"Yang menyakitkan bukanlah melupakan peristiwa bersamamu, tapi melupakanmu adalah hal yang menyesakkan"
🐾🐾🐾
Lorong rumah sakit tampak lenggang dengan segelintir manusia yang kebetulan melintas. Berbeda dari hari biasanya, kali ini Jinyoung hanya sendirian dirumah sakit. Jisoo baru saja diperbolehkan pulang oleh dokter, kedua orang tuanya juga belum datang kerumah sakit, sementara Mark, Bambam, dan Yugyeom sedang berada dikampus sekarang.
Nayeon..
Yeoja yang mengingatkan Jinyoung pada seseorang yang misterius dimasa lalunya, juga tidak terlihat datang menjenguk Jinyoung semenjak kejadian itu. Kejadian dimana Jisoo dan Mark menyerang dan memojokkan Mina dengan spekulasinya.
Sudah pukul 10 pagi sekarang, dan Jinyoung mulai merasa bosan disana. Ia memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar mengitari rumah bagi para orang sakit.
Langkah Jinyoung berhenti diambang jendela kaca yang memisahkan lorong dengan taman. Ia berhenti sejenak, melihat dari ujung sampai ujung mencari sesuatu yang mungkin dirasa menarik.
Pandangan namja itu menyapu bersih kesekitar taman dilantai 2 rumah sakit tempatnya dirawat. Tidak sengaja, Jinyoung melihat seorang laki-laki yang sedang menggunakan pakaian pasien sedang berjalan-jalan ditaman itu bersama seorang temannya yang memakai baju biasa.
Kedua namja itu bersenda gurau membahas sesuatu yang mampu memacu humor mereka. Lihat saja bagaimana cara mereka tertawa, sangat lepas dan tanpa beban. Dibalik kaca tanpa sadar Jinyoung ikut tersenyum melihat relasi kedua sahabat itu.
Namun senyumnya tak bertahan lama, beberapa menit kemudian senyum itu pudar karena tak sengaja melihat seorang yeoja cantik berambut cokelat sebahu yang juga memakai pakaian pasien sedang memandangi kedua namja tadi dari balik jendela kaca diseberang sana.
Tatapan mata yeoja itu tampak sendu, entah mengapa Jinyoung menjadi sangat tertarik pada pemandangan ini.
Tiba-tiba kepalanya berdenyut hebat, sendi-sendi kakinya melemas hingga membuatnya terhuyung kebelakang. Punggung Jinyoung menabrak dinding lumayan keras tapi rasa sakitnya tidak sebanding dengan sakit yang ada dikepalanya.
Jinyoung terus memegangi kepalanya dengan ringisan sebagai tanda kesakitan. Badannya melorot hingga menyentuh dasar lantai, namun punggungnya tetap bersandar pada dinding.
Ia terus saja memegangi kepalanya yang sakit. Mendadak muncul beberapa potongan ingatan yang belum jelas apa itu. Dari potongan ingatan itu Jinyoung melihat seorang gadis sedang memandangnya dari balik jendela kaca, tapi wajah gadis itu masih sangat buram. Ia juga tiba-tiba melihat dirinya sedang duduk disebuah bis bersama dengan gadis yang mengenakan dress merah maroon, gadis itu tidur dan bersandar dibahu Jinyoung tapi Jinyoung sama sekali tidak bisa mengingat wajahnya. Terakhir Jinyoung melihat dirinya menaiki bianglala dengan gadis yang entah siapa itu karena ingatan Jinyoung memblokir jalan masuk untuk Jinyoung mengetahuinya.
Potongan ingatan itu terus saja menghujani pikirannya. Semakin lama semakin berdenyut kuat, sampai-sampai darah segar keluar dari hidung Jinyoung.
Kepalanya terasa sangat sakit, bahkan tubuhnya menjadi lemas dan tak berdaya hanya untuk bergerak sesenti saja.
"Siapa..kau..sebenarnya....yeoja misterius?"
••••••••
Bambam dan Yugyeom berjalan beriringan menuju kantin kampus. Perjalanan mereka terhenti saat Bambam tak sengaja melihat sesosok yeoja yang bertingkah aneh. Ia berniat mengikuti kemana yeoja itu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER EVER ✔ [COMPLETED]
Fiksi Penggemar[PJY-INY] AKU adalah seorang sinderela didunia mimpi, tapi didunia nyata aku hanya seorang upik abu. Aku tidak akan pernah bisa menggapainya. -Im Nayeon- KAU adalah kau, dia adalah dia, tidak ada yang bisa menyamakanmu dengan dia. Aku tidak akan per...