"Suatu saat kau akan tahu...."
🎃🎃🎃
Mina menginjakkan kakinya pada ubin porselin rumah sakit. Ia mendengar kabar jika hari ini Nayeon sudah diperbolehkan untuk pulang. Ia bermaksud menjenguk sahabatnya itu.
Seakan gaya gravitasi begitu berat dikaki gadis asal Jepang itu, ia hanya bisa melangkah gontai menuju ruang tempat Nayeon dirawat.
Belum sampai diruangan Nayeon, ia malah bertemu dengan sahabatnya itu dipersimpangan lorong. Tampak Nayeon sudah mengenakan pakaian santai, bukan lagi baju pasien.
"Eoh Mina-ah, apa kau kemari ingin menemuiku?"
"Ne Nayeon-ah. Aku dengar kau sudah diperbolehkan pulang"
"Ne, eomma juga sudah menyelesaikan administrasiku"
"Apa kau akan segera pulang?"
"Aniyo, aku akan pergi menjenguk Jinyoung terlebih dahulu"
"Bagaimana kondisinya?"
"Aku harap dia akan segera membaik"
Nayeon pun mengajak Mina untuk mengunjungi kamar Jinyoung. Setelah tubuh mereka sampai diruangan bercat putih pucat itu, mereka segera mendekati bangkar Jinyoung. Disana juga ada Jisoo dan Mark yang kebetulan dalam jam besuk.
Melihat kehadiran Mina, Mark sedikit mengalihkan pandangannya begitu juga dengan Jisoo yang merasa tidak suka dengan sahabat Nayeon itu.
"Kenapa kau kemari?" tanya Jisoo spontan tanpa memalingkan wajahnya.
"A-aku--"
"Aku yang mengajaknya kemari" sahut Nayeon karena melihat temannya tergagap.
"Nayeon-ah, aku ingin menanyakan sesuatu pada temanmu ini, tapi aku mohon kau tidak usah membelanya" ungkap Jisoo, "Apa kau pelakunya?"
"Pe-pelaku? Pelaku ap-apa?"
"Tolong katakan dengan jujur pada kami Mina-ah, apa benar kau pelakunya?" imbuh Mark.
"Aku tidak mengerti dengan apa yang kalian bicarakan"
"Jawab saja, apa benar kau yang sudah membayar Jenny dan Lisa untuk menyelakaiku?"
"Aku tidak melakukannya Jisoo-ah, aku bahkan tidak kenal dekat dengan mereka"
"Tapi kau--" kata-kata Jisoo terpotong karena seruan mendadak dari Nayeon.
Jinyoung yang hanya diam, tidak tahu harus berkata atau bersikap bagaimana. Ia bahkan tidak tahu situasi macam apa yang sedang ia hadapi.
"Geumanhae Jisoo-ah! Atas dasar apa kau menuduh Mina? Kau tidak boleh menuduhnya sembarangan"
"Apa kau tidak tahu Nay? Temanmu ini sudah lama menyukai Mark, sejak SMA dia diam-diam menyukai Mark tapi Mark terang-terangan menolak nya karena Mark lebih memilihku. Mina bermaksud menyingkirkanku agar dia bisa bersama Mark. Dan masalah Lisa dan Jenny, mereka itu sangat menggilai uang sementara ayah Mina adalah pengusaha yang sangat kaya di Jepang, mungkin baginya uang tidak ada artinya. Entahlah, berapa banyak uang yang ia jejalkan pada Lisa dan Jenny sampai mereka menutup mulut dengan sangat rapat"
Tak ada jawaban dari Nayeon, ia terpaku, tidak percaya, dan tidak sekalipun menyangka.
Bagaimana bisa Nayeon sama sekali tidak mengetahui hal itu. Mina sahabatnya sendiri tapi Mina sama sekali tidak pernah memberi tahunya.
"Ini tidak benar, semua ini tidak benar, tolong katakan ini tidak benar" mata Nayeon bergetar hebat, rasanya air mata sedikit lagi akan jatuh membasahi pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER EVER ✔ [COMPLETED]
Fiksi Penggemar[PJY-INY] AKU adalah seorang sinderela didunia mimpi, tapi didunia nyata aku hanya seorang upik abu. Aku tidak akan pernah bisa menggapainya. -Im Nayeon- KAU adalah kau, dia adalah dia, tidak ada yang bisa menyamakanmu dengan dia. Aku tidak akan per...