Sinar matahari yang masuk kedalam kamar melewati sela-sela gorden itu nampaknya menganggu sang empunya yang sedang asyik menikmati mimpi yang menurutnya sangat Indah, entahlah.
Perlahan gadis yang masih bergelung dalam selimutnya itu menggeliat karena terganggu dengan sinar matahari yang sudah menembus lewat jendela kamar nya, karena telah ada yang menyibakkan gorden itu dengan sengaja.
Ya siapa lagi jika bukan asisten rumah tangga nya yang di perintahkan oleh sang kakak, karena memang gadis berwajah imut dan manis ini susah untuk bangun pagi.
"Euunghh.. " erang nya karena silau akan sinar matahari yg seakan menembus matanya yang sedang tertutup.
"Aishh... Kebiasaan deh bang lay ini. " geurutunya seraya bangun dari ranjangnya dan menuju kamar mandi untuk melakukan rutinitasnya setiap pagi sebelum berangkat bekerja.Ah iya, gadis ini bernama asli Zhang Yu Jie atau sering di panggil Yura Zhang karena memang namanya di luar negara asalnya. Yura anak bungsu dari tiga bersaudara, kakak pertama nya bernama Zhang Yue Yin atau lebih akrab di panggil Tiffany Zhang sang kakak pertama sudah mempunyai perusahaan sendiri di bidang properti di bagian benua amerika sana.
Sedangkan sang kakak kedua, dan sempat dia sebut di awal bernama Zhang Yi Xing Atau lebih akrab di sapa Lay Zhang. Kakak nya yang kedua ini juga sudah mempunyai perusahaan nya sendiri bahkan sudah banyak cabang di beberapa negara. Perusahaan yang di bangunnya sendiri sejak 6 tahun lalu setelah menyelesaikan S2 nya.
Mereka tinggal berdua di negara bagian asia tenggara ini atau bisa dibilang Indonesia sejak 8 tahun yanh lalu saat sang kakak melanjutkan masternya di Indonesia, dan kebetulan dia juga masih duduk di bangku sekolah menengah atas, sebenarnya orang tua mereka tidak menyetujui jika yura/ yu jie ikut bersama sang kakak karena mereka khawatir kepada anak gadis mereka yang masih berumur belasan kala itu. Tapi bukan yura/yu jie namanya jika tidak bisa membujuk kedua orang tuanya.
Akhirnya tuan dan nyonya zhang mengijinkannya dan yah sampai sekarang mereka masih betah tinggal di perantauan, meskipun orang tua mereka menyuruh mereka kembali ke negara tirai bambu tempat kelahiran mereka, tapi mereka menolak karena memang sudah nyaman di negara ini.
sedangkan sang kakak tertua tinggal di new york sudah sekitar10 tahun, dan mungkin mengunjungi kedua orang tua nya atau adiknya sesekali jika ia tidak sedang sibuk.
Orang tua mereka juga mempunyai perusahaan di bidang teknologi, dan restaurant mewah di Beijing,Cina. Kadang tuan dan nyonya zhang merasa kesepian karena sang anak jauh dari mereka, lagi pula mereka semua sudah dewasa. Tuan dan nyonya zhang hanya berharap mereka segera mempunyai keluarga terutama untuk anak pertamanya tiffany yang tahun ini menginjak usia 33 tahun dan masih belum mempunyai pendamping karena kesibukannya.
"Masih pukul 7 pagi, berarti aku tidak kesiangan kan? " gumam nya pada diri sendiri.
Setelah melakukan ritual kebiasaan wanita jika sesudah mandi, akhir nya yura turun ke bawa menuju meja makan dan pasti sudah menunggu sang kakak dengan koran di tangannya yang sedang dia baca dan segelas kopi hitam didepannya. Kebiasaannya.
"Pagi abang. " ucap yura seraya mencium pipi kanannya lay sekilas sebelum duduk di sampingnya
"Pagi juga, sekarang ada meeting kan? " tanya lay pada sang adik yang sedang mengalaskan makanan untuk nya dan untuk lay.Sang adik hanya meringis melihat raut wajah kakak nya yang menurutnya yang sedang dalam mode akan memarahinya karena susah jika di bangunkan.
"Eh, iya bang maafin aku ya. Aku lupa. " yura menjawab pelan karena memang jika lay sedang dalam mode marah lay akan sangat menyeramkan.
Lay hanya menghela nafas dan menormalkan ekspresi wajah nya menjadi datar kembali.
"Yasudah, cepat sarapannya nanti telat karena pasti akan mulai macet jalanan jika di jam seperti ini. "Yura hanya mengangguk mengiyakan ucapan sang kakak, dan dia sibuk kembali dengan sarapannya, lay juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Loving You [CHANYEOL]
Diversos"Jatuh Cinta pada sahabat sendiri itu memang sedikit menyenangkan, tapi sayang. Cintaku bertepuk sebelah tangan sebelum aku bisa mengatakannya. " -Yura Zhang "Apa aku terlambat menyadarinya? aku menyadari perasaanku setelah kau pergi dan menghila...