Chapter 02 : Pernikahan - 2

4.7K 495 33
                                    

The Journey of Revenge

Chapter 02 : Pernikahan bag. 2

Genre : Fantasy, tragedy, historical and general fiction (maybe?), etc

Karakter yang saya pinjam milik Masashi Kishimoto sementara alur cerita original dari pemikiran saya sendiri

Warning: AU!Kingdom, gender bender, OOC, OC, typo(s), etc

Playlist : Jackie Chan ft. Kim Hee Seon - Endless Love

.

Tamu-tamu undangan sudah memenuhi kuil Tao, terletak di sebelah taman yang merupakan taman terluas se-kekaisaran yang telah disulap menjadi tempat dilangsungkannya pesta pernikahan pangeran ketiga untuk beberapa hari kedepan.

Terlihat Kaisar Fugaku beserta Permaisuri Mikoto berdiri dari duduknya saat mendengar teriakan lantang seorang Kasim yang melaporkan kedatangan tandu Naruto. Ya, hanya mereka bertiga yang tersisa di taman itu, karena kedua kakak baik dari Sasuke maupun Naruto sudah berangkat terlebih dahulu ke kuil tersebut.

Dengan aura keagungan yang menguar kuat, keduanya berjalan berdampingan setelah anak mereka, Uchiha Sasuke meminta izin pergi terlebih dahulu untuk menjemput sendiri calon isterinya.

Setelah sampai di depan gerbang taman, terlihat sebuah tandu didominasi oleh warna merah yang masih tertutup kain. Kepala dayang yang berada tak jauh dari tenda itu mulai berjalan mundur mendekati tenda menggunakan tumitnya dengan pandangan menunduk, tak berani menatap langsung sosok pangeran ketiga yang begitu mereka hormati yang kini berdiri di depan tandu iring-iringan Naruto.

"Puteri, mohon untuk keluar. Pangeran Sasuke menyambut kedatangan anda," lapor kepala dayang itu dengan hormat.

Hening beberapa saat.

Tangan Sasuke yang sebelumnya terulur itu diraih oleh Naruto setelah kepala dayang itu menyingkap kain yang menjadi penutup pintu tandu.

Kedua sepatu merah yang Naruto kenakan menjejaki tanah dan dari balik kain merah penutup wajahnya Naruto bisa melihat wajah tampan calon suaminya. Dengan dibantu Sasuke, Naruto berjalan, keduanya terhenti saat berpapasan dengan kedua orang nomor satu Konoha; Kaisar Fugaku dan Permaisuri Mikoto.

Setelah memberi salam hormat pada kedua orang nomor satu Konoha, Naruto dan Sasuke melanjutkan perjalanannya menuju kuil Tao diikuti oleh Jenderal Kakashi di belakang keduanya sementara Kaisar Fugaku dan Permaisuri Mikoto berjalan berdampingan memimpin di depan.

.

Dan upacara pernikahan pun dimulai. Di bimbing oleh seorang Pendeta Tao, keduanya memulai upacara pernikahan yang disaksikan oleh keluarga kerajaan serta tamu undangan dalam keheningan panjang selama upacara berlangsung.

"Membungkuk pada Dewa Langit dan Bumi."

Naruto dan Sasuke menghadap altar pemujaan, dengan penuh kehormatan keduanya berkowtow di atas matras kecil berwarna merah sebagai alasnya.

"Membungkuk pada kedua orangtua."

Sasuke membantu Naruto berdiri. Pria itu berbalik dan berkowtow ke arah Tsunade yang sudah mengambil alih pengasuhan Naruto sejak dua tahun yang lalu sementara Naruto berkowtow kepada Kaisar Fugaku juga Permaisuri Mikoto yang duduk di tempat yang telah disediakan.

"Membungkuk satu sama lainnya."

Sasuke kembali membantu Naruto berdiri. Keduanya kini saling berhadap-hadapan, dan detik kemudian keduanya saling memberi hormat.

Setelah itu selesai, dilanjutkan dengan upacara Woguan Li, yaitu mencuci tangan dengan air yang mengalir; Tonglao di mana pasangan menyuap sepotong daging; dan di akhiri dengan Hejin di mana pasangan saling bersulang anggur pahit. (1)

Kurama beserta Kyuubi yang melihat prosesi pernikahan adik bungsu mereka hanya bisa tersenyum senang, pria itu ikut berbahagia atas pernikahan adik bungsunya. Awalnya Kurama tidak pernah menyangka jika Naruto akan menikah lebih awal dan mendahului mereka. Sama sekali tidak.

"Semoga kau bahagia, Naru."

Sebuah alunan doa tulus dari sang kakak laki-laki yang telah melepas adik perempuan terkecilnya menikah dan membangun keluarga yang bahagia. Kurama tersenyum tulus saat melihat Naruto dan Sasuke bertatap-tatapan dan saling melempar senyum tipisnya, sebuah senyum yang jarang terukir setelah tragedi yang menimpa anggota klannya, dua tahun yang lalu.

.

Arak dituangkan, musik diperdengarkan, penari-penari dipanggil untuk menghibur tamu-tamu sekalian.

Setelah prosesi pernikahan selesai, semua yang menyaksikan prosesi itu kembali ke taman, tempat dimana pesta akan dilangsungkan.

Naruto dan Sasuke duduk berdampingan dengan tangan saling menggenggam satu sama lainnya. Sementara itu di sisi lain terduduk Kaisar Fugaku dan Permaisuri Mikoto dengan pakaian kebesaran mereka.

Fugaku tersenyum puas di balik cawan keramiknya saat mendengar perkataan demi perkataan yang berasal dari tamu-tamu undangannya. Mereka berkata jika Pangeran Sasuke sangat cocok dengan Puteri Naruto, apalagi mengingat kedekatan sang Kaisar dengan mending ayah Naruto yang menjabat sebagai Perdana Menteri sesaat sebelum tragedi berdarah itu terjadi.

Kutepati janjiku padamu, Minato. Fugaku membatin ketika teringat akan janji masa lalunya dengan Minato. Anakmu telah kusandingkan dengan anakku, kita berbesan meski kini kau dan keluargamu yang lain sudah pergi ke Yanluo (2) terlebih dahulu.

Sementara itu di sisi lain, seseorang berkulit pucat menenggak araknya cepat. Kedua iris tajamnya tak terlepas dari sosok wanita berambut oranye dengan bola mata rubynya yang sedang bersulang arak dengan Putera Mahkota Itachi.

Sosok itu menaruh cawan araknya lalu menuangkannya lagi hingga isinya penuh. Tatapannya seolah terganggu melihat kedekatan wanita itu dengan Putera Mahkota Itachi. Kau milikku, Namikaze Kyuubi, batin sosok itu tanpa melepaskan pandangannya dari sosok Kyuubi yang sedang tertawa anggun akibat gurauan yang dilontarkan Itachi.

Kau milikku! Harus menjadi milikku!

Tanpa menyadari jika sesosok wanita lain memandanginya dengan tatapan sendu tak jauh dibelakangnya.

.

Pesta dilangsungkan begitu meriah. Kaisar Fugaku bahkan mengadakan pesta tersendiri untuk rakyatnya di tengah ibu kota. Beliau juga membagikan kain-kain sutera dan sembako pada warga sekitar untuk mengungkapkan rasa senangnya atas pernikahan anak kesayangan mereka.

Naruto tersenyum dengan begitu cantik meski Sasuke selalu setia dengan tampang datarnya namun keduanya terlihat seperti pasangan yang sempurna terlebih saat duduk berdampingan seperti ini.

Keduanya sesekali mengobrol, tak jarang pula pula ada tamu yang mengajak keduanya bersulang dan berbincang sejenak. Keduanya menanggapi dengan sangat baik, pun terlihat seperti pasangan yang sedang berbahagia, seolah-olah keduanya menikmati jalannya acara pernikahan mereka seperti pernikahan umumnya yang dilatarbelakangi karena saling cinta.

Namun yang orang-orang tidak ketahui adalah; di balik pernikahan itu ada sebuah rencana besar untuk membalaskan dendam kepada mereka yang telah menyakiti keduanya di masa lalu.

Dan pernikahan inilah yang membuka jalan bagi keduanya untuk membalaskan dendam mereka, yang tanpa sadar akan mengikat benang takdir mereka hingga kuat yang takkan pernah terputus oleh apa pun hingga Yanluo datang menjemput.

.

TBC

(1) bersumber dari Google, jadi maafkan jika kurang tepat atau semacamnya. Dian kekurangan referensi untuk adat-istiadat pernikahan ala-ala Dinasti macam ini.

(2) Dewa Kematian

Sampai jumpa di chapter-chapter selanjutnya!^^

Diandra Nashira,
Senin, 05 Februari 2018

The Journey of Revenge (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang