chapter 24

16 3 0
                                    

Istirahat ini Agnes sengaja mencari Kian untuk menanyakan sesuatu.

Ia melihat Kian sedang berjalan beriringan dengan Ara menuju perpustakaan.

"KIN! "panggil Agnes.

Kian dan Ara menoleh, tatapan Kian yang semula lembut ke Ara merubah tajam ke Agnes.

Agnes merindukan tatapan teduh Kian dulu, kemana Kian nya yang dulu?

"apa? "tanya Kian dingin, saat Agnes sudah ada dihadapanya.

Kian memberi kode pada Ara untuk berlindung kebelakang punggungnya. Agnes melihat itu, ia menghela nafas.

"gue nggak bakal ngebahayain Ara lagi, gue nyes-"

"ada apa? "tanyanya terdengar tak sabar.

"gue cuma mau nanya, waktu kejadian pembunuhan Komala! Lo ada digudang nggak? "tanya Agnes hati-hati.

"lo nuduh gue?!" sentak Kian.

Semua penghuni perpustakaan yang tak terlalu ramai melihat kejadian itu. Kian membentak sahabatnya.

Hati Agnes sakit, tapi ia harus kuat.

"gue nggak nuduh, gue cuma nanya! "balas Agnes tetap pelan.

"kemarin lo mau nyelakain Ara, dan sekarang lo nuduh gue bunuh Komala?!" bentak Kian sekali lagi.

Agnes juga seorang perempuan yang berperasaan, ia tak tahan bila terus dibentak. Agnes pergi dari hadapan mereka berdua.

Entah apa yang ada dipikiran Kian, sampai-sampai ia membentak Agnes seperti itu.

Padahal Agnes hanya ingin menanyakan soal gelang hitam itu, yah! Itu hadiah ultah Kian ke-16 dari Agnes. Ia juga hanya bertanya apakah Kian kegudang pada waktu itu? Tapi yang ia dapatkan hanya bentakan dan cacian.

Agnes berjalan dikoridor dengan tatapan kosong kebawah, saat ini masih jam istirahat. Banyak pasang mata menatapnya. Selalu.

Agnes menuju pohon beringin, matanya menatap laki-laki yang tak asing baginya, lelaki itu sedang bersandar pada pohon dengan mata terpejam. Agnes menghampiri laki-laki tersebut.

"Ta! "panggil Agnes sambil menepuk bahu Genta.

Genta tersentak dan menoleh.

"gue kira penghuni pohon tadi! "canda Genta, Agnes mengambil tempat duduk didekat Genta.

"lo kenapa disini? "tanya Agnes.

"semenjak gue ketemu lo disini kemarin, gue jadi nyaman disini, gue juga mikir kalo lo bakal kesini, sekarang bener kan! "jawab Genta menggoda Agnes.

"haaha! Bilang aja lo mau modus! "ucap Agnes menekankan kata terakhir.

"emang!"

Agnes melirik Genta dengan ekor matanya. Genta masih memandang depan. Jujur, Agnes sangat suka melihat Genta dari samping.

Tambah ganteng aja tuh muka!. Batinnya.

"lo kemarin kerumah Komala? "tanya Genta melirik Agnes, Agnes tertangkap basah karna memandang Genta tanpa berkedip.

Ia kikuk sendiri.

"i-iyalah! "

"gue kasihan tau sama keluarga Komala! "sedih Genta.

"gue juga! "

"gue juga kasihan sama anak Vocal!" sedih nya lagi.

"kenapa? "Tanya Agnes.

FallenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang