Nineteen

40 6 0
                                    

Lima bulan kemudian....

Terlihat seorang perempuan sedang mendorong stroller bayi nya di taman dekat apartemen tempat tinggal nya di daerah gangnam.

"Akhirnya kita bisa jalan-jalan juga sayang. "

Perempuan itu menunduk melihat sang bayi yang baru berusia 4 bulan itu tertidur. Dia tersenyum melihat bayi nya tertidur sangat pulas dan nyaman.

"Maaf aku terlambat yue ji,  ah maksudku yura. " seorang pria menghampiri wanita yang bernama yura atau yue ji itu. 

Iya wanita itu yura,  atau Yura Zhang.

Dia telah melahirkan sang buah hati 5 bulan yg lalu,  bayi nya berjenis kelamin laki-laki.  Dan baby zhang sangat mirip dengan sang ayah,  atau bisa dibilang dia adalah duplikat nya.

"Tidak apa-apa jack,  aku juga baru saja sampai. " yura tersenyum menanggapi pria yang di panggilnya jack itu.

"Aahhh baby zhang ini ternyata tertidur,  hmmm... " jack mengecup gemas pipi tembem sang bayi.

"Kau tidak bekerja jack? "

"Kau itu sudah pikun apa memang tidak ingat?  Ini weekend wahai ibu muda. " ucap jack atau jackson wang itu gemas.

Sedangkan yura hanya terkekeh pelan saja mendengar jawaban sang sahabat ini.

"Kapan kau pulang ke hongkong jack?  Ayah dan ibumu pasti sudah merindukanmu. " jackson menghentikan keusilan nya pada bayi yang sedang tertidur pulas itu.

"Mungkin bulan depan saja,  aku malas karena pasti mereka menyuruh ku untuk menikah. Dan mulai menjodoh-jodohkan ku dengan anak temannya atau relasi bisnis nya.  Itu semua membuatku muak. "

Yura hanya menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan pria yang ada dihadapannya yg notabenenya adalah sahabatnya ini.

"Tapi setidaknya kau datangilah mereka,  karena mereka pasti merindukanmu,  jack. "

Jackson menoleh pada yura dan mengamati lekat wajah yura membuat yura bingung.

Yura yg di tatap seperti itu mengerutkan kening nya bingung.

"Bagaimana jika kau ikut dengan ku ke hongkong,  dan kita menikah saja karena aku sudah mengenalmu lama sekali jadi kita tidak akan canggung. "

Yura sempat terkejut dengan pernyataan jackson, tapi kemudian dia mencoba mengendalikan keterkejutannya.

"Maaf jack,  seperti nya kau dan aku ditakdirkan hanya untuk bersahabat saja tidak lebih.  Pernikahan bukan suatu hal untuk main-main atau pun ajang percobaan.  Aku ingin menikah jika aku dan suamiku kelak saling mencintai. "

Jackson tertegun dengan jawaban yura yang memang diluar ekspektasi nya itu.

"Dan lagi pula,  aku tau betul bagaimana keluarga mu dan silsilah nya.  Mereka tidak akan menerimaku sebagai menantunya,  karena aku sudah mempunyai anak dan dia tidak memiliki ayah pula.  Jadi kau dan aku hanya akan bersahabat selamanya.  Maafkan aku jack.  Tapi aku sungguh menyayangimu sebagai sahabat sekaligus abangku setelah lay oppa. "

Jackson merenung mendengar penuturan yura,  benar juga karena aturan keluarga nya membuat susah untuk menggapai yura,  wanita yg di cintai nya sejak dulu dan dia sahabatnya.

"Ah iya,  aku mengerti yura.  Tidak apa-apa aku baik-baik saja.  Tentu saja kita harus bersahabat walaupun nantinya aku maupun kau telah menikah. "

Mereka berdua tertawa mendengar candaan jackson,  sampe baby zhang terbangun.

Mereka menghabiskan waktu sore hari nya dengan bersenda gurau di taman ini.  Jika orang yang berlalu lalang disana tidak tau mereka akan menggagap pasangan ini dan seorang bayi laki-laki itu keluarga kecil yang bahagia. 

Tapi nyatanya,  si laki-laki hanya uncle dari baby nya saja.  Bukan ayah nya.

*
*
*

"Yak!!  Kau darimana saja?? "

"Astaga!!  Kau mengagetkanku dan juga baby calvin boyoung-ah. "

Yura berjalan melewati boyoung begitu saja seraya mendorong stoller bayi nya.  Sedangkan boyoung hanya merengut kesal dengan tanggapan sepupu tercinta nya.

"Aish...  Aku kan hanya khawatir kalian kenapa-napa karena kalian pergi lama sekali. " dia mendudukan dirinya di sofa ruang tengah apartemen milik yura.

"Kau ini.  Aku kan sudah bilang aku bertemu jackson,  kau kan kenal dia juga kan. " setelah nya yura berlalu ke kamar nya meninggalkan boyoung yg masih menggerutu pelan.

***

"Kapan kau akan memberitahu mereka? "

Terdengar suara seorang pria di seberang sana melalui ponsel milik yura.

Yura menghela nafas sejenak.

"Sepertinya tidak sekarang ge,  aku masih belum siap bertemu dengan baba dan mama. " setelah mengucapkan itu yura mengelus pelan surai anak nya yang sedang tertidur pulas didalam box bayi nya.

Pria yang disebut gege atau kakak itu menghela nafas lelah,  bukan.  Bukan karena lelah menghadapi yura tapi menghadapi masalah yang sama sekali belum mereka selesaikan ini.

"Yasudah,  gege hanya tidak ingin menunda semakin lama.  Dan baba dan mama mengetahui nya dari orang lain.  Mereka akan sangat kecewa,  kau tau sendiri bagaimana sifat baba. "

Yura membenarkan perkataan gege nya,  lay. Dengan sifat baba nya yang memang keras kepala dan tegas itu.

"Mungkin beberapa bulan lagi aku akan siap ge,  nanti aku kabari lagi.  Sudah dulu ya baby nathan terbangun.  Bye gege. "

Sambungan telepon di putus sepihak oleh yura.  Dan dia memandang wajah anak nya yang masih tertidur pulas.

Benar.

Dia hanya beralasan agar pembicaraan ini cepat berakhir karena bagaimanapun dia masih belum siap untuk memberitahu kepada kedua orang tua nya.

'Kenapa?  Semakin kau tumbuh besar,  semakin mirip pula kau dengan ayahmu nak?  Aku sungguh sangat merindukannya. '. Batin yura seraya mengecup kening anaknya.

Dia beranjak keluar kamar untuk memasak sesuatu karena merasa kelaparan.

Only Loving You [CHANYEOL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang