chapter 34

19 3 0
                                    

"om ngapain lagi sih kesini? Tiap hari malahan? Om pecahin kaca jendela aku lagi? "ucapnya saat memasuki rumahnya dan mendapati pemuda sedang duduk di karpet depan Tv.

"nggak pa-pa kok! Pengen aja!. Kalo urusan masuk saya bisa dapet dengan mudah kunci cadangan rumah kamu "jawab Max santai.

"terserah! "ucap Agnes langsung berlari memasuki kamarnya.

"tunggu! "cegah Max.

Agnes baru akan menapakan kakinya ke tangga ke dua, ia pun berbalik badan. Mengangkat dagunya sekilas seolah bertanya.

"tuh ada makanan dari ibu kos! "tunjuk Max kearah meja makan.

Agnes melirik ke arah yang ditunjuk Max.Otaknya mulai berfikir....

Kalo Bude kesini, berarti Bude ngeliat....! Batin Agnes, membulatkan matanya.

Ini juga salahnya pulang terlambat 1 jam karna Kian tentunya. Karna Tuti tau Agnes sudah pulang, mangkanya ia membawa makanan seperti hari-hari sebelumnya.

"om ketemu sama Bude? "tanya Agnes berjalan mendekati Max yang sedang berdiri tegap.

"iya lah! Orang saya yang ngambil makananya! "jawab Max memasukan kedua tangannya ke saku celana pendek selututnya.

"Bude ada nanya-nanya nggak? "

"nanya apa? "bingung Max.

"nanya kayak 'kamu ngapain di sini?', atau 'kamu siapanya Agnes?' waktu dia liat om? "tanya Agnes takut-takut nanti ibu Kosnya salah paham.

"ada kok! "

"trus om jawab apa? "Agnes merasa was-was.

"saya jawab aja kalo saya pacar kamu! "

Agnes membulatkan mulut, mata, dan lubang hidungnya secara bersamaan.

"emang kenapa? "tanya Max saat ia melihat perubahan ugly face Agnes.

"aduh! Aduh! Aduh! Kalo Bude salah paham gimana nih? Kalo Bude nggak ngebolehin gue tinggal sini lagi gimana? Apa nanti kata Bude, kalo ada cowok main kerumah selain Kian? "heboh Agnes sambil mengusap-usap wajahnya kasar.

Max masa bodoh dengan Agnes yang sudah seperti orang depresi. Ia pun kembali memakan snack nya dan menonton Film DVD nya. Entah kenapa rumah Agnes sangat nyaman untuknya selain kamarnya sendiri.

Agnes pun juga tak memperdulikan Max yang seenak jidatnya berbaring dikarpet polka-dot nya, dengan kaki diselonjorkan kesisi kanan kiri Tv, dan juga ketiaknya mengapit toples snacks.

Agnes langsung berlari ke kamar untuk berganti baju dan pergi kesuatu tempat.

15 menit berlalu.

Agnes turun dengan baju santainya, kuncir kudanya, dan slipbagnya.

Ia menemukan Max sudah tertidur disofa dengan mulut agak terbuka, kakinya mengangkang, Tv menyala, di karpet banyak sekali remahan snack, bantal sofanya kemana-mana.

Seketika emosi Agnes sudah siap di ujung tanduk kecil dikepalanya. Emang Agnes iblis? Ia mengambil bantal itu dan menimpuk muka Max dengan sekuat tenaga.

Max kaget ia langsung duduk dengan kesadaran yang minim, matanya masih sayu, dengan muka bantalnya.

"apaan sih kamu? "kesal Max.

Agnes menatap tajam dirinya.

"om gimana sih? Tv nyala! Nanti siapa yang bayar pulsanya? Aku om! Aku! Karpet kotor, nanti kalo banyak semut gimana? Om jorok banget sih jadi orang...."oceh Agnes.

FallenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang