27# Surprise!!

190 21 0
                                    

•••



"Gwenchana, eoh? Jangan terlalu merepotkan Oma Rose, oke? Secepatnya aku pulang, tinggal beberapa scene lagi kok." kataku.

"Ne...bogosipeo,"

"Nado...jangan beraktifitas berat dulu." ingatku.

"Ne... Bawel!"

"Ish! Jjinjja..."

Terdengar kekehan diujung sana.

"Oppa, sebelum kemari nanti...tolong temui Papa."

"Ara...aku belikan bunga kesukaan beliau.." sahutku.

"Baik-baik disana ya, Ji? Saranghae,"

"Nado, saranghae Oppa."

Aku tersenyum. Aku menatap langit sore dengan semburat jingganya disana. Jingga.... Andai jarak Indonesia-Korea sedekat Seoul-Incheon...aku sudah menuju kesana.

"Ahh...mau sampai kapan kau disitu, Wookie? Ayo, cepat selesaikan sisa scene-nya." tegur Bang hyung.

"Gimana kabar, Jingga?"

"Baik," jawabku.

"Sabarlah, tinggal beberapa scene lagi. Setelah itu kau boleh ambil cutimu," ujarnya mendukungku.

Bang hyung nggak meributkan lagi hal tentang aku mau menikah dan hidup dengan siapa. Dia 100% mendukungku. Ternyata fans-ku pun mendukungku. Mereka berlapang dada menerima keputusanku memilih Jingga.

Kuhembuskan nafas legaku. Let's fight!




.

.

.



Seperti yang dipesankan Jingga padaku agar menemui Papa. Kuletakkan buket bunga mawar putih didepan altar. Aku membungkuk dan menyembahyangi altar abu itu.

"Gamsahamnida...Appa," gumamku.

Sekretaris Song mengantarku ke bandara setelahnya.

"Tuan, salam untuk nona..." tukasnya.

"Tentu, ahjussi."

Selama dipesawat, aku udah mereka-reka rencana bersama Jingga. Bibirku nggak berhenti tersungging. Biarlah dibilang aku gila.

Toh, aku memang sudah gila karena gadis satu itu. Gadis multi talenta, yang tiap saatnya membuatku terpesona, terkaget-kaget dengan segala talented-nya. Yang bisa membuatku terdiam karena kemarahan dan kesedihannya. Yang membuatku terpaku, bergeming dari duniaku. Itulah dia, Jingga....

Kupikir aku akan kehilangan dia setelah insiden saat itu. Tapi...malah kejadian yang tak terduga membuatku terpaksa memecah atensi.

Presdir Han, Papa Jingga, begitu tahu Jingga tertembak Hyunsik, mengerahkan anak buahnya untuk mencari Hyunsik.

Untunglah Erwin dan sekretaris Song ikut mendampingi. Presdir Han menembak Hyunsik dengan tangannya sendiri. Hanya dibagian kakinya. Beliau tidak berniat membunuhnya. Tapi setelahnya beliau pingsan karena serangan jantung. Dan beberapa hari koma.

FANS (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang