Kabur! Itulah kata yang pas. Persetan dengan manager yang nggak mo ngerti, atau pihak produser yang bakal mencak2 sesudahnya, bahkan bisa aja aku diseret ke meja hijau!
Dan disini aku bertemu dia. Nama yang aneh setelah kutau artinya adalah nama s...
"Hai, maaf aku belum bisa menghubungimu sepulang wamil. Ada urusan," kataku.
"Ne, yang penting kamu udah pulang dengan selamat. Oppa dimana?"
"Di SOPA. Aku ada perlu sama hyung disini," dustaku
"Oh, Oppa nggak bilang ke Bangnim kalo ke SOPA? Soalnya kami tadi ketemu di agency," tukas Yoona.
"Ya, aku buru-buru. Ponselku juga lagi dicas."
"Oppa sedang bersama Jihyun?" tanyanya.
"Anio, aku udah bilang kan sedang di SOPA. Wae?"
"Oppa banyak berubah," keluhnya.
"Yoo..please. Mianhe,"
"Apa salahku?"
"Kamu nggak salah Yoo, aku nggak mau bebani kamu. Apalagi agency selalu ikut campur dalam urusan pribadiku. Aku nggak suka, aku nggak mau kamu terluka." paparku, ada nada sesal.
"Tapi aku udah terluka dengan sikapmu padaku, oppa!" serunya.
Aku mengusap wajahku frustasi. "Mianhe,"
"Mianhe?" ulang Yoona.
"Yoo, aku ingin setelah kehidupan keartisanku memudar, masih ada yang menungguku dirumah. Yang masih mencintaiku, tanpa melihat aku seorang aktor ataupun idol. Tapi mencintaiku sebagai Ji Changwook," kata Changwook.
"Dia yang seorang biasa, yang membuatku nyaman bila aku pergi bersamanya..." imbuhnya.
"Oh, jadi dia mungkin seorang fangirl?"
"Ya,"
"Baiklah...."
Aku merasa harus mengakhiri ini. Apalagi ku lihat Jingga udah keluar dari kelasnya. Dengan terburu kumatikan ponselku.
"Seika-ssi!" panggilku.
Gadis itu berhenti lalu menoleh. Aku menghampirinya seraya tersenyum.
"Urusan apa lagi Oppa kemari?" tanyanya seolah tau aku ke SOPA demi bertemu dirinya.
