Other side
Ini sudah Bulan kelima setelah yura memutuskan untuk tinggal di Negara gingseng itu. Dan mungkin juga ini Bulan ke delapan usia kandungannya.
Lay akhir-akhir ini jarang menjenguk yura karena kesibukkan nya di Indonesia dan negara-negara lain mengurus anak perusahaan nya. Itu juga berlaku untuk jhony dan steven.
Tapi kadang mereka berdua mendapat cuti dari lay untuk menjenguk adik kesayangannya, dan melihat perkembangan calon keponakannya itu.
Hari ini di perusahaan milik lay, sedang di adakan meeting bersama klien penting dan termasuk sahabat-sahabatnya juga.
Dan pasti dia juga mengikuti meeting ini.
"Baiklah meeting hari ini kita tutup. Dan terimakasih atas kerjasama nya. " ucap lay seraya membungkuk hormat kepada klien penting itu.
Setelah semua nya membubarkan diri hanya tersisa lay, steven, jhony serta sahabatnya yang lain yang masih berada diruang meeting ini.
Ya, sahabat yang lain itu pastinya Samuel dan Darren, dan yang pasti. Charlie.
*******
"Aku akan pergi untuk seminggu kedepan, kalian tolong handle semua pekerjaan ku. Aku percaya pada kalian. " lay mengucapkan itu ketika kedua manusia yang sudah dia anggap sebagai adik sendiri itu baru saja mendudukan diri di kursi depan meja kerjanya.
"Kau akan kemana hyung? " tanya pria yang berkulit putih seputih susu.
Lay mengangkat kepalanya melihat mereka berdua dengan intens.
"Kau pasti tahu aku akan kemana, akhir-akhir ini aku terlalu sibuk jadi aku akan menjenguk nya sekarang." mereka berdua hanya mengangguk mengerti karena mereka sudah paham dan tahu kemana hyung atau CEO Nya ini akan pergi.
Setelah berbincang sebentar mereka berdua pamit untuk kembali ke ruangan mereka masing-masing.
Sementara itu, lay meraih sebuah figura yang berisi foto dirinya, kakak perempuan nya dan adik perempuan nya yang sangat ia sayangi. Didalam foto itu lay berada di tengah-tengah mereka dengan muka datar nya dan kedua perempuan yang dia sayangi mencium nya bersama dari arah berlawanan. Sangat manis.
Lay tersenyum simpul mengingat itu semua, dan senyum nya langsung luntur seketika. Ketika dia mengingat minggu lalu orang tua nya menelpon menyuruh mereka berdua untuk pulang ke Cina.
Dia mengacak rambut frustasi, bagaimana ini? Pastinya dia tidak ingin adiknya kenapa-kenapa, dia tahu ayah nya sngaat keras dan tegas. Dan sekarang?
******
"Charlie, itu calon istrimu sudah menunggu diruang tamu. Cepat lah kasihan dia. " ucap nyonya park yang memang kebetulan sedang berada di Indonesia tepatnya di rumah sang anak sulung.
Dia berjalan santai setelah mengganti pakaian kerjanya dengan pakaian santai.
"Ada apa kemari? " ucapan nya datar karena entah kenapa rasanya hambar menjalani perjodohan ini, memang awalnya charlie setuju saja karena dia sedang jomblo tapi lama kelamaan seperti ada yang hilang dari dirinya, dan itu entah apa.
"Aku hanya ingin mengajak keluar, ada yang ingi aku beli. Kau mau kan menemaniku? " astaga dia merajuk, tapi charlie acuh saja dengan memainkan ponsel miliknya. Dan mendengus kesal. Pasti dia ingin aku juga yang membayar nya. Gerutunya dalam hati.
Tunangan nya ah tidak calon istrinya ini memang sering menghambur-hamburkan uang dan itu uang milik charlie. Padahal kan belum jadi suami tapi sudah menghabiskan seperempat penghasilannya. Bagaimana sudah menikah? Bangkrut yang ada charlie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Loving You [CHANYEOL]
Rastgele"Jatuh Cinta pada sahabat sendiri itu memang sedikit menyenangkan, tapi sayang. Cintaku bertepuk sebelah tangan sebelum aku bisa mengatakannya. " -Yura Zhang "Apa aku terlambat menyadarinya? aku menyadari perasaanku setelah kau pergi dan menghila...