Sekarang aku bersama sahabatku, sana. Kami Sedang di perjalanan menuju tempat kencan kita, ya bisa dibilang seperti itu.
Tujuan utama kami apalagi jika bukan mall untuk shopping, haha. Aku sudah meminta ijin kok sama bang lay, dan dia mengijinkan, karena memang bang lay juga sudah kenal dekat dengan sana.
Setelah memutari seisi mall ini dan mendapatkan beberapa paper dari berbagai brand yang ada di mall ini.
Kami membeli tas, sepatu, kacamata. Yang harganya tidak sedikit. Tapi mau bagaimana lagi kami sudah jatuh Cinta pada pandangan pertama sama barang nya, berapapun harganya pasti kami beli.
Pemborosan bukan? Aku tahu.
Setelah cukup lelah akhirnya kami memutuskan untuk mengisi ulang perut yang sudah berteriak ingin segera diiisi dengan asupan makanan.
Kami keluar dari mall dan memutuskan mengunjungi cafe sepupu nya sana yang berada di daerah sini juga.
Cafe nya cukup nyaman dan ramai, kata sana sih makanan disini enak banget, aku baru pertama kali kesini soalnya. Karena setiap makan di cafe atau restauran pasti di cafe atau restauran milik bang sam. Itu sudah jadi kebiasaan nya bang lay. Solideritas banget kan?
Pesanan kami sudah datang, dan kami makan dalam diam.
Setelah selesai kami berbincang ringan.
"Kau tahu ra, Irene sudah jadi general manager di perusahaan tempat nya bekerja. " tidak heran sih jika itu Irene, dia memang cerdas sejak senior high school bahkan sampai di universitas.
"Woaahh? Benarkah? Tidak heran jika itu Irene. Memang itu impiannya kan? Ah aku jadi merindukannya. " sana hanya menganggukan kepalanya seraya berekspresi sedih juga, dia juga pasti merindukannya.
"Ah iya, bagaimana butik mu? Katanya kau akan mengikuti fashion week yang di adakan di seoul, korea Selatan ya? Woah bisa sekalian bertemu Irene dong? " sana mengangguk antusias.
"Iya aku dan beberapa karyawan ku akan disana selama seminggu, karena acaranya berlangsung selama tiga hari. " aku juga ingin ikut, tapi bang lay pasti tidak mengijinkan nya.
"Lama juga ya? Aku ingin ikut... " sana hanya menatapku melas dia juga tidak bisa membantuku, karena dia tahu bagaimana sifat bang lay jika sudah mengatakan tidak. Hhh mungkin lain kali.
"Sorry, aku tidak bisa membantu mu, tapi nanti aku akan memberitahu Irene bahwa kau merindukannya. Dan apa kau ingin menitipkan Sesuatu untuk Irene kepadaku? " apa ya? Apa aku membelikannya tas saja ya. Hmm iya aku akan membelikannya itu dia pasti senang.
"Nanti aku titipkan padamu sebelum kau berangkat, aku akan membelinya dulu hehe. " dia hanya mengangguk dan melanjutkan makan dessert nya.
Perbincangan kami cukup panjang dan tidak sadar waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam, dan sepertinya harus kita akhiri karena hari sudah beranjak malam, dan itu akan sangat melelahkan.
Kami memutuskan untuk pulang, dan sana mengantarkanku lebih dulu kerumah, setelah nya dia langsung menuju ke apartemen nya, iya dia tinggal di apartemen karena orang tuanya tinggal di Jepang. Dia juga berdarah campuran, Indo-korea-jepang.
"Sampai jumpa lagi , bye.. " aku melambaikan tangan dan dibalas lambaian juga oleh sana sebelum pergi meninggalkan pekarangan rumahku.
Sepertinya bang lay sudah berada dirumah, karena mobil yang tadi dia pakai sudah bertengger manis di dalam garasi mobil.
Dan benar saja, dia sedang menonton berita dengan serius.
"Abang udah pulang? " dia menolehkan kepalanya dan mengelus pelan rambutku.
"Dari pukul 5 tadi abang sudah dirumah, kenapa? " aku hanya menggeleng.
"Aku kira urusan pria akan lama, ternyata masih kalah lama dengan wanita, hehe" dia menggelengkan kepalanya dan tersenyum yang menampilkan dimplenya. Manis, satu kata untuknya."Tumben sekali cuman sebentar, dan sedikit acara shopping nya. " dia melirik kearah papper bag yg aku bawa. Aku tersenyum.
"Aku sedikit lelah, dan sana juga pasti ingin istirahat karena pekerjaan nya membuatnya hanya tidur 4 jam dalam sehari. " bang lay hanya mengangguk, dan menyuruhku untuk membersihkan diri dan istrhat. Aku hanya mengangguk dan pamit seraya mengecup pipi kanannya, dan beranjak kekamar untuk melakukan perintah bang lay tadi.
*
*
*Hari ini, hari keberangkatan sana ke korea, aku menyempatkan untuk mengantarnya sekalian menitipkan barang yang ingin aku berikan pada Irene.
"Hati-hati, dan semoga sukses acaranya. Dan jangan lupa berikan ini pada Irene untuk hadiah karena dia telah sukses dan katakan bahwa aku sangat merindukannya. " sana mengangguk mengerti dan memelukku, setelah itu dia dan beberapa asisten nya beranjak pergi karena pesawat mereka akan segera take off.
Setelah mengantar sana, aku memutuskan untuk kembali kekantor karena ini memang hari kerja lebih tepatnya hari jum'at, dan sana mengambil penerbangan pagi. Untung saja bang lay yang mempunyai perusahaan jadi aku bisa ijin sebentar.
Setelah berkutat dengan beberapa berkas dan jadwal bang lay aku beranjak untuk pulang karena memang sudah waktunya pulang, dan bang lay sudah menunggu di bawah.
"Ah iya bang, hari senin nanti abang harus ke Cina kan? " bang lay membalas dengan anggukkan.
"Berapa hari? "
" mungkin 3 hari, kenapa? Memang nya kamu tidak ingin ikut? Kan sekalian bertemu mama dan baba?. " aku hanya menghela nafas dan menggeleng.
"Kalo aku ikut, siapa yang menghandle perusahaan bang, lagian ini kan masalah kerjaan juga, kalo liburan aku pasti ikut. " bang lay mengangguk dan mengacak rambutku pelan.
"Iya abang mengerti, yasudah abang titip perusahaan nya ya. Jangan khawatir steven dan johny pasti membantu kok. " aku tersenyum dan mengangguk, kedua pria itu memang selalu bisa di andalkan, tetapi sayang saja kelakuannya minus.
Kami memutuskan untuk makan malam diluar karena tadi macet dan ini sudah hampir pukul 8 malam, perutku sudah sangat kelaparan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Loving You [CHANYEOL]
Random"Jatuh Cinta pada sahabat sendiri itu memang sedikit menyenangkan, tapi sayang. Cintaku bertepuk sebelah tangan sebelum aku bisa mengatakannya. " -Yura Zhang "Apa aku terlambat menyadarinya? aku menyadari perasaanku setelah kau pergi dan menghila...