"Mimpi ini begitu indah, tapi saat aku terbangun rasanya menyesakkan karena apa yang ada didunia nyata ternyata tak seindah apa yang ada didunia fana"
⏳⏳⏳
Beberapa bohlam lampu taman terlihat tamaram menyinari jalan yang menggelap.
Dua orang namja dan yeoja berjalan beriringan. Yeoja itu merasa lelah berjalan menggunakan high-heels akhirnya ia memutuskan untuk menentengnya.
"Eoh, waegure?" tanya sang namja.
"Aniyo, geunyang kaki ku terasa sakit"
"Neo gwencanha?"
"Ne, geokcheongma"
Setelah percakapan ringan itu, mereka lalu melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda.
Sebenarnya tidak ada tujuan pasti kemana Jinyoung dan Nayeon akan pergi, mereka hanya terus berjalan tanpa arah.
"Apa kau tidak berniat pulang? Ini sudah larut"
"Eoh jincayo?" yeoja itupun menarik lengan sang namja dan melihat jam yang ada ditangan namja itu, "Ne. Pulanglah Jinyoung-ah, ini memang sudah larut"
"Aku seorang namja, jadi aku yang seharusnya mengatakan itu. Lagi pula apa yang akan kau lakukan disini?"
"Aku akan pergi ke halte"
"Mwo? Dengan pakaian seperti ini?"
"Memangnya kenapa?"
"Aniyo. Tapi apa orang-orang tidak memandangmu aneh menaiki bis dengan pakaian seperti ini?"
"Ini sudah hampir tengah malam lagipula siapa yang akan naik bis semalam ini. Kalaupun ada mereka memilih diam jika aku balik menatapnya"
"Wah daebak, mata lasermu itu sangat berguna"
Jinyoung dan Nayeon berjalan menuju halte yang ada didekat sekolah mereka. Sebenarnya Jinyoung membawa mobil tetapi ia memilih menemani Nayeon.
Setelah sampai dihalte mereka mendudukkan diri dikursi halte.Untuk beberapa menit mereka hanya diam menunggu bis datang.
"Eoh bis nya sudah datang. Jinyoung-ah, gomawo. Aku perg--"
Belum sempat Nayeon mengusaikan kalimatnya, ia dibuat heran dengan gerak tubuh Jinyoung.
Tanpa basa-basi Jinyoung melangkahkan kakinya masuk kedalam bis. Ia menempelkan kartu transportasi umum ke scanner sebanyak dua kali. Ia bermaksud mentraktir biaya jasa bis Nayeon.
"Waegure? Kau tidak masuk?"
Nayeon sempat membeku tapi perkataan Jinyoung menyadarkannya.
"Eoh? Ne? Mworago?"
"Apa kau akan berdiri disana semalaman?"
"Ahh ne"
Nayeon bersikap bodoh dihadapan namja itu. Benar-benar bodoh.
Ia hanya terus berjalan masuk kedalam bis. Ia memilih duduk ditempat favoritnya, kursi paling belakang. Tentu saja Jinyoung mengekor dibelakangnya.
Mereka duduk berdampingan untuk setengah jam kedepan.
Tak ada pembicaraan yang berarti selama didalam bis. Nayeon hanya memandang kearah jendela kaca disebelahnya sementara Jinyoung memilih bungkam.
Hanya suara mesin bis yang terdengar sekarang. Kondisi bis memang sangat sepi hanya ada Nayeon, Jinyoung, seorang penumpang yang tertidur, dan supir bis.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER EVER ✔ [COMPLETED]
Hayran Kurgu[PJY-INY] AKU adalah seorang sinderela didunia mimpi, tapi didunia nyata aku hanya seorang upik abu. Aku tidak akan pernah bisa menggapainya. -Im Nayeon- KAU adalah kau, dia adalah dia, tidak ada yang bisa menyamakanmu dengan dia. Aku tidak akan per...