Sidiq: Jadi ke sini?
Sandri: Jadi, habis pulang kuliah.
Sidiq: Oke. Makan di sini?
Makan di apartemen? Tumben dia bertanya seperti itu, pikir Sandri dalam hati. Belum sempat dia membalas, pesan lainnya masuk.
Sidiq: I'll make dinner.
He what? Seriously?
Sandri: You'll make dinner?
Sidiq: Yes. Is that hard to believe? :)
Ya Tuhan. Dia memakai emoticon senyum. Tidak pernah terjadi sebelumnya.
Sandri: Oke.
Sidiq: Oke kamu akan makan malam di sini?
Sandri: Yes :)
Kalau Sidiq boleh pakai emoticon, dia juga dong.
Sidiq: Oke
Hanya itu balasan yang Sandri terima. Tapi dia cukup berpuas hati. Malam ini dia akan makan malam dengan Sidiq. Yayyy!
"Senyum-senyum sendiri." Emily menyenggol bahu Sandri dengan bahunya saat mereka sedang di kelas.
"Eh, nggak...." Sandri menutup aplikasi percakapan dan meletakkan ponsel di meja.
Tidak seperti Sam yang selalu ingin tahu, Emily tidak bertanya lebih jauh. "Are you having dinner with us? Sepertinya Ken sedang merayakan sesuatu. Dia terlihat senang sekali hari ini. Don't know why," ucap Emily. Selanjutnya Emily menyebutkan nama sebuah restoran mewah yang baru buka di London. Sepertinya Ken akan mengajak mereka ke sana.
"Not tonight. Aku harus ke apartemen. Ada perlu." Makan malam mewah dengan Ken tidak akan bisa menggantikan makan malam buatan Sidiq.
"Oh, ayolah Sandri. Kamu sering sekali menolak ajakan Ken, dia pasti kecewa," bujuk Em.
Ken, kecewa? Mustahil. Ketidakhadirannya tidak akan mempengaruhi jalannya makan malam. "That's not true."
"Setidaknya aku sudah mencoba membujukmu." Em mengedipkan matanya.
"Just tell him I'm sorry."
"Oh no baby. Kamu harus mengatakannay sendiri."
Sandri menarik napas panjang. Sebenarnya tidak masalah. Dia hanya tidak suka harus mengecewakan Ken, lagi....
Sudahlah. Lupakan Ken. Fokus ke makan malam dengan Sidiq. Apa dia harus pulang untuk berganti baju yang lebih pantas?
*****
Sandri memutuskan langsung ke apartemen, dia sudah tidak sabar untuk segera bertemu Sidiq. Saat sampai, dia langsung mandi dan berganti baju. Untung saja dia meninggalkan baju di lemari kamarnya. Setidaknya dia lebih segar dan wangi saat makan malam dengan Sidiq.
"Masak apa?" tanya Sandri saat keluar kamar menuju dapur.
Sidiq sedang sibuk menyiapkan masakan di dapur kecil apartemen. Dia menoleh sekilas pada Sandri yang menghampiri. "Pindang ikan. Masakan khas Palembang. Semoga lo suka." Sidiq mematikan kompor. Masakannya sudah siap, tinggal memindahkan ke piring saji.
"Sini, gue bantu," tawar Sandri yang sudah berada di samping Sidiq.
"Nggak usah, lo duduk aja."
Sebenarnya Sandri ingin menunjukkan kalau dia juga bisa bekerja di dapur. Tapi karena Sidiq menolak, Sandri mengambil inisiatif untuk menata piring di meja.
![](https://img.wattpad.com/cover/131800489-288-k239689.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
London Love Story
SpiritualShe. Sang Perempuan berusaha melupakan masa lalu dan melangkah ke depan. Dia berusaha menjadi lebih baik demi seorang laki-laki yang diam-diam mencuri perhatiannya. Laki-laki yang berbeda. Perempuan ini yakin, dia tidak salah memilih sang Lelaki unt...