"Yang benar adalah, kau tidak akan pernah bisa lari dariku, dan aku tidak akan pernah bisa meninggalkanmu"
🐞🐞🐞
Yerin mengerlingkan wajahnya membuat Nayeon tersipu malu. Sudah tujuh menit peristiwa ini berlangsung tapi tak ada yang menghentikannya.
Bahkan Nayeon juga tak bisa menghentikan Yerin yang terus saja menggodanya.
"Geumanhae Yerin-ah"
"Wae~"
"Kau membuatku malu"
"Kya, kenapa hidupmu sangat beruntung Nay. Aku jadi iri"
"Beruntung apanya?"
"Appa-mu, kenapa kau tidak bilang dia seorang pengusaha kaya? Dan Jinyoung, kenapa kau tidak bilang jika namja tampan multitalenta yang dieluh-eluhkan para gadis seantero kampus, yang juga adalah putera tunggal CEO kaya raya itu adalah kekasihmu?"
"Bisa kau pelankan suaramu?!"
"Ne~ mian"
"Biar aku luruskan, mianhae jika aku tidak mengatakan soal appa-ku karena sebelumnya orangtua ku sudah bercerai bertahun-tahun yang lalu. Dan soal Jinyoung, dia bukan namja-chingu ku"
"Eiyy, jangan berbohong. Aku bisa mengerti soal appa-mu, tapi soal Jinyoung aku tidak bisa percaya begitu saja"
"Terserah padamu saja"
"Kyaa jangan marah Nayeon-ah"
"Geumanhae Yerin-ah, aku tidak mau membahas Jinyoung lagi, jadi--"
"Jadi apa?"
Nayeon dan Yerin menengok kebelakang, sial, disana sudah ada Jinyoung dan Mark. Ia yakin 99% jika kedua namja itu sudah mendengar ucapannya.
Merasa dalam situasi yang sulit Yerin memilih bungkam dan mundur satu langkah.
"Ji-jinyoung-ah, ahhah neo wasseo, e-eumm eonje buteo?" gagap Nayeon.
"Jadi apa?" tanyanya datar.
"Apanya yang apa?"
"Pertama kau bilang aku bukan kekasihmu, kedua kau bilang tidak ingin membahas aku lagi, dan ketiga kau pura-pura tidak tahu"
"Bisa kita bicara, berdua saja"
Tanpa seizin Jinyoung, Nayeon dengan cepat menarik tangan Jinyoung. Mereka pergi menjauh meninggalkan Yerin dan Mark yang terdiam.
Sampai keduanya benar-benar hilang dari jarak pandang Yerin dan Mark barulah Yerin mendengus.
Ia memutar bola matanya malas, "Aish, kenapa dia meninggalkanku lagi?" gerutunya.
Mark melihat Yerin datar lalu memasukkan tangannya kedalam saku celana. Berjalan menyusuri lorong kampus dan berakhir pada perpustakaan.
•••••••
Gudang.
Beberapa debu berterbangan karena hempasan angin yang ditimbulkan dari hentakan pintu tiba-tiba.
Dua orang yeoja dan namja memasuki area penuh debu dan minim pencahayaan dengan sisa nafas yang ada.
"Kya, kenapa kau membawaku kemari"
"Mianhae Jinyoung-ah"
"Apa yang ingin kau bicarakan?"
"Soal pertunangan itu, aku minta maaf. Aku sendiri tidak tahu jika eomma sudah merencanakan ini semua. Maafkan aku"
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER EVER ✔ [COMPLETED]
Fanfiction[PJY-INY] AKU adalah seorang sinderela didunia mimpi, tapi didunia nyata aku hanya seorang upik abu. Aku tidak akan pernah bisa menggapainya. -Im Nayeon- KAU adalah kau, dia adalah dia, tidak ada yang bisa menyamakanmu dengan dia. Aku tidak akan per...