25# Shoot

185 22 0
                                    


**

**



"Ini tak bisa! Cancel semua! Wook, tolong profesionallah!"
PDnim melempar beberapa skenario ke meja Bang hyung.

Bang hyung hanya menunduk. Aku menolak main dengan Suzy, kukuh pada pendirianku agar Jinggalah yang jadi lawan mainku.

"Belum apa-apa dia sudah jadi sorotan. Kau mau menolongnya dari sudut mana? Nggak ada celah! Kita jadi berurusan dengan BigZit juga. This is big scandal!"

Jingga memang langsung menjelaskan pada kami apa yang terjadi. Tapi ternyata nggak semudah itu untuk meyakinkan PDnim.

"Agassi, kau terlalu banyak masalah dalam hidupmu." ucap PDnim.

"Anda sudah tau saya banyak masalah, lalu kenapa? Apa saya minta bantuan Anda? Eobsoseoyo. Maaf, bila masalah saya sampai menyeret Anda dan Blue Dragon. Permisi," Jingga beranjak pergi.

Aku mendengus. PDnim menganga, dia nggak nyangka bakal dapat jawaban kayak gitu. Aku pamit menyusul Jingga.

"Ji!" Jingga masih terus berjalan.

"Edel!!" kuraih lengannya.

"Mianhe..." bisikku begitu dia kupeluk.

"Aku yang kurang hati-hati, mianhe. Aku harus ketemu Jungkook, Oppa." katanya sambil melepaskan pelukanku.

"Wae?" tatapku.

"Aku perlu mengklarifikasi ke BigZit kan? Kasian Jungkook kalo sampai ditekan kayak kamu," sahutnya.

"Kamu mencemaskannya?" aku masih menatapnya.

Sungguh. Apa Jingga nggak peka gitu kalo aku cemburu? Sebegitu cemasnya dia akan Jungkook. Belum lagi foto itu... Foto itu seolah menggambarkan seberapa dekatnya Jingga dan Jungkook. Pelukan itu....

Jingga mengerjap, lalu dia tersenyum.

"Kau cemburu, Oppa? Aigoo... Nggak salah kau cemburu sama adikmu?" Jingga mengerling.

"Tsk, wajar kan aku cemburu..." kupoutkan bibirku.

"Gue udah tidur sama lo, masih aja dicemburuin. Gila kali, gue ninggalin lo!" Jingga bersungut-sungut dengan bahasa ibunya yang nggak bisa kupahami.

Tapi, kalo lagi gitu....Jingga lebih kyut, lebih manis, lebih apa adanya. Aku tersenyum.

"Apa senyum?"

"Nggak, nggak senyum kok. Uh...halu tuh, illusion." elakku.

Jingga mencebik," Kalo ntaran aku pergi, kamu nyari lagi..."

"Makanya jangan pergi! Sini," kurangkul tubuhnya seraya kami menuju tempat parkir.



>>>>Skip


Jingga's pov

Aku masuk ke BigZit setelah mencoba beberapa kali nelpon Jungkook nggak kunjung diangkat. Dilobby, aku ketemu Jin.

FANS (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang