"Bukankah lebih baik bisa mencintai meskipun tak bisa memiliki daripada tidak bisa mencintai sama sekali"
🍒🍒🍒
Ini adalah waktu yang sulit bagi Jisoo.
Beberapa menit yang lalu Nayeon muncul dan kemunculannya sukses membuat namja yang ia sayangi selama ini membeku karena tatapan Nayeon.Jisoo tidak tahu persis darimana dan sejak kapan Jinyoung mulai mengenal Nayeon. Anggap saja begitu meskipun kenyataannya Jinyoung tidak mengetahui apapun tentang Nayeon, yeoja misterius yang selalu memandanginya dari jendela kaca kelas dilantai empat sekolah.
Ada sedikit sirat cemburu dimanik Jisoo. Selama ia mengenal sosok Jinyoung tidak pernah sekalipun namja itu melirik gadis lain selain Jisoo.
Dan sekarang namja itu malah tertegun melihat Nayeon yang entah dari sisi mana Jinyoung mengaguminya.
Nayeon memanglah cantik. Meskipun kecantikannya tidak begitu menonjol karena ia tidak pernah melakukan perawatan apapun atau sekedar mendandani dirinya, Nayeon tetaplah cantik.
Pangkat, pamor, status sosial, itu semua bahkan tidak dimiliki oleh Nayeon yang hanya anak seorang asisten rumah tangga dirumah Jisoo.
"Jinyoung-ah waegure? Apa yang sedang kau pikirkan?"
"Aniyo. Geunyang aku pernah melihatnya sekilas disekolah. Aku tidak menyangka dia adalah pembantumu"
"Sudah kukatakan, appa-nya sangatlah kaya bahkan mungkin lebih kaya daripada keluargaku. Meskipun Nayeon memilih tinggal bersama eomma-nya tapi sang appa selalu membiayai apapun kebutuhan Nayeon. Jadi jangan heran dia bisa satu sekolah dengan kita meskipun dia hanya anak pembantu disini"
"Geurae araseo"
Semua penjelasan Jisoo sudah cukup mengobati rasa penasaran Jinyoung untuk hari ini.
Entah besok atau besok lusa. Mungkin ia akan mencari informasi lagi dari teman-teman Nayeon atau siapa saja yang mengenal Nayeon.
Jinyoung memang sudah memiliki Jisoo, tapi entah kenapa Nayeon selalu membuatnya penasaran. Sebenarnya siapa sosok Nayeon yang berhasil membekukan pandangannya.
Bahkan Jisoo belum pernah sekalipun membuat Jinyoung membeku seperti saat Nayeon menatapnya.
"Chogiyo" interupsi Nayeon yang datang dengan nampan berisi minuman dan makanan ringan.
Dwimanik Nayeon sempat tak sengaja bertemu dengan pandangan Jinyoung yang terkunci sempurna.
Rona merah padam sempat menyebur keseluruh pipi tirus Nayeon. Rona itu membuatnya tambah terlihat cantik dimata Jinyoung.
Apalagi ini adalah kali pertama namja itu melihat wajah Nayeon dari dekat. Benar-benar cantik.
"Gomawo Nayeon-ah. Kau bisa kembali sekarang" perintah Jisoo halus.
"Ne"
Nayeon tersenyum samar lalu melangkah membelakangi keduanya kemudian berlalu dipersimpangan lorong rumah.
Sampai tubuh Nayeon benar-benar sirna dari pandangan keduanya barulah Jinyoung berucap lagi.
"Kenapa kau mengusirnya?"
"Aku tidak mengusirnya"
"Lalu kenapa tidak kau biarkan saja dia disini?"
"Dia hanya seorang pembantu Jinyoung-ah, apa yang kau harapkan dari dia? Geumanhe"
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER EVER ✔ [COMPLETED]
Fanfiction[PJY-INY] AKU adalah seorang sinderela didunia mimpi, tapi didunia nyata aku hanya seorang upik abu. Aku tidak akan pernah bisa menggapainya. -Im Nayeon- KAU adalah kau, dia adalah dia, tidak ada yang bisa menyamakanmu dengan dia. Aku tidak akan per...