Jingga's pov>>>>
"....
Jauh waktu berjalan, kita lalui bersama, betapa disetiap hari kujatuh cinta padanya. Dicintai oleh Dia, kumerasa sempurna, semua itu karena Dia....
Oh Tuhan, kucinta dia, kusayang dia, rindu dia, inginkan dia.... Utuhkanlah...rasa cinta dihatiku, hanya padanya, untuk Dia..."Kupandangi cowo yang sedang bernyanyi didepanku ini sambil bergitar. Sesekali aku ikut bernyanyi....
"Thank you for that song," ucapku
"It's for you. Mo nembak nggak jadi mulu. Ahhh,"Gue terkekeh,"Gue bukan type lo lagi, Jo."
"Yang rasain kan gue, Non."
"Deuh..yang potek, suka baperan gitu." sahutku"Tapi gue serius, Non."
Demi langit Bromo yang indah, aku nggak salah nih? Bejo nembak aku? Dan wajahnya mendadak serius gitu."Jo, makasih banget udah punya rasa buat gue. Tapi, sori..gue nggak bisa jalanin ini bareng lo. Pasti ada yang lebih baik dari gue," kataku akhirnya.
Bejo cuma mengangguk.
"Ya udah, nggak usah lo pikirin." ujarnya.Ku senggol bahunya dan dia pun kembali tersenyum.
"Maaf, mbak...temennya dari tadi minum-minum terus. Ini udah botol ke sepuluh mbak." tiba-tiba seorang pelayan menghampiri kami.
"Apa? Dimana dia?" tanyaku.
"Dikamarnya mbak,"
Gue narik lengan Bejo menuju kamar Ichang."Ichang oppa!"
Iya aja, botol rootbeer berserakan dimeja dan lantai."Lo tuh kenapa lagi," gumamku.
"Non, gue familiar banget sama wajahnya. Um..."
Bejo nambah aku panik aja."Ya kalo lo tau dan hapal siapa dia, cukup sampe lo tau aja. Dia lagi ada masalah, makanya pergi kesini. Ok? Lo bisa gue percaya kan?" tatapku
"Ok,"
Bejo bantuin mindahin Ichang ke tempat tidur."Jo, gue pinjem jeep lo sampe Yogya. Boleh?"
"Yang nyetir siapa? Elo? Dia? Gue kebetulan ada perlu kesana, sekalian gue anterin aja. Lagian backpackeran bawa orang. Biasanya juga sendiri," cetusnya ketus.
"Idiihh...cerewet lo,"
"Besok jam 9 kita udah otw,">>>>
"Kita anterin lo ke bandara, naik pesawat tujuan Jakarta. Udah gitu terserah lo mo kemana," kataku
"Kamu?"
"Ya gue lanjutin backpacker-anlah. Gue kabur udah biasa. Palingan ntar juga gue ketangkep trus dibawa balik ke Seoul lagi," sahutku."Ya, nggak bisa gitu dong Ji. Kita pergi bareng, masa iya aku ke bandara dan ninggalin kamu disini?" ujarnya.
"Loh? Gue sih biasa gini. Gwenchana, Oppa. Kajja," sahutku sambil naik ke jeep dan duduk disebelah sang sopir, Bejo..
"Musik apaan nih? Dangdutan mulu..., gue lagi seneng ini nih, berasa masih ABG gue.." kuambil CD BTS dari laci dashboard.
"Dangdutan aja, Non." tolak Bejo.
"Nggak, nggak....emoh gue. Ntar lo joget-joget, bukannya nyetir." sungutku.Aku nengok ke belakang sambil ngasih sebotol air mineral sama snack.
"Oppa, nih."
"Gomabta..."
"Mau keripiknya nggak?"
Dia menggeleng. Ya udah."Jo kabarnya lo jadi big boss travel nih? Waah...gaya banget sih lo. Nggak jadi guide lagi dong..?" kataku sambil menepuk bahunya.
Bejo menoleh lalu senyum, ngerti maksud gue. Kasian Ichang nggak diajak ngomong. Ups, sorry...
KAMU SEDANG MEMBACA
FANS (Complete)
FanfictionKabur! Itulah kata yang pas. Persetan dengan manager yang nggak mo ngerti, atau pihak produser yang bakal mencak2 sesudahnya, bahkan bisa aja aku diseret ke meja hijau! Dan disini aku bertemu dia. Nama yang aneh setelah kutau artinya adalah nama s...