Eight

62 8 0
                                    

Setelah mengecek kandungan ku seminggu yang lalu aku baru mengetahui,  bahwa usia nya sudah menginjak 1 bulan.

Entah mengapa aku sangat bahagia.

Ah aku lupa bahwa besok kakak ku yang di new york akan berkunjung kesini,  dia tidak mengetahui perihal keadaan ku yang sekarang,  aku sengaja tidak memberitahunya aku takut membuat mereka kecewa biarlah untuk saat ini hanya aku dan bang lay yang tahu.  Iya untuk saat ini.

Aku sudah memutuskan untuk pergi dari negara ini jika usia kandunganku memang bisa untuk diajak pergi jauh.  Untuk saat ini usia nya sangat rentan dan aku tidak ingin dia kenapa-kenapa.  Bang lay juga tidak mengijinkanku.

Sekarang aku sudah tidak bekerja lagi,  karena dokter menyarankan untuk aku tidak terlalu kelelahan di usia kandungan yang masih muda ini.

Bang lay Juga setuju dan mengganti sekertaris nya dengan steven. Karena memang steven sama seperti ku jika hal pekerjaan.  Johny dia sudah sibuk di bagian nya jadi bang lay tidak ingin membebani nya.

"Sudah di minum kah susu nya? " bang lay yang baru saja selesai membersihkan tubuh nya karena dia baru saja pulang.

Aku mengangguk dan tersenyum kecil.  Sekarang kita sedang di taman belakang melihat langit malam diatas ayunan.

"Aku ingin ke korea bang,  setelah usia kandunganku menginjak bulan ke tempat. " aku masih memandang langit,  dan bang lay Juga.  Terdengar dia menghela nafas lelah.

"Apa kau tidak ingin di Cina saja?  Atau di new york bersama kak tiffany?. " aku menggeleng.

"Tidak,  lagian kan di korea juga ada keluarga uncle dan aunty byun,  ya meskipun aku juga tidak berniat memberitahu mereka tapi masih ada bo young,  baek hyun dan tae hyung yang akan menjagaku.  Lagi pula abang juga pasti akan sering mengunjungiku kan.  Abang juga membangun perusahaan di korea. " dia kembali memandang langit malam setelah tadi memandang wajah ku lekat.

"Yasudah terserah padamu saja,  abang juga punya apartemen di seoul,  di distrik gangnam. Mungkin itu akan menjadi tempat tinggalmu. "
Aku menoleh dan tersenyum kearahnya seraya mengelus perutku yang masih rata.

                             *****

Kak tiffany tiba disini sejak dua hari yang lalu dan dia akan kembali lusa.

"Apa kau tidak ingin ikut bersamaku,  yura? " aku tersenyum dan menggeleng.  Aku sangat menyayangi nya.  Tapi aku tidak ingin merepotkannya dan tahu bahwa aku sedang mengandung.

"Tidak kak,  aku sudah nyaman disini.  Makanya kau cari lah pendamping agar dia bisa menemanimu.  Hahha. " dia merona malu dan kesal.

"Yak!!  Kau..  Dasar adik durhaka.  Berani meledekku. " lucu sekali melihat nya marah.  Aku suka sekali menggodanya.

"Ada apa sih ribut terus. " bang lay yang baru datang langsung menengahi kami,  sedangkan aku masih terkikik pelan dan kak tiffany memasang wajah kesal nya.

"Tuh,  adikmu menggodaku terus. " tsk,  padahalkan umurnya tuaan dia tapi kelakuan nya kekanakan sekali.  Lihat saja dia merajuk pada bang lay dengan bibir yg di poutkan seperti itu.

"Adikmu juga kak,  sudahlah kalian ini umur sudah matang kelakuan masih seperti anak kecil. " bang lay mengucapkan itu seraya berjalan kearah kamar nya ingin membersihkan diri.

Perdebatan itu sudah selesai sejak tadi,  kami bertiga sedang di ruang keluarga berkumpul seraya menonton acara di televisi.

Kak tiffany duduk di single sofa,  entah sedang apa dia memandang ponselnya seraya cekikikan gak jelas.  Masih waraskah dia?  Aku hanya menggelengkan kepala saja melihatnya.

Only Loving You [CHANYEOL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang