chapter 35

15 3 0
                                    

"mana yah? "tanyanya, matanya melirik sana sini digudang itu.

Agnes ingat saat Tuti mengatakan.

"kamu akan tau lebih lanjut, kalo kamu datang langsung ke tempatnya! "ucap Tuti dengan tangannya menggenggam tangan Agnes.

"kardus kemarin, gue harus temuin! "ucapnya mantap.

Pulang sekolah Agnes langsung ke panti tanpa mengajak Reni, ia ingin melakukan sesuatu yang semalam mengusik pikiranya. Tadi saat 5 menit bermain dengan anak panti, ia izin ke toilet untuk mencari sesuatu karna gudang panti terdapat didekat toilet.

Bude sih ngomongnya ngegantung. Kan gue jadi kepo!. Batinnya.

Setelah sekian lama ia mencari matanya menangkap sesuatu yang tak asing. Agnes melihat kardus dengan tulisan dokumen penting, persis seperti apa yang ia lihat pada saat ia menabrak Intan waktu itu.

Agnes agak berjinjit agar sampai untuk menjangkau kardus itu. Dan akhirnya ia berhasil menurunkannya. Tanganya mulai mencari sesuatu, matanya membaca dengan teliti setiap Map.

Matanya berbinar saat ia menemukan sesuatu yang dicari. Tanganya membuka tiap lembar kertas dalam Map itu.

Dapat!. Seru batinnya.

Ia pun memasukkan Map biru itu kedalam tasnya. Dan segera meluncur pergi untuk meminta penjelasan.

--------------------------

"ibu bisa jelasin? "tanya Agnes pada Desi saat ia menunjukan Map tsb pada Desi.

"ok! Ibu bakal jelasin ke kamu nak! Meskipun ibu bakal ngelarang janji ibu sama Ara! "jawab Desi menatap ke depan tempat anak panti bermain.

Desi menghembuskan nafasnya.

"jadi sebenarnya Ara itu bukan anak kandung Tuti "

Deg.

"dia dulu adalah anak panti ini, dan Tuti memgadopsinya karna Tuti ingin. Saat umur Ara 15 tahun Ara main kesini dan bilang sama ibu kalo ibu nggak boleh bilang sama siapa pun tentang dia. Karna.... Ara malu. Dia bakal marah banget kalo dia inget masa lalu dia yang dimana Ara dibuang sama Mama nya! "jelas Desi.

Agnes mendengarkan dengan hikmat.

"saat itu terakhir kali Ara jenguk kami, setelah itu Ara nggak pernah lagi kesini. Ibu jujur, ibu kangen benget sama dia! Karna nemuin Ara didepan pintu rumah ibu, jadinya ibu mau buka panti asuhan. Itu semua cuma buat Ara. Ibu sayang dia! Ibu sudah anggap Ara sebagai anak kandung ibu "tangis Desi pun pecah.

Agnes dengan sigap memeluk Desi.

"ibu awalnya nggak mau Ara dibawa sama Tuti, tapi ibu udah kenal baik sama Tuti, mangkanya ibu ikhlasin Ara buat Tuti! "lanjutnya masih dalam dekapan Agnes.

Agnes merasa miris.

Ternyata ada kasih sayang seorang ibu sama anaknya. Dan Ara beruntung dapatin itu, padahal bu Desi bukan ibu kandungnya. Sedangkan gue.... Batinnya.

"ibu bisa pegang kata-kata Agnes, Agnes bakal buat Ara datang lagi kepanti ini! "Agnes mencoba menenangkan Desi.

Desi mengurai pelukan, dan menangkup wajah Agnes.

"kamu beneran sayang? "tanya Desi dengan wajah berbinar.

Agnes mengangguk dan terasnyum. Desi kembali memeluk Agnes erat. Tanpa gadis itu sadari air matanya jatuh.

Mama. Batinnya.

----------------------------

"Kin! Ara! "panggil Agnes berlari ke arah dua sejoli itu.

FallenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang