Chapter 20 : Rentang Waktu - 2

1.2K 126 11
                                    

Playlist: Mo Dao Zu Shi Piano Cover

.

The Journey of Revenge

Chapter 20 : Rentang Waktu

Rate : M

Genre : Fantasy, tragedy, historical and general fiction (maybe?), etc

Karakter yang saya pinjam milik Masashi Kishimoto sementara alur cerita original dari pemikiran saya sendiri

Warning: AU!Kingdom, gender bender, OOC, OC, typo(s), etc

.

"Anda menginginkan bantuanku?" beo Ino saat Pejabat Haruno bertanya, tadi. Kini keduanya berada di atas jembatan dimana di bawahnya terdapat sebuah kolam, memperhatikan pergerakan lincah ikan-ikan koi yang tengah berenang bebas. "Bantuan apa yang Tuan inginkan dariku?"

"Kau pasti tahu ini, bukan?" Kizashi memperlihatkan sebuah giok seperti giok kepunyaannya yang diberikan dari Raja Danzo tanpa menjawab pertanyaan Ino. Ino yang melihat giok itu tidak bisa berkata-kata. Jadi yang dilihatnya beberapa bulan terakhir itu bukan sesuatu yang ... salah?

Ino merasa senang melihat seseorang yang menjadi sekutunya berada di tempat yang sama sepertinya. Ia tidak mungkin bergerak sendiri untuk melancarkan serangan diam-diam, ia membutuhkan kawan dan sepertinya Tuan Haruno-lah yang dipilih oleh Raja Danzo sebagai partnernya untuk mengacau di istana dalam.

"Bantuan apa yang Tuan inginkan dariku?" tanya Ino lagi, terdengar lembut, mengulang pertanyaan sama seperti sebelumnya yang tidak dijawab oleh Kizashi. "Anda pasti menemuiku bukan hanya untuk sekadar berbicara denganku, bukan?"

"Aku tidak akan berbasa-basi, Putri Ino. Aku kemari untuk menjalankan perintah dari Tuan Besar. Beliau menginginkan kau melakukan sesuatu untuknya." Kizashi bergerak mendekati Ino yang terdiam di tempatnya dan membisikkan sesuatu. Wanita itu tersenyum tipis, "Serahkan hal itu padaku, Tuan," katanya singkat.

Kizashi tersenyum puas mendengar perkataan Ino. Ah, ia memang tahu jika Ino akan membantu jalannya setelah melihat tatapan yang dimiliki Putri dari Yamanaka Inoichi saat pernikahan Kaisar Itachi dengan Permaisuri Kyuubi.

Tatapan itu ...

Tatapan penuh kebencian dan tekad yang kuat.

Tatapan itu adalah tatapan yang sama seperti yang dimilikinya bertahun-tahun lalu sebelum akhirnya bisa menyingkirkan saingan terberatnya dalam politik kerajaan, Namikaze Minato.

Ah, Tuan Besar memang pintar memilah kawan, batin Kizashi sembari berpunggung tangan. Tatapannya menerawang jauh ke depan, tepatnya pada langit yang kini dihiasi semburat jingga.

"Kau tenang saja, Putri Ino. Kau akan mendapatkan apa yang dijanjikan beliau padamu." Kizashi berkata tanpa melirik Ino kini berdiri tanpa mengucapkan sepatah katapun semenjak perintah itu dikeluarkan. "Kau hanya perlu melaksanakan perintah Tuan Besar dan bersabar!"

Ino hanya bisa menunduk. Ia pun menjawab, "Aku akan menjalankannya dengan baik, Tuan. Anda tidak perlu cemas," katanya dengan nada tenang. "Aku percaya jika perjanjian yang Tuan Besar janjikan padaku bisa dipegang kata-katanya. Aku hanya harus lebih bersabar lagi hingga hari itu tiba."

.

Tiga bulan pun sudah berlalu. Terasa cepat, memang, namun itulah kenyataannya. Dan entah mengapa, rasa-rasanya Itachi sangat berat untuk meninggalkan Kyuubi di dalam istana, terlebih istri cantiknya itu sedang mengandung meskipun rahasia mengenai kehamilannya dirahasiakan dan hanya beberapa orang kepercayaannya saja yang mengetahui hal itu.

The Journey of Revenge (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang