.

Ini gue yang begok kali yah? Kenapa juga gue tanya kemereka berdua. Kira-kira siapa yah yang bisa gue mintai Info soal Ara?. Batin Agnes berfikir.

"oyah! Nggak kerasa yah 2 hari lagi kita udah UN. Aduh... Jadi deg-degan nih. "ucap Ade memegangi dadanya.

"alah! "Noval menonyor kepala Ade "biasanya juga lo nggak perduli yang kayak begituan! "jawab Noval.

"eh.. Inikan tentang masa depan gue. Kalo sampek gue nggak lulus. Behhhhh... "ucap Ade menggantung menatap langit-langit kantin.

"kenapa? "tanya Genta.

"bisa dijodohin gue sama tetangga sebelah. "lanjut Ade.

"nggak lulus kok dinikahin? Aneh babe lo, De! "bingung Genta.

"nah.. Itulah ajaibnya babe gue! "

"enak dong! Lo bisa ngerasain surga dunia! "lajut Noval.

"ih.. Kalo ceweknya cantik, iya. Nah ini.... "Ade kembali menggantung ucapanya.

"emang kenapa? "

Ade bergidik menatap meja didepanya.

"enggak deh! "jawab Ade lemas.

Agnes melirik Genta yang masih sibuk makan.

"tunangan lo gimana, Ta? "tanya Agnes tiba-tiba.

Bukannya Agnes cemburu atau apa yang resletingan dengan cemburu. Ia hanya kepo.

Genta menatap Agnes dengan ekor mata atasnya karna ia sedang membungkuk untuk memasukan makanan kemulutnya.

"nggak tau. Kemarin kami berdua udah tukaran cincin kok. Ini! "tunjuk Genta pada jari manisnya.

"sorry yah, Ta! Gue nggak dateng. Gue janji deh, penikahan lo gue bakal dateng! "janji Agnes.

"nggak apa."balas Genta pada Agnes "Ngomong-ngomong gue minta maaf yah, nggak undang lo berdua! "mohon Genta pada Noval dan Ade.

"it's ok! "

Dan mulailah mereka tertawa karna Ade kembali membahas tetangganya itu. Padahal wajahnya kusut saat membahas wanita itu, tapi ia masih juga semangat membicarakanya.

Mereka semua ngakak saat Ade bilang 'gue nggak mau duluin si Gilang'. Begok! Kan dia kakaknya.

Saat tawa mereka masih terjadi. Tatapan Agnes tak sengaja bertemu dengan tatapan tajam Kian dipojok kantin. Terlihat pemuda tampan itu duduk sendirian.

Bener yah kata pepatah kalo 'roda itu berputar', dulu Agnes yang sendirian memandang keseruan sahabat-sahabatnya. Sekarang terbalik.

Nyadar nggak sih. Agnes itu berperan seperti Kian waktu itu, sedangkan Genta berperan sebagai Ara. Dan Noval dan Ade tetap dalam peran masing-masing.

Agnes sedih melihat Kian sendirian. Ia tau bagaimana rasanya tak punya teman. Ingin rasanya ia memanggil Kian untuk bergabung. Tapi Agnes ingat kata Noval kalau 'Kian butuh waktu terima semuanya. Mulai dari ia kehilangan Ara –lebih tepatnya dikecewakan Ara–, dan pengakuan cinta Agnes'.

Agnes pernah berfikir ia seperti wanita yang tak punya harga diri yang mengungkapkan perasaannya duluan. Tapi Agnes tak menyesal mengungkapkan itu. Jujur, hatinya tenang. Lihatlah Agnes sekarang, ia masih terlihat Have on meski hatinya berbanding terbalik.

FallenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang