Ten

67 7 0
                                    

Seminggu berlalu,  pertemuan yang tidak di sengaja dengan charlie dan Elvira. Charlie jadi lebih sering menghubungiku setelah melihatku dan steven seminggu yang lalu.

Tapi aku mencoba untuk mendiamkannya,  kadang aku mematikan ponselku.

Minggu depan aku akan pergi dari sini,  seperti nya aku akan sangat merindukan tempat ini.  Dan charlie.

"Apa kau sudah membereskan apa saja yang akan kau bawa,  yura? " tiba-tiba bang lau sudah berada di kamarku. Aku mengangguk.

"Aku sudah membawa 2 koper besar,  apakah terlalu banyak? " dia menggeleng.
"Aku rasa tidak,  tapi jika kurang lebih baik kau membeli saja disana apa yang kau butuhkan.  Aku akan mengirimkan mu uang setiap bulannya.  Jadi jangan khawatir. " ucapan bang lay menenangkan.  Tapi apakah tidak merepotkannya terus?

"Apa tidak berlebihan?  Aku bisa bekerja untuk mencari uang. " bang lay membalikkan tubuh ku menghadap kearah nya dan menatapku dengan tajam. 

"Tidak.!  Sampai kapanpun aku tidak akan membiarkanmu bekerja.  Aku tidak ingin keponakanku kenapa-kenapa dan kau juga.  Aku menyayangimu.  Kau adiku. Aku masih mampu untuk membiayaimu dan anakmu. " ucapan tajam nya dan pengakuan kasih sayang nya.  Aku tahu aku merasakan,  dibalik sikapnya yang cenderung cuek,  dingin dan datar dia sangat menyayangiku dan kak tiffany.

"Baiklah,  tapi aku takut jika kau menikah nanti itu akan mebebankanmu karena menanggung seluruh kehidupanku dan anakku nantinya. " sorot mata nya melembut.
"Itu tidak akan terjadi,  karena sebelum kau menemukan pria yang benar-benar tulus mencintaimu dan anakmu dan menerima segala kekurangan mu.  Aku tidak akan pernah menikah,  itu tekadku. " aku menatapnya dan melihat sorot kesungguhan pada matanya.

Pantas saja selama ini dia tidak pernah dekat dengan wanita manapun,  karena kemana-mana dia selalu pergi bersamaku.  Baik itu acara kantor sekalipun.

Aku menghela nafas pelan,  dan memeluknya erat,  sungguh aku sangat menyayanginya,  aku beruntung mempunyai kakak laki-laki sepertinya. Terimakasih tuhan.

"Terimakasih bang,  aku sangat menyayangimu.  Sangat.! " dia membalas pelukanku dan mengelus pelan rambutku dan mencium pucuk kepalaku. Seraya bergumam membalas pernyataan sayangku.

                           *****

Besok keberangkatanku,  dan sekarang aku sedang ingin menghabiskan waktu bersama kedua pria sifat dan kelakuan tapi satu karakter yaitu,  minus.

Aku memutuskan untuk pergi ke pasar malam karena entah kenapa tiba-tiba aku ingin pergi kesana,  dan jadilah kami berempat pergi ke pasar malam yang berada di daerah Jakarta timur.

Kami bermain hingga puas dan tertawa bersama,  aku pasti akan sangat merindukan suasana seperti saat ini bersama mereka bertiga,  iya bang lay,  steven dan johny.

Bang lay dengan sifat nya yg cuek,  datar dan dingin,  steven yang hampir serupa dengan bang lay jika bersama orang lain tapi tidak dengan kami,  dan johny dengan tingkah absurd nya yang membuatku geleng-geleng kepala.  Ahh aku pasti sangat merindukannya.

"Apakah kalian akan mengunjungiku nanti? " mereka bertiga menghentikan aktifitas makannya mendengar pertanyaanku.

"Aku pasti akan mengunjungimu,  tapi jika mendapat libur dari bos besar ini. " jawaban johny membuat ku tersenyum,  selalu saja menggoda bang lay,  padahal dia akan tahu akibatnya jika menggodanya.

"Aku sih ingin setiap bulannya,  tapi aku rasa itu akan menghabiskan uangku.  Jadi aku sudah memutuskan setiap pergantian musim di korea pasti aku akan mengunjungimu.  Dan bang lay mengijinkannya. " jawaban steven membuatku melebarkan senyumku,  dan johny hanya mencibir aku tahu mereka pasti akan datang bersama karena bang lay tidak mungkin memisahkan mereka berdua.  Haha.

Only Loving You [CHANYEOL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang