Five

85 10 0
                                    

Hari ini, hari keberangkatan bang lay ke Cina untuk urusan pekerjaan, aku mengantarkannya ke bandara bersama si anak ayam dan si pria hitam yang sok seksi.

Iya, siapa lagi jika bukan steven dan johny.

Mereka memaksa untuk ikut mengantarkan bang lay, padahal ini masih jam kerja, dasar.

"Bang hati-hati, jangan terlalu lelah. Jika merasa lelah segeralah istrahat. Dan pulang kerumah mama dan baba ya, beritahu mereka bahwa aku sangat merindukannya. " bang lay memelukku dan mengusap pelan punggungku.

"Iya ra. Kamu juga jaga diri, jangan terlalu di forsir, jika waktunya pulang, pulang saja tidak usah lembur. Kerjaan biarkan mereka yang handle. " tunjuk bang lay pada kedua pria yang sesari tadi berdiri di belakang ku.

Sedangkan kedua pria itu, meringis mendengar kata lembur. Karena mereka tahu jika bang lay tidak bisa jika mengatakan tidak.

"Bang hati-hati, pulang nya bawa oleh-oleh untuk kita berdua ya? " di angguki oleh steve. Bang lay hanya menggelengkan kepala seraya berpamitan karena pesawat yang akan dia tumpangi sebentar lagi take off.

Aku dan kedua pria tiang ini pergi setelah bang lay dan pesawatnya take off.

Kami sedikit berbincang diperjalanan, tentang perusahaan, kerjaan dan lain-lain.

Setelah sampai di kantor kami berkutat dengan pekerjaan. Masing-masing. Sampai waktu pulang tiba rasanya sangat lelah sekali hari ini.

"Yura.. Ayo kita pulang bersama, ini sudah malam kau kan tidak membawa kendaraan. " ah aku lupa memberitahu kalian kalo aku dan kedua pria tiang ini meskipun mereka lebih muda dariku tapi aku menyuruh nya hanya memanggil nama saja, karena jika ada embel-embel kak itu terlalu bagaimana gitu. Agak tidak nyaman.

"Iya, sebentar john aku sedang membereskan ini dulu. " seseorang langsung membantu ku, siapa lagi jika bukan steve, dia kan memang selalu seperti itu jika kepadaku.

"Ayo sudah selesai, kita makan malam dirumah ku saja bagaimana? " mereka berdua tampak saling berpandangan sebelum akhir nya mengangguk kompak.

Setelah menempuh perjalanan yang sedikit macet, kami sampai dirumahku. Kebetulan asisten rumah tanggaku memasak banyak makanan.
Kami makan malam dengan hening karena memang sudah sangat lapar akibat lembur yang tidak terduga, baju saja kita belum ganti.

Setelah acara makan malam, mereka berdua pamit, padahal sudah ku suruh menginap tapi mereka menolak karena tidak enak jika tidak seijin bang lay. Mereka memang sangat menghormati bang lay.

Aku memutuskan untuk membersihkan diri dulu sebelum istirahat.

*
*
*

Pekerjaan hari ini tidak terlalu menumpuk, ah iya sudah beberapa hari ini aku tidak melihat charlie, kemana dia?

Terakhir bertemu itu 3 hari yang lalu sepertinya, ah mungkin dia sibuk.

Jam kerja sudah habis, waktunya untuk pulang. Sekarang aku mengendarai mobil sendiri karena aku tidak bisa merepotkan si kembar berbeda itu.

Setelah membersihkan diri, aku turun untuk makan malam, ya walaupun makan malam hanya dengan beberapa asisten rumah tangga.

Selesai makan malam, aku kembali menuju kamar ku untuk mengambil ponsel dan mengecek apakah ada yang penting. Ternyata hanya pesan dari bang lay yang sekarang sedang dirumah nenek di changsa, dan kak tiffany yang bulan depan akan berkunjung kesini, dan si kembar berbeda yang dengan kurang kerjaan nya selalu spam di chat. Yah kurang lebih seperti itu lah.

Waktu menunjukkan pukul 11 malam dan aku tertidur.

Tiba-tiba ponselku berdering tanda ada yang menelepon.

James's calling....

Aku mengerutkan kening bingung, kenapa james meneleponku malam-malam begini, james ini temannya charlie yang mempunyai club malam terbesar di Jakarta, dan mereka para pria sering kesana untuk menghabiskan akhir pekan, tapi kadang sih itu juga.

Aku pun mengangkatnya.

"Halo.. Ada apa james? "

"Halo ra, kau belum tidur kan? " aku mengerutkan kening, kenapa memang nya?

"Sebenarnya aku terbangun karena telpon darimu, ada apa nelepon malam-malam begini james? "

"Kau bisa kesini tidak? Aku tidak bisa menghubungi yang lainnya. Charlie sepertinya sedang banyak masalah, dia terlalu banyak minum. Jadi cepatlah kesini tolong bawa dia pulang ke apartemen nya, aku tidak bisa karena sedang ada meeting. "
Tsk, meeting apanya? Dengan jalang nya iya. Aku hanya menghela nafas.

"Oke, aku kesana sekarang. Apa dia membawa mobil? "

"Iya dia membawanya, yasudah aku tunggu, diruangan biasa. "

"Oke. " dan sambungan telepon pun terputus, aku bergegas memakai hoodie ku yang agak kebesaran supaya menutup piyama yang sedang aku pakai saat ini.

Aku memilih diantarkan supir, dan menyuruh supir kembali kerumah, dan jika aku akan pulang, akan aku hubungi lagi agar menjemputku.

Aku sampai di club, dan disini benar-benar sangat bising, aku mengedarkan mencari ruangan yang james masuk, dan itu dia aku menghampiri james yang bersandar pada pintu.

"Mana dia? " james tersadar dan langsung membuka pintu dan menunjukkan nya. Lelaki itu seperti sedang banyak masalah. Terlihat kacau dan muram.

"Aku sudah menyuruh nya berhenti, tapi dia tetap tidak mendengarkanku. " aku hanya menghela nafas dan mengangguk seraya berjalan menghampirinya yang sudah hampir kehilangan kesadaran.

"Bisa tolong aku mengangkatnya ke dalam mobil? " james mengangguk dan mulai memapah charlie menuju parkiran. Aku membuka mobil nya dan james memasukkan charlie dibelakang karena mungkin dia tertidur.

"Terima kasih james, aku pergi dulu. " james hanya membalas dengan tersenyum dan mengangguk.

Aku telah sampai di apartemennya, dan memapahnya dengan susah payah badannya yang seperti raksasa ini.
Setelah sampai didepan pintu apartemennya aku memasukkan password karena aku memang tahu charlie yang memberitahu nya.

Aku memapahnya menuju kearah kamarnya, tentu setelah mengunci pintu apartemennya dahulu.

Aku membaringkan tubuh nya diatas ranjang, dan membuka sepatu, jas dan dasi nya. Ketika aku ingin beranjak ada sebuah tangan yang menarikku cukup kencang sehingga aku terjatuh di atas tubuh nya, setelah cukup lama kami bertatapan kemudian dia membalikkan posisinya sekarang aku yang berada dibawah nya, ya tuhan. Ini tidak benar aku berusaha memberontak tapi sialnya dia tidak sadar karena memang dia terlalu banyak minum, dia mendekat kan wajah nya pada wajah ku sesuatu yang lembab menyentuh bibir ku aku terbelalak, dia mencium ku, ciuman pertamaku.

Meskipun aku ingin tapi tidak dengan cara seperti ini, aku terus saja berontak tapi tenaga ku habis, aku lemas, dan semakin lama ciumannya turun kebawah, tidak ini tidak benar aku terus berontak dan berteriak agar dia sadar, tapi percuma dia dikuasai dengan nafsu dan alkohol.

Dan terjadilah, kejadian yang mampu membuat masa depanku hancur. Dia menghancurkan nya orang yang aku cintai menghancurkannya.

Setelah melakukannya, charlie tertidur sangat nyenyak seperti beban nya sudah hilang entah kemana, tapi aku.. Ini sangat menyakitkan, seluruh tubuhku sangat sakit dan juga hatiku.

Aku bergegas memakai baju meskipun daerah selangkanganku sangat sakit, tapi aku memaksakan nya. Aku menelpon supir agar menjemputku dengan segera. Jalanku sedikit tertatih karena demi tuhan ini sangat sakit sekali.

Untung saja apartemen tidak terlalu ramai karena memang ini sudah pukul 2 dinihari.

Supir yang menjemput ku telah sampai, dan aku bergegas pergi, sepertinya aku melupakan sesuatu. Iya, hoodie ku tertinggal dikamar charlie. Sebisa mungkin aku menahan tangisku. Sungguh menyedihkan.

Setelah sampai, aku bergegas pergi ke dalam kamar dan mengurung diri dikamar. Aku meratapi nasib ku. Bagaimana dengan ku nanti nya? Bagaimana jika aku hamil? Karena sekarang aku sedang dalam masa subur.

Dan bagaimana jika dia tidak mau bertanggung jawab?

Ah bukan tidak mau,  tapi tidak bisa?

Only Loving You [CHANYEOL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang