chapter 37

17 3 0
                                    

Gadis berambut targerai hitam itu memandangi secarik surat yang ia dapat dari meja belajarnya tadi pagi. Ia membacanya berulang kali sampai ia ke sekolah, pandanganya tak lepas dari surat itu, hatinnya menghangat saat membacanya.

Untuk Si Beast.

Kamu tidur jelek yah! Tapi kalau bangun.... sama aja.

Kamu nggak usah bayar jaminanya, saya ikhlas. Gunain uang itu untuk sekolah kamu aja. Belajar rajin-rajin yah! Saya sayang kamu, mata lebar!

Dari Your Prince

Agnes kembali tersenyum membacanya sambil berjalan ke arah kelasnya.

Agnes berfikir Max itu seperti pria malaikat berhati iblis seperti yang ia baca di novelnya. Agnes juga berfikir nanti ia akan susah untuk keluar dari jeratan Max. Tapi kenapa Agnes merasa kehilangan, seperti kehilangan keluarga!

Siswa-siswi yang berlalu lalang memandang Agnes ngeri.

Tak terasa ia sudah sampai di kelasnya, ia duduk dan memasukan kertas itu di saku bajunya. Ia menidurkan kepalanya di lipatan tanganya, sambil mendengarkan lagu That's what I like-Bruno Mars dengan earphone nya. Biasanya pagi-pagi ini ia akan ke kelas Kian untuk Caper ke Kian. Tapi ia merasa malas sekarang.

Mungkin nanti di kantin. Batinnya.

Seseorang mencolek pundak Agnes, ia mendongkak.

"eh ada kakak ku Genta! "ucap Agnes melepas earphonya.

Genta duduk di samping Agnes.

Reni? Ia belum datang. Ini kan masih pagi.

"lo ngapain? "tanya Genta.

"ngelanjutin tidur! "

"nanti latihan habis pulang sekolah! Bentar lagi lo acara perpisahanya! "ucap Genta memberi tau.

"iya kak! "

"hhahaha! "tawa Genta.

"kenapa? Kok ketawa? "bingung Agnes.

"aneh aja lo manggil gue kak! "jawabnya saat tawanya mereda.

"emang kenapa? Kan lo kakak gue! "seru Agnes.

"iye-iye adek gue" kekeh Genta.

Adik?. Tanya Batin Genta.

Sungguh Agnes itu bagi Genta lebih dari seorang teman maupun adik. Genta juga awalnya tak terima kenapa harus Agnes yang menjadi adik tirinya.

"Ta! "panggil Agnes.

"hm?"

"gimana perjodohan lo? "tanya Agnes pelan.

Ingat Agnes sama seperti Genta, ia menganggap Genta bukan kakaknya. Genta adalah mantan pacar pertama dan terakhirnya hingga kini. Ia masih mencintai Genta.

"gue udah ketemu sama dia 2 minggu yang lalu. Anaknya cantik, baik, sopan, pinter!" kata Genta.

Agnes hanya mangut-mangut. Sesak.

"oya Nes! Gue ma-"

"AGNES! "panggil seorang siswi dari ambang pintu kelas.

Agnes dan Genta sama-sama menengok ke arah sumber suara.

FallenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang