26. The Worst Plan

1K 140 10
                                    

"Hatiku berkata jika kau juga mencintaiku, tapi logika dan kenyataan membuatku sadar sangat mustahil bagiku untuk bisa memilikimu"

🌳🌳🌳

Jenny dan Lisa memberi kode pada seseorang, setelah melihat kode itu seseorang yang memakai baju dengan cardigan hitam dan rok hitam selutut itu pergi.

"Jinyoung-ah!"

Lisa dan Jenny mendekat.

"Wae?" tanya namja itu datar.

"Ada yang perlu kami pastikan, apa benar kau dan Nayeon telah bertunangan?" ungkap Lisa.

Saat ini mereka berada dilorong yang kondisinya cukup sepi. Tak ada satupun mahasiswa yang kebetulan melintas kecuali Nayeon.

Nayeon sedang mencari temannya, entah itu Yerin atau Mina yang sejak pagi tidak terlihat batang hidungnya.

Langkah Nayeon terhenti saat melihat Jinyoung berdiri serius dengan Jenny dan Lisa dihadapannya. Perasaan Nayeon mendadak tidak enak mengingat kebusukan dua yeoja foreign itu.

"Eottheyo Jinyoung-ah, apa itu benar?" ulang Jenny.

Jinyoung mengangguk mantap tapi ekspresinya tetap datar.

"Ahh geureokaeyo. Apa kau sudah tidak mencintai Jisoo?"

"Jisoo? Apa dia yang menyuruh kalian?" kata Jinyoung.

"Aniyo, kau tinggal jawab pertanyaan kami"

"Aku tidak mencintai Jisoo, sejak awal aku hanya mencintai Nayeon"

Lisa menatap namja didepannya tajam, "Ahh jadi tidak ada harapan ya buat Jisoo untuk bisa kembali lagi padamu?"

Namja itu melakukan hal yang sama.

"Tidak!"

"Geurrae, kajja Jenny-ah kita pergi"

Setelah dua yeoja itu pergi, Nayeon keluar dari persembunyiannya. Ia menghampiri Jinyoung yang tampak heran.

"Nayeon-ah, neo wasseo?"

"Eum. Apa yang mereka katakan padamu? Apapun itu yang jelas mereka bukan berniat baik"

"Entahlah, apa mungkin jika mereka suruhan Jisoo? Aku hanya khawatir jika mereka akan melakukan hal yang buruk padamu, Jisoo memang gadis baik tapi setelah perlakuannya yang membuatmu masuk rumah sakit, aku sedikit tidak mempercayainya lagi"

"Kau gila, Jenny dan Lisa bahkan memperlakukan Jisoo dengan buruk tidak mungkin mereka adalah suruhan Jisoo. Dan Jisoo bukanlah orang semacam itu, dia hanya hilang kendali waktu itu"

"Mianhae"

Jinyoung mendekat lalu menggenggam tangan Nayeon lembut. Sedang tangan yang lain terangkat meraih pipi kanan yeoja itu.

Ia mengusap pipi Nayeon hangat, sesekali ia juga menyelipkan anak rambut kebelakang daun telinganya.

Dwimanik Jinyoung tidak lepas dari tatapan mata Nayeon yang terkunci sempurna. Tampak semburan rona merah padam disekitar wajah cantik Nayeon tapi Jinyoung sama sekali tidak menghiraukannya.

Jinyoung makin mendekatkan wajahnya, Nayeon mulai terbiasa dengan kondisi semacam ini. Dia sudah belajar mengantisipasi detak jantungnya yang tidak karuan.

Sudah sangat dekat tapi sebuah suara berisik menggagalkan ciuman itu.

Bambam dan Yugyeom menerobos memisahkan jarak antara Nayeon dan Jinyoung. Mereka bertingkah layaknya seorang pahlawan yang baru saja menggagalkan aksi kejahatan.

NEVER EVER ✔ [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang