chapter 47

32 3 0
                                    

Gadis itu membuka mata dan kepalanya terasa pusing. Pertama, saat ia membuka mata, dirinya terkejut melihat seorang gadis  dihadapanya –disamping atasnya–.

Ia juga baru menyadari bahwa sekarang ia tengah berbaring, tangannya terikat, begitupun kakinya. Lalu pandanganya kembali pada sosok diatasnya.

Agnes ingat saat acaranya sudah sepi, ia baru akan pulang. Agnes menolak diantar Noval maupun Ade. Karna Agnes rencananya malam ini akan bertemu seseorang. Tapi saat ia akan keluar ruang Make Up, ada seseorang yang membekap mulutnya dan ia pingsan, lalu tiba-tiba ia ada disini, dengan keadaan terikat sambil berbaring. Dan gadis didepannya ini, Agnes yakin, bahwa gadis ular inilah yang membawanya kesini.

"mau apa lo? "tanya Agnes.

Terlihat Agnes masih memakai Dress putih waktu acara prom night beberapa jam lalu.

"gue mau lo "jawab Ara.

Agnes memicingkan matanya curiga. Ia baru ingat kenapa pshicopat ini bisa ada disini. Kenapa tak dipenjara?

"kenapa lo ada disini? Gimana bisa lo keluar dari penjara? Hukuman lo kan masih lama?! "Agnes mulai beremosi, pasalnya Ara mengelus rambutnya dengan tatapan kosong ke arah wajah Agnes.

"lo lupa sama Endika? Dia sama kayak gue! Dia sahabat gue! Dia bantu gue kabur dari penjara.  "jawab Ara santai meraih tas sedang dari bawah ranjang Agnes.

Agnes panik menatap Ara.

Cewek ini psikopat! Cewek ini psikopat!. Batinnya takut.

Tentu saja Agnes takut. Siapa yang tak takut mati?

Ara mengeluarkan pisau lipatnya. Ia membelai pipi Agnes.

Oh tuhan!. Batinnya menutup mata.

"lo tau? Gue iri sama lo. Lo bisa deket sama Mama, bahkan saat Mama jenguk gue dipenjara, Mama ngebandingin gue sama lo" ucap Ara mengores pipi Agnes.

Agnes meringis. Menahan sakitnya. Ara tersenyum melihat Agnes.

"kalo lo mau teriak karna sakit, teriak aja. Nggak bakal ada yang denger juga kok "kata Ara masih dengan senyumannya.

"DASAR MANUSIA IBLIS! DAJJAL LO, RA! "Agnes menggunakan sisa hidupnya untuk memaki Ara.

Ara tersenyum makin lebar. Tak lama senyumnya langsung pudar.

"gue juga iri sama lo, karna lo bisa deket banget sama Kian, orang yang gue cintai. Emang gue liat Kian waktu gue pertama masuk sekolah, dan gue langsung jatuh cinta. Niat gue mau buat lo jauh dari Kian dan berhasil! "Ara bertepuk tangan sendiri.

"lo nggak jatuh cinta, Nyet! Lo terobsesi sama Kian! "potong Agnes marah.

Ara menatap Agnes tajam.

"gue jatuh cinta sama dia, bangsat! "tajam Ara.

"lo inget waktu gue kecelakaan? Yang nabrak gue itu, Endika. Gue sengaja nyuruh dia, biar Kian perhatian sama gue, gue nggak apa ngerasain sakit waktu itu, yang penting Kian ada buat gue. Waktu gue tau ternyata lo juga ngerencanain mau celakain gue, gue seneng banget! Apalagi lo sendiri yang buka kedok lo! Padahal secara logika gue masuk rumah sakit bukan karna lo, dan kenapa gue nggak laporin lo kepolisi? Karna lo nggak bersalah, dan untuk buat Kian liat gue sebagai malaikat pemaaf!" lanjut Ara dengan binar dimatanya "tapi beruntungnya gue, dengan rencana busuk lo itu, lo dijauhi Kian tanpa adanya usaha gue buat wujudin itu! Lo sendiri yang masuk ke kandang serigala! "ucapnya panjang lebar.

"terus! Waktu lo dimarahin Kian dikantin itu. Gue bohong sama Kian, dengan alasan lo nyuruh gue sama Kian untuk putus. Bukan untuk biar gue kembali main dipanti dan buat jenguk anak-anak dan ibu Desi dipanti. Dan gue berhasi lagi! "girang Ara antusias.

FallenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang