6. Farewell

1.7K 212 13
                                    

"Tidak bisakah aku memiliki kebahagiaan yang hanya tercipta untukku"

🐢🐢🐢

Suasana sekolah sangat lenggang siang ini. Banyak siswa yang sibuk menyiapkan farewell night party mereka.

Ya, hari ini adalah hari terakhir bagi siswa kelas 3 menginjakkan kaki disekolah sebagai seorang siswa. Mereka sudah melewati ujian akhir beberapa waktu yang lalu dan sekarang mereka sedang menyiapkan pesta perpisahan.

Konsep farewell party tahun ini adalah fairy-tale atau cerita dongeng. Dimalam puncak nanti akan banyak siswa yang berdandan ala pangeran dan puteri dalam dongeng. Itulah sebabnya kondisi sekolah lenggang karena kebanyakan dari mereka akan pergi menyiapkan kostum maupun gaun yang akan mereka pakai malam ini.

Kebanyakan, tapi bukan berarti semua. Terbukti masih ada segelintir siswa yang memilih tinggal disekolah menghabiskan sisa waktu mereka ditempat itu.

Dari segelintir siswa yang memilih tinggal disekolah ada seorang siswa yang mengasingkan dirinya dibawah pohon yang cukup besar.

Yang ia lakukan hanya berkutat pada buku harian dan penanya. Sepasang headset juga ia sumpalkan dilubang telinga agar ruang dengarnya hanya diisi alunan lagu yang ia suka.

Sesekali yeoja itu mendongak, menatap gumpalan awan yang menggantung diangkasa. Tatapan matanya terkesan sendu.

Dalam pikirannya banyak sekali yang malang melintang. Ia tidak tahu bagaimana cara menghilangkan semua gundah resahnya.

Setelah lelah menulis, Nayeon menutup buku harian yang ada dipangkuannya, ia juga menyelipkan pena berwarna hijau tua kedalam tempat pena yang ada dalam buku harian.

"Tidak bisakah aku memiliki kebahagiaan yang tercipta hanya untukku?" gumamnya pelan seiring angin yang menerbangkan beberapa helai daun kering.

Rambut hitam legam yang ia biarkan menjuntai sempat dihempas angin. Tangan kanannya perlahan terangkat. Ia menyelipkan beberapa helai anak rambut kebelakang telinganya.

Setelah itu tak ada yang Nayeon lakukan selain mengamati rerumputan yang bergoyang ditiup angin.

"Mungkin Mina benar. Aku hanya bisa melihatnya dari sini, dari kejauhan. Tak peduli seberapa besar rasa cintaku, pada akhirnya aku hanya akan melihatnya dari sini. Untuk memilikinya itu sangatlah mustahil. Bahkan dia tak pernah menyadari keberadaanku"

Nayeon menghembuskan nafas begitu kasar. Ia lalu menyandarkan bahunya pada batang pohon yang lumayan besar itu.

Yeoja itupun mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru yang bisa ia lihat. Rasanya sangat menyesakkan. Ia hanya bisa meringkuk dalam kepenatan, bagaimana tidak. Ia sudah jatuh pada hati yang salah.

Seharusnya ia tidak membiarkan perasaannya pada Jinyoung tumbuh, seharusnya ia melupakan sosok Jinyoung dalam hatinya, seharusnya ia membuang jauh-jauh harapan untuk bisa bersanding dengan namja seterang Park Jinyoung.

••••

"Eomma!"

Teriakan itu segera membuat seorang wanita parubaya berlari mendatangi sumber suara.

"Waegure Jisoo-ah? Kenapa kau berisik sekali?"

"Eomma, malam ini sekolahku mengadakan farewell party dengan tema fairy-tale. Aku sudah membeli beberapa gaun bersama Jenny dan Lisa, tapi aku tidak bisa menentukkan gaun mana yang cocok untuk ku pakai eomma"

NEVER EVER ✔ [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang