Suara debur ombak dan matahari pagi yang menyembul malu dibalik jendela kamarku, memaksaku segera beranjak dari mimpiku.
Syukurlah....aku bisa tidur lama. Beberapa minggu terakhir ini aku terserang insomnia. Padahal tubuhku penat sekali. Kilasan kejadian saat aku dan Yoona harus stuck sampai disini... Dimana gosip miring bertebaran menamparku juga gadis itu. Ahh, nggak mau berlama-lama menambah luka Yoona, akhirnya kami memutuskan berpisah.
Tapi setelah itu, malah pihak agency ikut campur hingga menambah keruwetan masalahku. Managerku pun sampai turun tangan membantuku mengatasi masalah ini. Bang hyung memang sangat bisa diandalkan. Belum lagi karena dia juga temanku, yang pastinya dia sudah sangat mengerti diriku.
Kekanakan memang dengan menghindar seperti ini. Tapi, aku nggak bisa konsent bila keadaanku pun kacau balau.
Arrgghh!!
Mendingan aku ke pantai. Berselancar mungkin. Atau....cuma memandangi laut?
Masih dengan kacamata hitamku, topi, aku berjalan menuju pantai. Pakaianku pun sangat-sangat ala kadarnya, nyantai banget! Kaus tanpa lengan, dan celana bali selutut.Kususuri bibir pantai, sesekali kumainkan pasir setengah basah itu dengan jari-jari kakiku. Sengaja aku bertelanjang kaki, disamping untuk relaksasi otot-otot kakiku.
Dipantai belum terlalu ramai. Ada beberapa anak dan orangtua mereka, mungkin. Ada yang dengan pasangan...aku tersenyum kecut. Dulu, aku dan Yoona seusai syuting berakhir, kami pergi liburan ke Bali. Ini salah satu tempat wisata favoritku. Selain Hongkong dan Jepang.
Tapi sekarang, aku sendiri. Tanpa Yoona. Kuhembuskan nafasku.
Siluet sosok itu seperti kukenal. Duduk dihamparan pasir, dengan rambut panjangnya yang berkibar tertiup angin.
"Eoh? Hey! Hati-hati!! Aduh..jangan jauh-jauh dek!!"
Dia ngomong apa? Matanya tertuju pada seorang anak yang berenang agak jauh dari bibir pantai. Ombak bergelung cukup tinggi dan menggulung anak itu.
Bahaya ini!!Hey! Kemana gadis itu? Aku kalah cepat, gadis itu udah nyebur duluan ke laut. Dan aku minta tolong ke penjaga pantai setempat. Aku kuatir ada apa-apa.
Akhirnya gadis dan anak itu selamat.
"Lain kali hati-hati ya, dek? Minta didampingi Mama atau Papa, oke? Mas, ini adeknya kasih minum. Kasian, kaget dia..." kata gadis itu.
"Ketemu lagi," ucapku.
Dia menoleh dan matanya membelalak lucu."Hah?! Omo! Lo lagi..."
"Berani juga nantang ombak..." ujarku.
"Daripada anak tadi tenggelam.." sahutnya.
"Eh, lo stalker ya? Atau jangan-jangan lo sewaan Papa , iya? Biar bisa mata-matain gue? Waaa..."
KAMU SEDANG MEMBACA
FANS (Complete)
FanfictionKabur! Itulah kata yang pas. Persetan dengan manager yang nggak mo ngerti, atau pihak produser yang bakal mencak2 sesudahnya, bahkan bisa aja aku diseret ke meja hijau! Dan disini aku bertemu dia. Nama yang aneh setelah kutau artinya adalah nama s...