Author's pov
Jam delapan. Matahari sudah tinggi walau masih kehitung pagi. Changwook segera membuka mata. Dilirik sebelahnya diatas nakas, sudah ada segelas susu dan dua tangkup roti tawar isi.
Tok. Tok. Tok.
"Yes, come here." Changwook menyahuti ketukan dipintu.
"Ini gue, oppa!"
"Masuk!"
Jingga menyembul dengan senyum dari balik pintu.
"Bejo udah pergi?" tanya Changwook.
"Hmm.. Baru bangun? Belum sarapan dong?"
Jingga mengedarkan pandangannya ke seantero kamar.Jingga baru sadar kalo guest house milik temannya itu terbilang mewah.
"Ichang oppa, kalo udah beres, gue tunggu didepan...ya?"
"Eh, Ji!" Changwook menahan lengan Jingga.
"Yup?"
"Mianhe... Tentang tempo hari,"
Jingga pura-pura mengingat."Emhh....tempo hari? Yang mana ya?"
"Aish! Yang wak-"
"Ne, kalo gue marah, gue pasti langsung labrak apalagi kalo udah pasti kesalahan orang yang bikin gue marah." potong Jingga.
Terkembanglah senyum diantara mereka.
"Jangan berasa gue seorang saesang, anggap aja gue chingu. Jadi lo nggak punya beban, ok?"
Changwook mengangguk,"Gomaweo..."
"Ok, gue tunggu ya? Abisin sarapannya, mubazir."
Changwook mengangguk. Lagi.
>>>
Keliling Malioboro dan sekitarnya. Berdua. Mereka berasa lagi honeymoon aja.
"Ji, ini tempatnya bagus. Kita kesini yuk," Changwook tanpa ragu menarik lengan Jingga.
KAMU SEDANG MEMBACA
FANS (Complete)
Fiksi PenggemarKabur! Itulah kata yang pas. Persetan dengan manager yang nggak mo ngerti, atau pihak produser yang bakal mencak2 sesudahnya, bahkan bisa aja aku diseret ke meja hijau! Dan disini aku bertemu dia. Nama yang aneh setelah kutau artinya adalah nama s...